PT LIB Sunat Subsidi 16 Klub Liga 2 yang Berkutat dengan Krisis Finansial
INDOSPORT.COM - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, sudah mengantongi solusi paten untuk menyelesaikan masalah penunggakan gaji sejumlah klub Liga 2 2023/24. Mereka akan memotong subsidi yang diberikan.
Belum lama ini, APPI melaporkan ada sembilan klub yang masih menunggu gaji pemain sejak musim lalu. Total nilainya mencapai lebih dari Rp5 miliar.
Disampaikan Ferry Paulus, PT LIB sudah berkomunikasi dengan klub-klub tersebut. Bahkan, ada 16 klub yang disebut mengalami masalah keuangan.
Secara bertahap, klub-klub tersebut mulai mencicil kewajibannya sebelum kick-off Liga 2 pada Minggu (10/9/23). Hal itu sudah diingatkan sewaktu manajer meeting beberapa waktu lalu.
"Dalam 2-3 minggu terakhir ini kami berinteraksi dengan semua klub Liga 2, bahkan sebenarnya bukan hanya sembilan klub. Kalau saya nggak salah, ada 16 yang masih bermasalah," kata Ferry Paulus.
"Tapi, dalam proses interaksi yang sudah dilakukan, sudah mulai ada penyelesaian. Termasuk juga diimbau waktu managers meeting kemarin. Kami ada barrier-barrier memang untuk urusan itu. Beberapa di antara mereka saat ini masih bersengketa," imbuhnya.
PT LIB menegaskan tak ingin klub peserta Liga 2 2023/24 ikut kompetisi dalam keadaan carut marut. Salah satu solusi yang diambil adalah lewat pemotongan subsidi.
Ada pun subsidi yang diberikan kepada klub-klub Liga 2 adalah senilai Rp1,25 miliar dari PT LIB, dan kabarnya ada tambahan Rp500 juta dari PSSI. Pencairan dilakukan dalam tujuh kali termin.
"Semua ini harus juga diasistensi sampai betul-betul selesai. Terus hal lain lagi, kaitannya dengan tunggakan-tunggakan tadi, kami juga akan melakukan sistem cut horse namanya," tutur Ferry Paulus.
"Jadi, kalau memang belum selesai pada waktu kick-off, selain yang bersengketa. Kami akan tahan kontribusinya untuk bisa menyelesaikan tunggakan-tunggakan tadi," jelasnya.
Lebih lanjut, Ferry Paulus mengakui nominal tunggakan gaji tersebut cukup besar. Tapi, ia kurang setuju dengan desakan Liga 2 dihentikan sementara hingga sejumlah klub lunasi utangnya.
Menurut Dirut LIB tersebut, tidak mudah menjadwalkan Liga 2. Apabila ditunda kick off-nya tentu akan merugikan klub lain yang sudah bersiap menjalani kompetisi.
"Yang penting niat baik sudah jalan. Tadi saya bilang bahwa tunggakan dari 16-17 klub itu bisa dibilang dalam perjalanan berangsur membaik. Sebagian besar ada yang masih bersengketa. Kita tunggu saja," tandas Ferry Paulus.
PT LIB menyatakan tidak akan mencairkan subsidi termin pertama untuk klub Liga 2 yang bermasalah,jika tidak melunasinya hingga kick-off. Nantinya, dana itu dialokasikan langsung untuk menutup utang klub.
Ada tujuh termin untuk subsidi dari bulan ini sampai Maret 2024. Termin pertama turun bulan ini, atau sebelum kick-off Liga 2 2023/24, Minggu (10/9/23).