3 Alasan Masuk Akal Jay Idzes Tak Perlu Naturalisasi dan Bela Timnas Indonesia
INDOSPORT.COM - Tiga alasan masuk akal mengapa Jay Idzes belum perlu naturalisasi dan memperkuat Timnas Indonesia, salah satunya karena stok bek yang menumpuk.
Guna menambah kekuatan Timnas Indonesia dengan target menggapai Piala Dunia 2026, PSSI berencana menambah pemain naturalisasi, salah satunya yakni Jay Idzes.
Jay Idzes merupakan pemain muda kelahiran Mierlo, Belanda, 2 Juni 2000 silam. Saat ini pemain berusia 23 tahun itu dikontrak jangka panjang oleh klub Serie B Italia, Venezia.
Meski lahir dan besar di Belanda, Jay Idzes ternyata memiliki darah keturunan Indonesia dari kakek dan neneknya yang berasal dari Jakarta, sehingga masuk kualifikasi untuk naturalisasi.
"Pemain asal klub Venezia, Jay Idzes akan diproses untuk memperkuat Merah Putih di ajang internasional untuk Garuda Mendunia," kata Ketum PSSI, Erick Thohir, Rabu (6/9/23).
"Idzes masih berusia 23 tahun. Kariernya sedang menuju puncak. Ini adalah pemain yang sangat potensial dan insya Allah akan menambah kekuatan timnas kita."
Namun, ada tiga alasan masuk akal mengapa naturalisasi Jay Idzes sebenarnya tidak terlalu mendesak. Berikut ulasan INDOSPORT.
1. Usia 'Nanggung'
Jay Idzes merupakan pemain kelahiran 2 Juni 2000. Saat ini ia sudah berusia 23 tahun, dan memang masih masuk kualifikasi pemain untuk membela Timnas Indonesia U-23.
Hanya saja, proses naturalisasi tidak instant. PSSI memerlukan waktu untuk mengumpulkan dokumen Jay Idzes, belum lagi FIFA juga meminta waktu untuk perpindahan federasi.
Maka dari itu, Jay Idzes tidak akan berguna di Kualifikasi Piala Asia U-23, dan hanya akan terpakai di timnas senior, yang memiliki agenda internasional lebih sedikit.
1. 2. Stok Bek Melimpah
Jay Idzes berposisi sebagai bek tengah di klub Liga Italia, Venezia, meskipun ia adalah tipikal versatile player yang bisa ditempatkan di mana saja, termasuk di posisi gelandang.
Padahal, diketahui bahwa stok bek Timnas Indonesia sudah melimpah dengan hadirnya pemain naturalisasi seperti Jordi Amat dan Shayne Pattynama, juga pemain keturunan Elkan Baggott.
Belum lagi jika mempertimbangkan Timnas Indonesia yang juga memiliki bek lokal muda berkualitas, sebut saja Rizky Ridho, Alfeandra Dewangga, M. Ferrari, Kakang Rudianto, dll.
Dengan begitu, rasanya naturalisasi Jay Idzes tidak terlalu mendesak. Apalagi PSSI memang berharap naturalisasi hanya menjadi contoh untuk menaikkan level pemain lokal.
Peran Jordi Amat sebagai pemain senior dan Elkan Baggott sebagai pemain muda rasanya sudah cukup menjadi contoh, sehingga Idzes tidak akan terlalu berdampak signifikan.
3. Sulit Bermain di Liga Italia
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa Jay Idzes bermain untuk klub Serie B Liga Italia, Venezia, dan ia dikontrak jangka panjang hingga tahun 2027 mendatang.
Liga Italia memiliki regulasi yang ketat untuk pemain yang memegang paspor non-Eropa. Ada dua poin penting dari regulasi tersebut.
Tim Italia hanya bisa mendatangkan pemain berpaspor Uni Eropa. Jika bukan dari negara UE, maka setidaknya pemain itu sudah lama berkarier di Liga Italia, baik di Serie A, B, atau C.
Jika Jay Idzes naturalisasi menjadi WNI, maka ia akan memegang paspor Indonesia, bukan UE. Padahal ia belum lama main di Venezia, sejak bursa transfer musim panas 2023.
Masa depan Jay Idzes di Liga Italia mulai diragukan jika ia memilih untuk naturalisasi. Apakah Idzes rela meninggalkan semua kerja kerasnya saat berkompetisi di Serie B?