Rafael Leao Jadi Man of The Match, Media Italia Kompak Kritik UEFA
INDOSPORT.COM - Media Italia kompak mengkritik UEFA yang memiih Rafael Leao menjadi man of the match laga Liga Champions AC Milan vs Newcastle United.
Klub raksasa Italia, AC Milan, telah menuntaskan pertandingan pertama mereka di ajang Liga Champions 2023/2024, Selasa (19/09/23) malam WIB.
Menghadapi Newcastle United di San Siro, AC Milan "hanya" mampu bermain imbang 0-0. UEFA pun memilih pemain AC Milan, Rafael Leao, menjadi man of the match pada laga ini.
Menurut UEFA, Rafael Leao "menjadi ancaman yang konstan sepanjang pertandingan" dan "menunjukkan kecepatan, kekuatan, serta gerakan yang bagus untuk membuktikan dirinya berbahaya di kotak penalti."
Namun, keputusan ini menuai protes dari media Italia. Dilansir dari Football Italia, media Negeri Pizza kompak merasa Rafael Leao tak layak dijadikan man of the match.
Bahkan, menurut dua media terkemuka, Gazzetta dan Il Corriere dello Sport, pemain asal portugal tersebut bahkan adalah pemain terburuk di San Siro.
Gazetta dan Il Corriere menyoroti Rafael Leao yang melewatkan kesempatan emas di babak pertama, ketika dirinya mencoba mencetak gol dengan tumit.
Namun, alih-alih menyarangkan bola ke gawang, Rafael Leao justru terjatuh ke tanah. Hal ini membuat para penonton di San Siro kecewa bukan kepalang.
Media lainnya, Tuttosport, juga menyebut aksi Rafael Leao untuk mencetak gol dengan tumit ini bak adegan di film komik.
Rafael Leao pun "hanya" mendapatkan nilai 4,5 dari Gazetta, 4 dari Corriere dello Sport, 5 dari Tuttosport, dan 5,5 dari Football Italia.
1. Jalannya Pertandingan
Duel AC Milan vs Newcastle pada Selasa (19/09/23) malam WIB di San Siro sejatinya berjalan seru. Kedua tim bermain sama-sama baik sehiingga pertandingan enak dilihat.
Sayang, pertandingan ini harus berakhir antiklimaks setelah kedua tim sama-sama gagal mencetak gol. Ini membuat AC Milan melanjutkan tren negatif usai gagal menang dalam dua pertandingan beruntun.
AC Milan cenderung mendominasi jika melihat penguasaan bola serta peluang melepaskan tembakan. Rossoneri tercatat menembak sebanyak 25, ketimbang Newcastle United hanya 6 kali.
Tetapi AC Milan hanya bisa 9 kali melepaskan tembakan tepat sasaran sementara Newcastle United cuma 1 tembakan tepat sasaran ke arah gawang.
Peluang terbaik AC Milan terjadi beberapa kali, salah satunya di menit ke-32, ketika Theo Hernandez menyisir dari sisi kiri melewati Sean Longstaff dan memberikan umpan tarik ke tiang dekat.
Olivier Giroud yang lolos dari kawalan dua pemain menembak meski masih melebar. Jacob Murphy jadi penyelamat Newcastle pada menit ke-34 saat menghalau bola sepakan Tommaso Pobega di kotak penalti.
Sekalipun dominan, AC Milan tidak bisa mencetak gol di babak pertama. Begitu juga di babak kedua, anak asuh Stefano Pioli tak berkutik dengan taktik bertahan Newcastle United.
Selanjutnya AC Milan akan menghadapi Borussia Dortmund di Signal Iduna Park pada 5 Oktober mendatang, sedangkan Newcastle United bakal bertemu dengan PSG di St James's Park di waktu yang sama.
"Pertandingan positif, kami mencatatkan banyak tembakan tepat sasaran, tetapi kami tak mampu mencetak gol," ujar pemain AC Milan, Christian Pulisic, usai laga.
"Saya sudah menghadapi Newcastle (beberapa kali saat masih membela Chelsea), mereka adalah tim yang kuat dan laga Liga Champions tadi merupakan pertandingan yang menyenangkan," tutup Christian Pulisic.