x

Kiprah Manis Inter Milan-AC Milan di Awal Musim Liga Italia, Buah Kecerdikan di Bursa Transfer?

Kamis, 7 September 2023 10:20 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Selebrasi Lautaro Martinez bersama Marcus Thuram dan Alessandro Bastoni di laga Inter Milan vs Fiorentina (03/09/23). (Foto: REUTERS/Massimo Pinca)

INDOSPORT.COM – Dua tim sekota, Inter Milan dan AC Milan, mencatat kiprah manis di awal-awal musim Liga Italia (Serie A) 2023/2024. Apakah ini buah dari kecerdikan di bursa transfer?

Liga Italia musim 2023/2024 sudah memainkan tiga pertandingan. Dari tiga pertandingan itu, hanya dua tim yang mampu menyapu bersih laga dengan kemenangan, yakni Inter Milan dan AC Milan.

Baca Juga

Baik Inter Milan dan AC Milan sama-sama tampil superior dengan memenangkan tiga pertandingan awal di Liga Italia 2023/2024 ini sebelum memasuki jeda internasional September 2023.

Inter secara perkasa mampu menumbangkan tiga lawannya, yakni AC Monza dengan skor 2-0, Cagliari dengan skor 2-0, dan Fiorentina dengan skor 4-0.

Sedangkan AC Milan mampu menumbangkan Bologna dengan skor 2-0, lalu menang 4-1 atas Torino, dan mengalahkan AS Roma dengan skor 2-1.

Berkat kemenangan-kemenangan itu, Inter Milan dan AC Milan kini kompak duduk di puncak klasemen Liga Italia 2023/2024 dengan koleksi enam poin.

Kiprah apik kedua tim asal kota Milano itu di awal musim ini membuat keduanya pun digadang-gadang menjadi kandidat kuat peraih Scudetto 2023/2024.

Baca Juga

Manisnya perjalanan keduanya di awal musim ini membuktikan banyak hal penting, terutama mengenai kebijakan transfer keduanya di bursa transfer musim lalu.

Ya, apiknya performa Inter dan AC Milan tak lepas dari para pemain barunya yang langsung nyetel dengan permainan dan memberi dampak penting dalam permainan tim.

Dari kubu Inter, para pemain baru seperti Marcus Thuram, Davide Frattesi, dan Yann Sommer mampu memberi dampak penting dalam permainan yang diterapkan Simone Inzaghi.

Lalu dari kubu AC Milan, nama seperti Ruben Loftus-Cheek, Christian Pulisic, dan Tijjani Reijnders juga memberi dampak penting dalam permainan yang diterapkan Stefano Pioli.

Di samping itu, para rekrutan baru ini memberikan dampak yang membuat baik Inter Milan dan AC Milan punya statistik yang terbilang mentereng di Liga Italia 2023/2024. Seperti apa ulasannya?

Baca Juga

1. Statistik Apik Inter dan AC Milan Bareng Rekrutan Baru

Selebrasi pemain AC Milan Rafael Leao dengan rekan setimnya usai mencetak gol kedua ke gawang AS Roma pada laga Liga Italia. (Foto: REUTERS/Alberto Lingria)

Inter Milan

Di tiga pertandingan awal Liga Italia 2023/2024 ini, Inter Milan punya sederet statistik mentereng dengan menjadi tim tersubur yakni mencetak 8 gol tanpa kebobolan satu gol pun.

Hebatnya, Inter mampu mencetak 8 gol dari 8,96 xG (Expected Goals) atau seharusnya Nerazzurri bisa mencetak 9 gol lebih ke gawang lawan.

Baca Juga

Lautaro Martinez mampu menyumbangkan 3,51 xG dengan torehan 5 gol, disertai duet barunya yakni Marcus Thuram yang mampu membuat 2,49 xG yang mencetak 1 gol.

Catatan itu cukup membuktikan rekrutan Inter, yakni Marcus Thuram, bisa memberikan dampak penting dalam permainan Lautaro Martinez.

Beralih ke pertahanan, Inter menjadi tim yang belum kebobolan satu gol pun dengan rataan terendah soal potensi kebobolan yakni hanya sekitar 1,41 xGA (Expected Goals Against).

Lagi-lagi rekrutan barunya, Yann Sommer, punya catatan apik dengan membuat 6 penyelamatan dari 6 tembakan ke gawang, yang membuat lini belakang Inter sulit dibobol.

Baca Juga

AC Milan

Berbeda dengan Inter Milan, AC Milan patut bersyukur banyaknya pemain yang direkrut, mampu nyetel dan memberi dampak penting.

Secara performa, AC Milan berada di peringkat kedua dengan torehan 6,03 xG alias Overperformed dengan catatan 8 golnya di tiga laga awal Liga Italia 2023/2024.

Baca Juga

Dari para rekrutan barunya, Christian Pulisic terlihat menonjol dengan catatan dua gol dari tiga laga, dengan mencetak 1,1 xG atau Overperformed sebanyak 0,9 xG.

Tak hanya Pulisic, Ruben Loftus-Cheek pun mampu mencuri perhatian dengan lesakkan 1 assist dari 0,91 xA (Expected Assist) bersama dengan Tijjani Reijnders yang mencetak 1 assist dari 0,51 xA.

Meski punya kiprah apik dalam menyerang, AC Milan punya cacat di lini pertahanan, dengan kebobolan dua gol dari tiga laga dari 2,15 xGA.

Buruknya pertahanan AC Milan sendiri tak lepas dari minimnya perombakan di lini belakang. Sehingga hal ini bisa memberi dampak buruk bagi perjalanan Rossoneri dalam meraih Scudetto.

Baca Juga
Serie A ItaliaAC MilanInter MilanIn Depth SportsLiga ItaliaIndepth

Berita Terkini