Nekat Incar Evan Ferguson, Manchester United Bisa Bunuh Diri
INDOSPORT.COM – Berani incar Evan Ferguson pada bursa transfer musim panas 2024, klub Liga Inggris (Premier League), Manchester United, mau bunuh diri?
Bomber Brighton & Hove Albion, Evan Ferguson, mengukuhkan dirinya sebagai salah satu striker menjanjikan di Liga Inggris saat ini.
Selain itu, pria asal Irlandia itu juga mengukir namanya saat sang pemain menjadi salah satu pencetak trigol termuda di Liga Inggris seusai mencetak hattrick kontra Newcastle United pada Sabtu (02/09/23).
Ferguson juga menjadi salah satu pemain yang mampu mencetak trigol pada pekan keempat Liga Inggris selain Son Heung-min (Tottenham Hotspur) dan Erling Haaland (Manchester City).
Pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate, saja sempat berharap bahwa Evan Ferguson bisa membela The Three Lions mengingat pria berusia 18 tahun itu juga memiliki darah Inggris dari ibunya.
Namun, laporan terbaru baru saja mengatakan bahwa Ferguson bisa saja angkat kaki dari Amex Stadium pada bursa transfer musim panas 2024 mendatang meskipun terhitung baru saja menandantangani perpanjangan kontrak.
Memanfaatkan situasi tersebut, Manchester United tertarik untuk meminang pria berusia 18 tahun itu yang kiranya bisa dijadikan pesaing bagi Rasmus Hojlund di garda depan.
Ferguson dipandang memiliki aura seperti Wayne Rooney muda, sehingga Setan Merah tertarik untuk memboyong sang pemain ke Old Trafford.
Menurut Transfermarkt, valuasi Evan Ferguson menyentuh angka 30 juta euro atau sekitar 521,45 miliar rupiah dan nominal itu bisa melambung karena usianya yang masih muda dan merupakan salah satu pemain penting di Brighton.
Namun, mungkin ada alasan mengapa Manchester United bisa dibilang bunuh diri apabila nekat ingin menggaet Evan Ferguson pada bursa transfer musim panas 2024 mendatang.
1. Faktor Tekanan dan Jam Terbang
Evan Ferguson sendiri sebelumnya pernah mengakui bahwa dirinya juga diminati oleh Liverpool dan Manchester United sebelum membela Brighton & Hove Albion.
Bahkan, Evan Ferguson sempat menjalani uji coba bersama akademi Liverpool sebelum akhirnya menjatuhkan pilihan membela Brighton & Hove Albion.
Karena usianya yang masih terlalu muda, Ferguson jelas membutuhkan jam terbang yang lebih banyak sehingga klub yang bukan top biasanya mampu memfasilitasi hal tersebut.
Permainan Ferguson tentu saja tidak akan banyak berkembang jika bermain di klub besar yang tak memberikan banyak waktu bermain, seperti layaknya Donny van de Beek di Manchester United dan Ryan Gravenberch saat masih di Bayern Munchen.
Maka dari itu, Evan Ferguson memilih membela Brighton & Hove Albion dan tak tertarik dengan tawaran dari Liverpool atau Manchester United.
“Jika Anda pergi ke tim seperti Liverpool, mereka bisa membeli striker senilai 60 sampai 70 juta poundsterling,” terang Ferguson.
“Di Brighton, mereka suka mengorbitkan para pemain akademinya dan memberikan mereka kesempatan untuk bermain. Itulah alasannya (saya memilih Brighton karena) mencari lebih ke (rencana) jangka panjang daripada pendek.”
Maka dari itu, ada kans Ferguson tetap menolak pindah ke Old Trafford meskipun Erik ten Hag menginginkannya sebab ada potensi dirinya tak rutin bermain.
Selain itu, jika pada akhirnya membela Manchester United, Evan Ferguson pastinya mendapatkan tekanan yang sangat besar dari penggemar sepak bola mengingat image Setan Merah yang merupakan tim top Eropa.
Jika bermain buruk, Evan Ferguson bisa saja terus disorot sehingga hal itu dapat menjadi hambatan bagi sang pemain kalau tak bermental kuat.
Oleh karena itu, ada baiknya Evan Ferguson tidak perlu pindah ke Manchester United cepat-cepat karena ia bisa mengembangkan permainannya di klub yang tidak begitu disorot penggemar sepak bola bila bermain buruk.
Jika pembelian Evan Ferguson malah berakhir dengan investasi bodong, tentu saja Manchester United sama saja bunuh diri dengan membuang uang yang banyak dan dapat pula membunuh karier sang pemain.