Siapa Habib Diarra? Calon 'Korban Politik' Todd Boehly yang Digaet Chelsea

INDOSPORT.COM – Klub Liga Inggris (Premier League), Chelsea, dikabarkan bakal menggaet Habib Diarra menggunakan koneksi Todd Boehly di Strasbourg.

Kabar ini berkembang seiring adanya laporan dari Football Insider yang menyebutkan Chelsea tengah membidik Habib Diarra dari Strasbourg.

Dalam laporan tersebut, disebutkan Chelsea akan mengandalkan koneksinya dengan Strasbourg, mengingat klub asal Prancis itu merupakan klub milik konsorsium Todd Boehly.

Todd Boehly mengakuisisi Strasbourg pada musim panas 2023 lalu dengan tujuan sebagai klub yang mengembangkan bakat-bakat muda The Blues.

Karena berada di bawah kepemilikan yang sama, klub asal London Barat itu pun tertarik memboyong Habib Diarra pada Januari 2024 nanti.

Tak ayal, Habib Diarra pun disebut menjadi calon ‘korban politik’ Todd Boehly karena keinginannya terwujud untuk mengembangkan bakat muda di Strasbourg dan membawanya ke Chelsea.

Habib Diarra merupakan pemain yang tengah naik daun di Prancis. Sebelum hendak diboyong Chelsea, ia menjadi target Wolverhampton Wanderers untuk gantikan Matheus Nunes.

Pemain kelahiran Senegal pada 3 Januari 2004 ini merupakan pemain berpaspor Prancis, usai Habib Diarra dan keluarganya hijrah ke negara tersebut saat dirinya berusia muda.

Kariernya sendiri bermula di klub Semi-Amatir bernama Mulhouse, sebelum akhirnya hijrah ke akademi Strasbourg di usia muda.

Barulah pada 2021 lalu, Habib Diarra meneken kontrak profesional dengan Strasbourg, di mana di tahun tersebut pula dirinya menembus tim utama.

Di musim 2022/2023 lalu, Habib Diarra menjalani musim keduanya di Strasbourg dengan apik, usai mencetak 3 gol dan 3 assist dari 29 laga.

Dengan kariernya yang baru seumur jagung di Strasbourg, kenapa Todd Boehly ingin memboyong Habib Diarra ke Chelsea?

1. Kualitas Habib Diarra

Dengan catatan 3 gol dan 3 assist dari 29 laga musim lalu, bisa dikatakan Habib Diarra adalah gelandang dengan insting menyerang yang tinggi.

Gelandang tipe ini tak dimiliki Chelsea di musim ini, di mana barisan gelandangnya utamanya adalah pemain-pemain yang akrab dengan skema Double Pivot.

Sehingga, ketertarikan ke Habib Diarra pun terbilang masuk akal bagi Chelsea. Terlebih jika menilik kualitasnya dalam setahun terakhir di Strasbourg.

Secara angka, Habib Diarra punya catatan apik sebagai gelandang dengan mencatatkan 0,16 Non-Penalty Goals (NPG) per 90 menit dan membuat 0,11 assist per 90 menit.

Kemampuan menyerangnya ini terlihat dari rataan Shot-Creating Actions (SCA) atau tindakan berbuah peluang dengan rataan 2,99 SCA per 90 menit.

Sebagai gelandang, Habib Diarra punya kemampuan masuk ke Final Third dari lini kedua dengan rataan menyentuh bola di area lawan sebanyak 2,17 kali per 90 menit.

Kemampuan ini dibarengi kemampuan dribel yang mumpuni dengan rataan 3,47 dribel per 90 menit dan melewati lawan sebanyak 1,25 kali per 90 menit.

Keunggulan Habib Diarra lainnya adalah kemampuannya menempati berbagai posisi. Tercatat, ia bisa bermain sebagai gelandang serang, winger kanan, gelandang tengah, dan gelandang bertahan.

Tapi keinginan Todd Boehly memboyongnya ke Chelsea pun sempat menuai pertanyaan besar. Pasalnya, The Blues memiliki stok gelandang muda yang melimpah.

Sebut saja nama-nama seperti Enzo Fernandez, Moises Caicedo, Romeo Lavia, Lesley Ugochukwu, Conor Gallagher, Carney Chukwuemeka, dan Andrey Santos.

Para pemain muda itu berusia tak jauh dari Habib Diarra, yakni di bawah 23 tahun. Sehingga transfernya terbilang tak masuk akal.

Ada kemungkinan rumor ini tak akan menjadi kenyataan, di mana Todd Boehly lebih baik menjual Habib Diarra ke klub lainnya dan membiarkan investasinya di Chelsea berjalan.