Bedah Kualitas Cheick Doucoure, Layak Digaet Liverpool dan Klopp dengan Harga Rp1,3 triliun?
INDOSPORT.COM – Raksasa Liga Inggris (Premier League), Liverpool, beserta sang pelatih, Jurgen Klopp, dilaporkan akan segera menuntaskan transfer Cheick Doucoure.
Klopp dan Liverpool ingin menuntaskan transfer Cheick Doucoure dari Crystal Palace sebelum bursa transfer musim panas 2023 ditutup pada Jumat (01/09/23) waktu setempat.
Dalam beberapa laporan yang ada, saat ini Liverpool tengah melakukan negosiasi dengan Crystal Palace untuk transfer pemain berusia 23 tahun itu.
Negosiasi ini dilakukan oleh kedua tim karena tim berjuluk The Reds itu keberatan dengan permintaan besar Crystal Palace.
Dilansir dari beragam sumber, disebutkan bahwa The Eagles mematok harga yang fantastis untuk pemainnya itu, yakni 70 juta poundsterling atau setara Rp1,3 triliun.
Angka terbilang besar itu membuat Liverpool sempat mundur. Tapi, kini tim asal Merseyside itu terbuka untuk melakukan negosiasi dengan Crystal Palace demi memboyong Cheick Doucoure.
Kebutuhan akan gelandang bertahan baru memang membuat Liverpool ingin menuntaskan transfer pemain berpaspor Mali tersebut sesegera mungkin.
Terlebih setelah kegagalan Liverpool memboyong Moises Caicedo dan Romeo Lavia yang justru memilih bergabung Chelsea di musim panas ini.
Sejatinya, Liverpool telah mendapatkan gelandang bertahan baru pada diri Wataru Endo. Namun usianya yang sudah 30 tahun membuat The Reds ingin mencari pemain untuk jangka panjang.
Di sisi lain, Liverpool juga merasa membutuhkan gelandang bertahan baru untuk menambah kedalaman skuadnya di musim 2023/2024 ini.
Sayangnya harga mahal Doucoure membuat Liverpool berpikir dua kali. Tapi dengan kebutuhan mendesak, bukan tidak mungkin permintaan Crystal Palace itu dipenuhi.
Pertanyaan pun mengemuka. Apakah Cheick Doucoure layak digaet Jurgen Klopp dan Liverpool dengan harganya yang mencapai Rp1,3 triliun itu?
1. Kualitas Cheick Doucoure
Permintaan Crystal Palace yakni sebesar Rp1,3 triliun sejatinya hadir karena kesalahan Liverpool dan Jurgen Klopp sendiri di musim panas ini.
Ya, Liverpool dan Klopp menunjukkan bahwa mereka memiliki dana besar untuk gelandang bertahan baru usai berani melayangkan tawaran 110 juta poundsterling untuk Moises Caicedo.
Selain itu, Liverpool juga melayangkan tawaran besar untuk mendatangkan Romeo Lavia dengan harga 60 juta poundsterling, sebelum akhirnya bergabung Chelsea dengan harga hanya 55 juta poundsterling.
Tawaran-tawaran besar ini membuat klub pun mengetahui bahwa Liverpool punya uang, sehingga pemain seperti Cheick Doucoure dilabeli harga 70 juta poundsterling.
Jika melihat permintaan Crystal Palace, harga 70 juta poundsterling bagi Doucoure terbilang tak masuk akal. Alasan pertama, ia baru bermain di Inggris selama semusim saja.
Lalu alasan kedua adalah soal kualitasnya. Jika melihat catatannya, Doucoure tak lebih dari sekadar pemain yang hanya bisa berduel dan merebut bola saja, atau gelandang bertahan klasik.
Hal ini terlihat dari catatannya, di mana ia rata-rata membuat 4,36 tekel+intersep, lalu 1,6 blok, membuat 1,53 sapuan dan memenangkan 1,06 duel udara per 90 menit.
Sedangkan di catatan lainnya seperti operan dan lain-lain, Doucoure terbilang limit, karena rata-rata hanya melepaskan 42,12 operan dengan akurasi 83,3 persen saja.
Lalu, operan progresifnya pun minim yakni di angka 4,62 operan saja. Pun dengan kemampuan mengatur ritme permainan sebagai pemain nomor 6 dan dalam menyerang.
Keterbatasannya yang hanya bisa bertahan saja membuatnya bisa menjadi bencana bagi Liverpool dan Klopp yang lebih kerap bermain dominan dengan penguasaan bola.
Apalagi dengan harga Rp1,3 triliun. Jika hanya untuk pemain yang bisa bertahan dan hanya mampu merebut bola, harga tersebut terbilang riskan bagi Liverpool.