Mengulas Sejarah Pertemuan Indonesia Versus Turkmenistan, Siapa Lebih Unggul?
INDOSPORT.COM - Setelah lebih dari sedekade, timnas Indonesia akhirnya kembali berjumpa dengan Tukrmenistan dalam agenda resmi bertajuk FIFA Matchday September 2023.
Dalam sejarah pertemuan, kedua negara sudah empat kali bertemu sejak 2004 dan terjadi pada kualifikasi Piala Dunia Zona Asia. Lantas, siapa yang lebih unggul?
Indonesia tercatat lebih unggul dalam urusan statistik. Tim Merah Putih menang dua kali atas Turkmenistan, satu laga berakhir imbang, dan satu lainnya kalah.
Indonesia juga lebih unggul dari segi produktivitas dengan total sembilan gol, Turkmenistan delapan gol. Berikut INDOSPORT mengulas sejarah head to head kedua tim.
31 Maret 2004
Indonesia untuk pertama kalinya bertemu Turkmenistan pada laga resmi FIFA. Kedua tim tergabung di Grup 8 Kualifikasi II Piala Dunia 2006.
Tim Merah Putih yang kala itu ditangani pelatih asal Inggris, Peter White kalah 1-3 di Ashgabat pada putaran pertama. Tuan rumah mengemas tiga poin berkat brace Vladimir Bayranov pada menit ke-10 dan 74, plus aksi Begenchmuhamed Kuliyew (35').
Sedangkan satu-satunya gol Indonesia dibukukan oleh striker andalan Persija Jakarta waktu itu, Budi Sudarsono untuk menyamakan skor 1-1 (30').
17 November 2004
Pada pertemuan kedua, Indonesia sukses melakukan revans. Turkmenistan dikalahkan dengan skor serupa 3-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Striker yang kala itu melejit bersama Persita Tangerang, Ilham Jaya Kesuma sedang garang-garangnya. Dia mencatat hattrick atas kemenangan Indonesia.
Ilham Jaya Kesuma tiga kali membobol gawang Turkmenistan pada menit ke-10, 47, dan 59. Sedangkan lawan hanya membalas melalui Gurbangeldi Durdyyew (25').
Meski sama-sama mengemas tujuh poin, timnas Indonesia hanya menempati urutan ke-3 klasemen Grup 8. Turkmenistan unggul selisih gol (minus 2 berbanding 4) dan menemani Arab Saudi ke babak berikutnya.
1. 23 Juli 2011
Kedua tim ditakdirkan bertemu lagi dalam undian play-off kualifikasi kedua atau sebelum babak penyisihan grup zona Asia Piala Dunia 2014.
Indonesia mendapatkan modal penting melalui hasil imbang 1-1 pada leg pertama di Ashgabat. Gol Wyaceslaw Krendelew pada menit ke-12 dijawab lugas Muhammad Nasuha (30').
Sayang, pasukan Wim Rijsbergen gagal memanfaatkan situasi setelah Turkmenistan bermain 10 orang akibat kartu merah Artur Geworkyan (76').
28 Juli 2011
Modal gol away lantas membuat semangat timnas menggelora ketika giliran menjamu Turkmenistan di Stadiom Utama Gelora Bung Karno Jakarta.
Cristian Gonzales membawa Indonesia unggul melalui golnya pada menit ke-10 dan 18 yang dilengkapi Muhammad Nasuha, tiga menit menjelang turun minum.
Nasuha kemudian mencetak gol bunuh diri menit 73 dan dibalas lagi gol Muhammad Ridwan tiga menit berselang. Namun, Turkemnistan nyaris saja membalikkan keadaan.
Padahal, Turkmenistan kembali bermain 10 orang menyusul kartu merah Bagtyyar Hojaahmedow (78'), tapi justru mampu mencetak dua gol dari aksi Berdimyrat Samyradow (83') dan penalti Gahrymanberdi Conkayew (86').
Indonesia menang 4-3 dan unggul agregat 5-4 atas Turkmenistan. Sayang, kiprah Laskar Merah Putih hancur lebur karena menelan enam kekalahan, sehingga harus menanggung malu sebagai juru kunci Grup D tanpa poin.