Alasan Luka Jovic Bakal Kesulitan Tampil Bersama AC Milan di Musim 2023-2024

INDOSPORT.COM - Klub raksasa Liga Italia (Serie A), AC Milan baru saja resmi mendaratkan Luka Jovic di detik-detik penutupan bursa transfer musim panas 2023.

AC Milan resmi mendapatkan Luka Jovic dari Fiorentina dengan status pinjaman gratis pada detik-detik terakhir jendela bursa transfer musim ini.

Dengan demikian, Luka Jovic menjadi rekrutan ke-10 AC Milan pada bursa transfer yang dibuka sebelum kompetisi musim ini berlangsung.

Sementara itu, Luka Jovic merupakan striker kedua yang didatangkan tim besutan Stefano Pioli setelah Noah Okafor.

Bomber berpaspor Serbia tersebut menandatangani kontrak dengan durasi selama satu tahun, ditambah opsi perpanjangan satu tahun lagi.

Dilansir dari DAZN, Stefano Pioli mengungkapkan bahwasannya Luka Jovic merupakan sosok striker yang diinginkan oleh AC Milan.

Selain itu, Pioli menilai Luka Jovic sebagai salah satu penyerang yang berkualitas dan bertalenta, meski eks penyerang Real Madrid itu belum bisa menunjukkan penampilan maksimal.

Bahkan, Stefano Pioli mengungkapkan jika Luka Jovic rencananya bakal dijadikan sebagai suksesor Olivier Giroud di AC Milan.

"Luka Jovic merupakan pemain yang kami inginkan. Dia mengalami musim yang sulit pada empat tahun belakangan," ungkap Stefano Pioli dikutip dari DAZN.

"Namun, Jovic adalah pemain yang berkualitas dan memiliki talenta. Dia juga mempunyai motivasi yang tinggi. Jadi saya yakin dia akan membantu kami," tambah Stefano Pioli.

"Tahun lalu, kami punya Olivier Giroud, Zlatan Ibrahimovic, Divock Origi, dan Ante Rebic. Saya yakin Luka Jovic bisa menggantikan peran mereka," pungkas pelatih AC Milan tersebut.

Akan tetapi, beberapa fans ada yang kurang suka dengan keputusan Stefano Pioli merekrut Luka Jovic.

Ada sejumlah alasan mengapa Luka Jovic bakal tampil dengan performa buruk bersama AC Milan untuk mengarungi musim 2023-2024. Berikut kami telah merangkumnya:

1. Bisa Senasib Seperti Divock Origi

Kasuk Luka Jovic sama seperti Divock Origi yang menjadi rekrutan "darurat" AC Milan. Pada bursa transfer musim panas 2022 lalu, Rossoneri juga mencari striker berkualitas sebagai penerus Zlatan Ibrahimovic dan Olivier Giroud.

Namun AC Milan kesulitan mencari striker dan akhirnya memutuskan merekrut Divock Origi yang dinilai belum habis. Sayang, Divock Origi malah gagal tampil mengesankan di musim pertamanya bersama pasukan Stefano Pioli.

Musim lalu, mantan pemain Liverpool hanya mengemas dua gol plus satu assist dalam 36 pertandingan di semua kompetisi.

Hal itu bisa menjadi alarm berbahaya bagi AC Milan ketika memutuskan memboyong Luka Jovic. Pasalnya, eks striker Real Madrid dan Fiorentina itu bukanlah bidikan utama.

Sudah Gagal 2 Kali

Sebenarnya, Luka Jovic merupakan salah satu penyerang berkualitas yang tampil impresif bersama Eintracht Frankfurt pada 2018/2019 lalu.

Pada saat itu, Luka Jovic membukukan torehan 27 gol dari 48 pertandingan yang dijalani bersama Eintracht Frankfurt di semua ajang.

Berkat penampilan apiknya tersebut, Luka Jovic didatangkan oleh Real Madrid pada 2 Juli 2019 dengan biaya sebesar 63 juta euro.

Dengan mahar yang ditaksir lebih dari Rp1 triliun tersebut, Jovic hanya mampu menyumbangkan dua gol pada musim pertamanya bersama Real Madrid.

Setelah itu, bomber yang kini berusia 25 tahun tersebut tidak menunjukkan peningkatan performa yang signifikan. Sehingga, dia dilepas dengan status bebas transfer ke Fiorentina pada 2022.

Sayang, Luka Jovic gagal memenuhi eskpektasi para penggemar. Ia hanya mampu mencetak 13 gol di semua ajang pada musim 2022-2023 lalu dan dianggap gagal menjadi penerus Dusan Vlahovic.