3 Pemain yang Wajib Didepak Pochettino agar Bawa Chelsea Bangkit Kembali
INDOSPORT.COM – Mauricio Pochettino punya tiga pemain yang wajib disingkirkan agar bisa membawa Chelsea kembali bangkit di Liga Inggris (Premier League) 2023/2024 ini.
Mauricio Pochettino memang tengah dipusingkan dengan kinerja klub asuhannya, Chelsea, yang tampil jeblok sejak awal musim 2023/2024.
Dalam enam pertandingan Liga Inggris 2023/2024, Chelsea hanya mampu menang sekali dan mengalami tiga kekalahan dari lawan-lawannya.
Parahnya lagi, dalam tiga pertandingan terakhir klub asal London Barat itu tak bisa mencetak gol yang berujung pada hasil imbang dan kekalahan.
Diyakini hasil buruk ini tak lepas dari jebloknya performa para pemainnya sejak awal musim yang membuat kursi Pochettino terguncang.
Karenanya, ada baiknya Pochettino mendepak para pemain ini dari susunan pemain andalannya agar bisa menerapkan taktiknya dan membawa Chelsea bangkit kembali. Siapa saja pemain itu?
1. Thiago Silva
Nama pertama yang musti didepak Pochettino dari Line Up nya adalah Thiago Silva yang mulai dimakan usia dan berimbas ke performanya.
Secara penampilan, Thiago Silva apik dalam bertahan. Tapi dalam beberapa kesempatan, ia kerap melakukan blunder, salah satunya saat Chelsea dibekuk Aston Villa.
Di samping itu, pemain berusia 39 tahun itu terbilang lamban dalam mengalirkan bola, sehingga kadang berimbas kepada permainan Chelsea.
Dimasukkannya Thiago Silva dalam Line Up pun membuat Levi Colwill harus bermain sebagai bek kiri yang bukan posisi aslinya selama berkarier.
Sehingga, ada baiknya Pochettino mulai menepikan Thiago Silva dan mengembalikan Colwill ke posisi bek tengah kiri dan membiarkan bek kiri diisi oleh pemain yang berposisi natural di pos itu.
1. 2. Ben Chilwell
Memasukkan nama Ben Chilwell dalam daftar ini memang terkesan tak masuk akal. Tapi, Pochettino melakukan blunder dengan kerap mempercayainya sebagai starter.
Saat Chilwell bermain, Pochettino menginstruksikannya bermain sebagai winger kiri, alih-alih sebagai bek kiri, yang membuat Chelsea kesulitan dalam menahan serangan balik.
Chilwell sendiri tak tampil apik kecuali saat menyerang dengan masuk ke kotak penalti yang menjadi area wajib bagi winger, gelandang, atau penyerang.
Dalam Possesion, Chilwell jarang memberikan umpan kunci dan lebih banyak mengalirkan bola ke samping atau ke belakang.
Hal ini membuat transisi Chelsea dalam menyerang terbilang lambat, terutama dalam serangan balik, dan membuat variasi serangan The Blues hanya bertumpu pada sosok Raheem Sterling.
3. Conor Gallagher
Sejak Pochettino tiba, Conor Gallagher seakan lahir kembali dan mampu menjadi pilar di lini tengah dengan Work Rate-nya yang luar biasa.
Tapi, Pochettino seakan tak memahami bahwa Gallagher sendiri tak cocok untuk bermain Possesion. Ia lebih cocok untuk bermain di tim yang mengandalkan serangan balik.
Sehingga saat Chelsea menguasai pertandingan seperti di laga kontra Nottingham Forest, Bournemouth, dan Aston Villa, Gallagher tak terlihat apik dan bahkan kerap kehilangan bola di tengah.
Jika Romeo Lavia telah pulih, ada baiknya Pochettino mendepak Gallagher pada Januari 2024 nanti, mengingat kontraknya pun akan habis pada 2025.
Jika Lavia belum pulih, Pochettino ada baiknya mempercayakan Enzo Fernandez dan Moises Caicedo sebagai Double Pivot dan kembali ke Pattern 4-2-3-1 yang dipakainya di pramusim.