Untung Rugi Mohamed Salah Tinggalkan Liverpool ke Al Ittihad
INDOSPORT.COM - Kabar mengagetkan datang dari klub Liga Inggris (Premier League), Liverpool, dan salah satu pemain andalan mereka, Mohamed Salah.
Belum lama ini, tersiar kabar bahwa bintang Timnas Mesir tersebut diminati klub Liga Arab Saudi, Al Ittihad.
Al Ittihad yang sebelumnya merekrut Fabinho? Ya, mereka adalah klub yang sama.
Sebagai informasi, Al Ittihad sendiri saat ini sudah memiliki sejumlah pemain yang dulu berkompetisi di liga-liga Eropa.
Tidak hanya Fabinho, mereka juga mengantongi nama-nama besar seperti Karim Benzema, Jota, dan N’Golo Kante.
Ketertarikan Liga Arab Saudi terhadap Mohamed Salah sejatinya bukan hal baru lagi. Chief Marketing Saudi Pro League, Hafez Al-Medlej, pernah buka suara soal ini.
“Kami harus mulai bekerja untuk mendatangkan Mohamed Salah, karena dia sangat populer di Arab dan Eropa,” ucapnya seperti dikutip dari Sportsmole.
“Saya rasa Salah masih memiliki sejumlah rekor yang ingin ia pecahkan di Liverpool. Jadi, jika ia tidak bisa datang sekarang, saya harap suatu hari nanti bisa,” tambahnya.
Lantas, apa untung rugi Mohamed Salah jika tinggalkan Liverpool menuju Al Ittihad, baik bagi kedua klub maupun sang pemain sendiri?
Bagi Liverpool
Melepas Mohamed Salah, Liverpool mungkin akan dihadapkan pada dua situasi pelik, yakni tawaran yang sangat menggiurkan dan potensi kehilangan mesin gol yang berharga.
Dari sejumlah kabar yang beredar, tawaran untuk winger berusia 31 tahun tersebut digadang-gadang menyentuh 105 juta poundstering (sekitar Rp2,01 triliun).
Namun terlepas dari angka fantastis yang mungkin disediakan Al Ittihad, Liverpool tentu akan rugi jika melepas Mohamed Salah yang notabene salah satu lumbung gol mereka.
Apalagi, dengan waktu yang sudah mepet, bukan tidak mungkin ‘tragedi’ Fernando Torres dan Andy Carroll bertahun-tahun silam akan terulang.
Meski rumor transfer Mohamed Salah ini sedang ramai diperbincangkan, para suporter Liverpool saat ini mungkin bisa bernapas lega.
Pasalnya, Liverpool dikabarkan sudah melabel pemainnya tersebut sebagai not for sale alias tidak dijual.
1. Untung Rugi Lainnya
Bagi Al Ittihad dan Saudi Pro League
Seperti diketahui, Liga Arab Saudi saat ini memang sedang gencar-gencarnya meningkatkan branding mereka dengan mendatangkan seabrek pemain top Eropa.
Cristiano Ronaldo merapat ke Al Nassr mungkin hanya permulaan. Efek nama besar yang ia bawa pun membuat klub yang berbasis di Riyadh tersebut banjir suporter baru.
Setelahnya, pemain-pemain ternama pun mulai merapat dan perlahan meningkatkan branding Liga Arab Saudi ke level yang lebih tinggi.
Demikian pula dengan mendatangkan Mohamed Salah yang punya popularitas luar biasa di kalangan negara-negara berbahasa Arab.
Jika Mohamed Salah tidak jadi merapat di bursa transfer pemain kali ini pun, Liga Arab Saudi sudah mendapat ‘promosi’ dan exposure yang cukup lumayan.
Bahkan, Chief Football Correspondent talkSPORT, Alex Crook, juga meyakini tidak ada yang salah jika tawaran untuk pemain kelahiran Nagrig tersebut ditolak Liverpool.
“Kita mungkin akan melihat, ada penawar untuk Salah yang sudah tahu kalau mereka akan ditolak,” ujarnya.
Situasi Mohamed Salah saat ini pun diklaim cukup mirip dengan Kylian Mbappe beberapa waktu lalu, yang sempat santer dikabarkan bisa merapat ke Liga Arab Saudi.
“Mereka tahu, tidak mungkin dia [Salah] ke Arab Saudi. Itulah kenapa mereka bisa melempar 250 juta poundsterling dan tahu itu akan ditolak,” ujarnya.
“Akan tetapi, isu ini membuat kita semua membicarakannya, termasuk media. Terciptalah publisitas dan akan membuat brand berkembang.”
Bagi Mohamed Salah
Dari kacamata sang pemain, kepindahan ke Al Ittihad mungkin akan membawa keuntungan dari segi gaji.
Salah satunya diwartakan laman Goal International, Al Itthad kabarnya berani membayar Mohamed Salah di angka 65 juta poundsterling (Rp1,2 triliun) per tahun.
Lalu untuk gaji per pekannya, kemungkinan besar berkutat di angka 1,25 juta poundsterling (sekitar Rp23,9 miliar).
Bukan hanya itu, turut beredar pula kabar bahwa Mohamed Salah bisa mendapat bayaran lebih tinggi dari Cristiano Ronaldo.
Peluang itu terbuka sangat lebar jika gaji Mohamed Salah nanti masih ditambah bonus dan sejumlah kesepakatan sponsor.
Selain itu, dengan merapat ke Liga Arab Saudi, Mohamed Salah bisa selangkah lebih dekat dengan kampung halamannya di Mesir.
Namun di tengah keuntungan-keuntungan tersebut, ada kemungkinan popularitas Mohamed Salah akan menurun.