Kecewakan Sheikh Jassim, Keluarga Glazer Anggap Manchester United Mainan?
INDOSPORT.COM - Klub Liga Inggris (Premier League), Manchester United, belum juga kelar dengan drama keluarga Glazer dan Sheikh Jassim.
Sampai saat ini, pengambilalihan klub yang bermarkas di Old Trafford tersebut tidak kunjung menemui titik akhir.
Padahal, publik sudah lama berdesas-desus dan media telah berkali-kali memberitakannya sejak akhir tahun 2022 lalu.
Bahkan, gelombang unjuk rasa sudah sempat menyeruak beberapa waktu lalu, dan tidak sedikit pula yang menganggap keluarga Glazer tidak serius menjual klub.
Situasi ini pun membuat sejumlah pihak merasa tergelitik untuk berkomentar, termasuk mantan pemain Setan Merah, Gary Neville.
Tidak tanggung-tanggung, ia pun menyebut keluarga Glazer menjadikan Manchester United bak sebuah mainan.
“Mereka pikir ini mainan. Tentu saja mereka akan menjualnya karena putus asa soal uang,” ujar Gary Neville seperti diwartakan Mirror.
“Mereka tidak bisa menghadapi FFP dan Manchester United nampak seperti klub papan tengah di bursa transfer,” tambahnya lagi.
Lebih lanjut, Gary Neville juga menyadari bahwa klub menghadapi masa-masa sulit selama pandemi Covid-19.
Walau menunjukkan penampilan yang apik di lapangan, bahkan kini bisa kembali ke zona Liga Champions, tidak menutup fakta bahwa The Glazers adalah pemilik yang buruk.
“Tidak akan mengubah fakta bahwa pemilik salah satu klub terbesar di dunia membuat hal-hal kacau,” jelasnya.
Kabar tentang akan merapatnya Sheikh Jassim, sejatinya bisa menjadi angin segar tersendiri bagi para penghuni Old Trafford.
Setidaknya hal itulah yang bisa dibayangkan Gary Neville apabila orang kaya asal Qatar itu jadi mengambil alih klub.
Akan tetapi, akibat ketidakjelasan sikap keluarga Glazer, Sheikh Jassim dihadapkan pada tantangan besar mengakuisisi klub.
1. Glazer Ciptakan Situasi Toxic
Tentu saja, Sheikh Jassim memiliki kapasitas secara finansial. Ia tidak akan berani melempar tawaran apabila uangnya tidak cukup.
Akan tetapi, kini ia menjadi subjek lain yang nampak dipermainkan oleh keluarga Glazer, terlepas dari statusnya sebagai calon pembeli paling potensial.
“Saya masih terus membahas para pemilik (Glazer), karena mereka masih membuat kacau klub ini,” terang Gary Neville.
“Bayangkan bagaimana tidak stabilnya orang-orang di belakang layar. Staf bertanya-tanya apakah mereka akan punya pekerjaan baru jika pemilik anyar datang,
“Para pemain juga akan bertanya-tanya apakah mereka akan dijual dan uang hasilnya akan dipakai untuk mendatangkan yang baru.”
Situasi menyiksa tersebut pun harus berlangsung selama berbulan-bulan lamanya hingga membuat segala hal menjadi toxic.
“Para pemiliklah yang membuatnya jadi seperti itu. Sulit untuk meraih kesuksesan saat Anda memiliki banyak ketidakjelasan di pucuk [pimpinan] klub,” jelasnya.
Meski begitu, Gary Neville memberi apresiasi luar biasa bagi Erik ten Hag dan para pemain di skuad Setan Merah.
Di tengah situasi yang serba tidak jelas ini, mereka tetap berusaha untuk berkonsentrasi sebaik mungkin di pertandingan.
“Saat ini, United tampil bagus dan Anda bisa melihat kalau itu tidak ada kaitannya dengan para pemilik klub,” ujarnya lagi.
“Namun secara keseluruhan, [Manchester United] bukan klub sukses akibat ulah pemiliknya. Mereka memiliki ambisi-ambisi yang menyedihkan.
Perkembangan Manchester United dan Sheikh Jassim
Drama pengambilalihan Manchester United oleh Sheikh Jassim masih terus berlanjut hingga saat ini.
Bahkan, belakangan tersiar kabar keluarga Glazer berniat menarik Manchester United dari pasar penjualan.
Laman Daily Mail bahkan mengabarkan, mereka ingin menahan penjualan klub setidaknya sampai tahun 2025 mendatang.
Pada saat itu, nilai klub diprediksi akan meningkat sampai 7-10 miliar poundsterling - yang dirasa ideal oleh keluarga Glazer.
Mereka bisa meningkatkan value klub dengan peningkatan nilai hak siar dan berbagai hal lainnya.
Meski begitu, belum diketahui secara pasti apakah The Glazers akan menempuh skenario itu atau melepas klub ke tangan Sheikh Jassim dalam waktu dekat.
Di sisi lain, seperti apa yang dikatakan Gary Neville, keluarga Glazer pasti punya niat menjual Manchester United.
Mereka menghadapi masalah secara finansial dan membuat lingkungan menjadi toxic. Selain itu, klub juga membutuhkan investasi yang layak.