Profil Francesco Camarda Wonderkid Monster AC Milan yang Sendirian Lahap Newcastle di Liga Champions
INDOSPORT.COM - Pemain muda Italia, Francesco Camarda, kembali membuat sensasi saat membantu tim primavera (U-19) AC Milan membantai Newcastle United pada Selasa (19/09/23) lalu.
Dua gol dan satu assistnya membuat I Rossoneri muda menang telak 4-0 dalam ajang UEFA Youth League alias Liga Champions junior tersebut.
Sejumlah rekor berhasil diukir Camarda dengan brace-nya tersebut yakni salah satunya adalah pemain primavera kelahiran 2008 pertama yang mampu mencatatkan nama di papan skor.
Selain itu di usia 15 tahun dan 195 hari, Camarda juga berhasil menjadi pemain Italia termuda yang mencetak gol di ajang UEFA Youth League.
Rekor sebelumnya adalah 16 tahun 190 hari milik Fabrizio Caligara, saat masih membela Juventus U-19 menghadapi Lyon pada 2016 silam.
Hasilnya AC Milan juga langsung menduduki posisi puncak klasemen sementara Grup F.
Mereka mengungguli Borussia Dortmund yang memiliki poin sama namun dengan selisih gol yang berbeda.
UEFA Youth League memang diisi oleh tim akademi klub-klub yang berlaga di Liga Champions musim yang sama.
Itulah kenapa Camarda dan AC Milan ikut 'terperangkap' dalam grup neraka, Grup F, yang juga dihuni oleh Paris Saint-Germain.
Namun siapa sih sebenarnya sosok Francesco Camarda yang sudah bisa menjadi sensasi sedemikian besar di usia mudanya? Berikut profil singkatnya.
Camarda adalah putra asli Milan, Italia, yang lahir pada 10 Maret 2008 silam.
Ia pun tumbuh besar sebagai fans Merah-Hitam dan masuk ke dalam akademi klub tersebut sejak 2015 saat usianya baru tujuh tahun.
1. Dari Defender Jadi Striker
Meski kini dikenal sebagai bibit striker mematikan masa depan, namun sebenarnya Camarda tidak langsung diorbitkan ke posisi tersebut.
Oleh AC Milan sejak latihan perdananya di akademi, Camarda justru diplot sebagai bek tengah.
Tidak heran karena ia sejak kecil memang sudah sangat jangkung mengingat saat ini saja tinggi badan sang wonderkid sudah mencapai 185 cm.
Hanya saja kemudian pihak pelatih akademi Il Diavolo Rosso menyadari jika mereka sudah melakukan kesalahan besar dengan menempatkannya di lini belakang.
Pasalnya meski ditugaskan bertahan namun Camarda kerap sekali menggiring bola seorang diri dan kemudian mencetak gol.
Kedua kaki yang sama baiknya membuat bocah yang juga hobi berolahraga kickboxing tersebut sangat piawai dalam mengolah si kulit bundar dan sejak itu posisinya diubah menjadi striker.
Sebelum akhirnya dipromosikan ke tim primavera, tercatat lebih dari 400 gol sudah Francesco Camarda registrasikan di level junior.
Tentunya AC Milan sadar betul akan talentanya dan berniat untuk memagari Camarda dari incaran klub lain.
Sebelum ini sempat terdengar kabar jika Borussia Dortmund berniat untuk memboyongnya ke Jerman.
Ancaman Die Borussen sebagai klub dengan reputasi apik mengorbitkan pemain muda disadari oleh I Rossoneri yang langsung merencanakan penandatanganan kontra pro untuk Camarda.
Pada usia 15 tahun, kontrak profesional memang sudah boleh diberikan pada pemain di Italia. Berbeda dengan Inggris yang mewajibkan seseorang berusia sekurang-kurangnya 17 tahun untuk boleh menandatangani komitmen dengan sebuah kesebelasan.
AC Milan jelas berharap ke depannya Francesco Camarda bisa menjadi anggota tim senior mereka suatu hari nanti dan membantu mereka untuk menjuarai lagi Liga Champions.