x

Wonderkid Flop yang Masih Bertaji, Alasan Kenapa Luka Jovic Pantas Buktikan Diri di AC Milan

Sabtu, 2 September 2023 19:25 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
Luka Jovic resmi jadi pemain baru AC Milan di penghujung bursa transfer musim panas 2023 usai rampungkan kepindahan dari sesama tim Liga Italia, Fiorentina. (Foto: REUTERS/Russell Cheyne)

INDOSPORT.COM - Luka Jovic resmi jadi pemain baru AC Milan di penghujung bursa transfer musim panas 2023 usai rampungkan kepindahan dari sesama tim Liga Italia, Fiorentina.

Menurut informasi dari Fabrizio Romano, sang striker Serbia diikat dengan kontrak pendek berdurasi setahun sebagai penggawa pinjaman.

Baca Juga

Akan tetapi pernyataan resmi dari AC Milan malah mengungkapkan jika Jovic adalah milik mereka sepenuhnya dengan nilai transfer cuma-cuma dan hal ini juga terbukti dari registrasi ke Liga Italia.

Menarik mengingat pada bursa transfer musim panas 2022 lalu Fiorentina menampung Jovic dari Real Madrid sebagai free agent dengan kontrak sampai Juni 2024.

Terlepas dari detil kontraknya, kedatangan Jovic adalah jawaban dari penantian AC Milan akan penyerang baru yang bisa diandalkan.

Saat ini Rossoneri memang punya Olivier Giroud yang masih tetap tajam dan prima di usia 36 tahun namun bergantung terlalu sering padanya akan berakibat buruk.

Baca Juga

Itulah kenapa AC Milan sempat menjajal peruntungan dengan menggaet Divock Origi dari Liverpool tahun lalu namun performa mesin gol Belgia itu mengecewakan sampai harus ditendang dari San Siro pasca hanya semusim saja.

Jovic yang masih berusia 25 tahun diharapkan bisa menjadi pesaing bagi Giroud untuk pos 'nomor 9' dengan proyeksi menggantikan sang bomber gaek  sepenuhnya di masa depan.

Sempat ada keraguan bahwa beban tersebut akan terlalu berat baginya terutapa dengan reputasi sebagai wonderkid gagal berkaca dari karier kelamnya bersama Real Madrid.

Namun yang bersangkutan sepertinya sudah membuktikan diri dengan musim tunggalnya di Fiorentina pada 2022/2023 lalu.

Baca Juga

Di Liga Italia dan Liga Konferensi Europa total Luka Jovic bisa mengemas 13 gol plus lima assist dari 50 penampilan.

Kesannya memang tidak terlalu impresif namun ini adalah musim perdana bagi pemilik 30 caps timnas Serbia itu bisa mengemas dua digit gol di semua ajang.

Kali terakhir Jovic mencetak lebih dari sepuluh gol dalam semusim adalah pada 2018/2019 saat masih berkostum Eintracht Frankfurt dimana 27 lesakan dari 48 laga mampu ia torehkan.

Musim tersebut sekaligus menjadi musim dimana Jovic menggaungkan namanya ke seantero dunia sekaligus menarik perhatian Real Madrid yang kemudian merekrutnya seharga 63 juta Euro pada bursa transfer musim panas 2019 silam.

Hanya saja setelah menuntaskan transfer impian tersebut Luka Jovic seakan kehilangan insting golnya dalam sekejap. Total hanya ada tiga gol dan lima assist yang ia buat bersama Real Madrid sebelum dipinjamkan ke Eintracht Frankfurt (Januari 2021) lagi dan kemudian dilepas gratis ke Fiorentina (Juli 2022).

Baca Juga

1. Statistik Menjanjikan

Luka Jovic

AC Milan sebenarnya diketahui sempat ragu untuk merekrut Luka Jovic dengan lebih dulu mengincar nama-nama lain seperti Mehdi Taremi, Rafa Mir, hingga Jonathan David di bursa transfer.

Namun pada akhirnya klub asuhan Stefano Pioli itu luluh dan mendatangkan sang permata Serbia di deadline day dengan harapan ia bisa menjadi upgrade bagi Divock Origi yang gagal memberi ancaman internal pada Olivier Giroud.

Baca Juga

Saat Giroud memiliki 13 gol di Liga Italia 2022/2023, Origi hanya bisa menyarangkan dua saja dari ajang yang sama. Di sinilah Jovic bisa menjadi solusi.

Memang masih terlalu cepat untuk menilai bahwa Jovic telah kembali ke bentuk terbaiknya usai semusim saja membela Fiorentina namun data dari FBref menunjukkan angka-angka yang positif.

Kami hanya menggunakan statistik dari Liga Italia saja mengingat Giroud dan Origi bersama AC Milan berkompetisi di Liga Champions yang tentunya berlevel lebih tinggi ketimbang Liga Konferensi Europa dimana Jovic dan Fiorentina bermain.

Di atas kertas, Giroud terlihat lebih baik dengan 13 gol dari 12,7 angka harapan gol alias xG sementara Jovic justru tampil di bawah ekspektasi karena hanya bisa menyarankan enam gol dari 7,9 xG.

Baca Juga

Artinya ada 1,9 gol yang Jovic lewatkan musim lalu. Bahkan Origi masih lebih baik dalam pemanfaatan peluang dengan dua gol dari xG 2,1.

Hanya saja perlu diingat bahwa Giroud dan Origi bermain untuk AC Milan yang jelas memiliki kualitas skuad yang lebih baik ketimbang Fiorentina.

Wajar apabila kedua dapat pasokan bola lebih apik ketimbang Jovic. Hal ini dapat dibuktikan dengan jumlah operan progresif yang mereka masing-masing terima.

Giroud mendapatkan 152 umpan progressif atau 6,39 per 90 menitnya. Tidak jauh berbeda dengan Origi dengan 6,93 dengan total 79 umpan. Namun Jovic  hanya 75 sepanjang musim dengan rataan 4,41 saja setiap kali berlaga.

Baca Juga

Dengan servis yang tidak seberapa namun volume tembakan Luka Jovic masih bisa menyentuh angka 3,29 per 90 menit melebihi Olivier Giroud (3,24) dan tentu saja Divock Origi (2,54).

Untuk urusan link up, Jovic lagi-lagi juga unggul. Tiap 90 menit ia bisa terlibat dalam aksi yang berujung gol maupun tembakan dengan 2,82 aksi di saat Origi dan Giroud tidak ada yang melebihi 2,11.

Jovic jelas masih jauh dari kata striker idaman AC Milan yang siap mengembalikan mereka ke era emas seperti kala lini depan mereka dipimpin Filippo Inzaghi, Andriy Shevchenko, maupun Marco van Basten.

Hanya saja kesempatan untuk dirinya membuktikan diri pantas untuk diberikan mengingat pada awalnya potensi untuk menjadi besar memang sudah ada.

Bila mampu mengembalikan Luka Jovic ke performa terbaiknya, maka AC Milan akan untung besar dari bisnis mereka dengan Fiorentina di bursa transfer lalu.

Baca Juga
Bursa TransferAC MilanLiga ItaliaLuka JovicIndepth

Berita Terkini