Media China Klaim Timnas Indonesia Sulit Gabung Federasi Asia Timur Jika Boikot AFF
INDOSPORT.COM - Media China klaim Timnas Indonesia akan sulit bergabung dengan Federasi Sepak Bola Asia Timur (EAFF) jika benar-benar memboikot AFF.
Sebagaimana diketahui, Timnas Indonesia U-23 gagal menjuarai Piala AFF U-23 2023, setelah kalah dari Vietnam lewat babak adu penalti, pada Sabtu (27/08/23) malam lalu.
Banyak yang berdalih jika Vietnam bermain culas di final Piala AFF, apalagi ada tindakan kasar dari Nguyen Hong Phuc yang terlihat memukul belakang kepala Haykal Alhafiz.
Namun, wasit asal Jepang, Hiroki Kasahara malah cuek dan tidak memberi hukuman yang setimpal untuk Nguyen Hong Phuc.
Situasi ini membuat pelatih kepala Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong naik pitam dan memprotes sang wasit, tetapi pelatih asal Korea itu malah diberi kartu kuning.
Presiden klub Madura United, Achsanul Qosasi berharap AFF memberikan sanksi pada Nguyen Hong Phuc, jika tidak, maka Timnas Indonesia sebaiknya memboikot Piala AFF.
Kemudian, Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji juga pertimbangkan untuk pindah konfederasi, tak lagi bernaung di bawah AFF, jika AFF terus merugikan Indonesia.
Rumor ini ternyata juga sampai ke telinga khalayak China. Namun, laman media Sohu mengatakan sulit bagi Timnas Indonesia jika pindah ke Federasi Sepak Bola Asia Timur (EAFF).
"Indonesia kembali pertimbangkan untuk meninggalkan AFF dan mungkin mengajukan permohonan untuk bergabung dengan Konfederasi Sepak Bola Asia Timur."
"Namun, saat ini kursi puncak Konfederasi Sepak Bola Asia Timur sedang kosong, presiden Du Zhaocai telah dipecat," tulis laman media China, Sohu, Rabu (30/08/23).
1. Alasan Timnas Indonesia Sulit Gabung EAFF
Sekadar informasi, Federasi Sepak Bola Asia Timur (EAFF) memiliki 10 anggota. Di antara mereka, Jepang dan Korea Selatan menjadi dua tim terkuat yang seringkali lolos ke Piala Dunia.
Media Sohu menganggap jika Indonesia bergabung dengan EAFF, Garuda mungkin hanya bisa bersaing dengan Timnas China, tetapi belum sampai di level Korea dan Jepang.
Apalagi secara administratif, masih sulit bagi EAFF untuk mengabulkan permintaan Indonesia bergabung ke Konfederasi Asia Timur.
"Pertama, (Indonesia) perlu mendapatkan persetujuan dari dewan eksekutif. Markas besar EAFF berlokasi di Hangzhou, China, tetapi mantan presiden Du Zhaocai telah resmi diberhentikan."
"Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong juga memiliki konflik dengan Federasi Korea, dan Indonesia juga tidak memiliki hubungan dekat dengan Federasi Sepak Bola Jepang."
"Meski Indonesia bergabung, mereka tidak akan membantu menaikkan level Korea dan Jepang. Makanya, tidak mudah bagi EAFF untuk menyetujui bergabungnya Indonesia."
"Bahkan, Timnas Indonesia sendiri juga sulit mundur dari AFF untuk mengajukan permohonan bergabung dengan EAFF," tulis laman Sohu.
"Tahun lalu, pasca kontroversi di Piala AFF U-19, beberapa sumber juga menyebut Indonesia akan mundur dari AFF dan gabung dengan federasi lain, tapi skenario ini tidak terjadi."
"Gabung ke federasi lain akan memaksa Indonesia mengubah sistem dan banyak strategi pengembangan sepak bola."
"Ini adalah keputusan yang sangat penting, sulit bagi Indonesia untuk mundur dari AFF hanya karena kontroversi wasit di turnamen remaja (kelompok usia muda)," tuntasnya.