Karier Mentereng Shayne Pattynama: Dulu Cedera Parah, Kini Calon Juara di Eropa
INDOSPORT.COM – Bintang Timnas Indonesia, Shayne Pattynama alami perjalanan karier yang cukup unik dalam dua musim terakhir. Sempat absen akibat cedera, kini sang pemain keturunan berpotensi juara di Eropa.
Usai resmi menjadi WNI pada bulan April lalu, nama Shayne Pattynama memang langsung jadi sorotan para penggemar Timnas Indonesia.
Pasalnya dengan usia yang masih sangat muda yakni 25 tahun, kehadiran Shayne Pattynama diprediksi bakal membuat lini pertahanan skuat Garuda makin solid.
Bersama Timnas Indonesia, Shayne Pattynama berhasil torehkan laga debut saat menghadapi Argentina pada pertandingan uji coba bulan Juni lalu.
Sayangnya pada pertandingan tersebut, Shayne Pattynama tak mampu membawa tim Merah Putih amankan kemenangan usai takluk dua gol tanpa balas.
Meski debutnya kurang apik, namun potensi Shayne Pattynama masih membuat pelatih Timnas Indonesia tertarik.
Terbukti, nama mantan pemain Jong Utrecht tersebut kembali dipanggil dalam ajang FIFA Matchday antara Timnas Indonesia vs Turkmenistan pekan depan.
Jika di level timnas Shayne Pattynama belum bisa memberikan yang terbaik, namun lain halnya dengan performa sang bek sayap ketika memperkuat klubnya, Viking FK.
Bersama tim kasta teratas Liga Norwegia tersebut, Shayne Pattynama tampil tak tergantikan di lini pertahanan. Bahkan ia berpotensi besar membawa Viking FK jadi kampiun musim ini.
Uniknya sebelum bersaing di tangga juara, Shayne Pattynama sempat dilanda badai cedera yang membuatnya harus absen lama hingga kompetisi berakhir.
Lantas seperti apakah perjalanan karier Shayne Pattynama bersama Viking FK? Lebih lengkapnya berikut INDOSPORT merangkum:
1. Naik Turun Karier Shayne Pattynama
Shayne Pattynama pertama kali bergabung dengan Viking FK pada tahun 2021 setelah diboyong dari klub Belanda, SC Telstar.
Tak diketahui berapa mahar yang harus dikeluarkan Viking FK untuk bisa membawa Shayne Pattynama, namun dengan hengkang ke Liga Norwegia jadi salah satu pencapaian apik buat sang pemain.
Pasalnya untuk kali pertama dalam sejarah kariernya, Shayne Pattynama berhasil tampil di kasta teratas kompetisi Eropa. Sebelumnya, Pattynama hanya mentas di Liga 2 Belanda.
Di awal kedatangannya, Shayne Pattynama kurang mendapat kepercayaan dan hanya torehkan tujuh kali starter sepanjang musim.
Namun performa Shayne Pattynama yang turun dari bangku cadangan ternyata mampu melebihi ekspektasi. Tercatat, Shayne Pattynama berhasil mencetak dua gol dan memberikan 5 assists di musim debutnya.
Di musim kedua, Shayne Pattynama memulai kompetisi dengan apik tiga kali starter beruntun dan tampil penuh selama 90 menit.
Akan tetapi di pertengahan musim, nasib buruk menimpa Shayne Pattynama lantaran harus menepi cukup lama akibat cedera.
Cedera yang dialami Shayne Pattynama adalah Strain (Cedera otot atau tendon (urat) yang membuatnya absen selama 11 pekan atau hingga kompetisi berakhir.
Dengan kondisi tersebut, tak heran jika masa depan Shayne Pattynama bersama Viking FK sempat dipertanyakan.
Untungnya pada awal tahun, Shayne Pattynama mampu pulih dan membuktikan kualitasnya dengan membawa Viking FK mengalahkan Rosenborg di babak 16 besar Piala Liga Norwegia.
2. Jadi Calon Kuat Juara
Usai pulih dari cedera, karier Shayne Pattynama makin mengkilap bersama Viking FK terutama sepanjang musim ini.
Berbeda dari dua musim sebelumnya yang lebih sering jadi cadangan, Shayne Pattynama mulai temukan sentuhan terbaiknya di musim ketiga dan selalu jadi pilihan di sektor bek kiri Viking FK.
Terbukti Shayne Pattynama sudah bermain dalam 29 pertandingan musim ini dan tak satupun yang ditorehkan sebagai pemain pengganti. Artinya Shayne Pattynama 100 persen turun sebagai starter.
Dari total penampilan tersebut, Shayne Pattynama mampu mencetak satu gol dan memberikan lima assists di semua kompetisi.
Lebih hebatnya lagi, Shayne Pattynama sukses membawa Viking FK bertengger di urutan kedua klasemen Eliteserien atau kasta teratas Liga Norwegia.
Perolehan poin Viking FK dan Bodø/Glimt sebagai pemuncak pun sama, hanya saja Viking kalah produktivitas gol.
Dengan menyisakan 9 pertandingan hingga kompetisi berakhir, peluang Viking FK untuk mengkudeta Bodø/Glimt dan menjadi juara Liga Norwegia pun terbuka lebar.
Andai berhasil membawa Viking FK juara, maka Shayne Pattynama sukses memecahkan rekor klub yang telah puasa gelar sejak tahun 1991 silam.