x

Sindrom Musim ke-3 Mourinho Bukanlah Kutukan, tapi Kejengahan The Special One

Jumat, 29 September 2023 17:15 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Sindrom musim ke-3 Jose Mourinho tengah terjadi di klub Liga Italia (Serie A), AS Roma. Apakah kutukan ini nyata atau kejengahan seorang The Special One saja?

INDOSPORT.COM – Sindrom musim ke-3 Jose Mourinho tengah terjadi di klub Liga Italia (Serie A), AS Roma. Apakah kutukan ini nyata atau kejengahan seorang The Special One saja?

Jose Mourinho tengah dirundung sindrom musim ketiga yang terlihat dari hasil buruk AS Roma di pekan-pekan awal Liga Italia 2023/2024 ini.

Baca Juga

Sindrom ini terlihat usai AS Roma menelan kekalahan 1-4 dari Genoa di pekan ke-6 Liga Italia 2023/2024, Jumat (29/09/23) dini hari WIB.

Kekalahan dari Genoa itu membuat tim berjuluk Il Lupi itu tercatat telah menelan tiga kekalahan, dua hasil imbang, dan satu kemenangan saja dari enam pertandingan.

Karena kiprahnya sejauh ini, tim asal ibu kota Italia itu harus terdampar di peringkat ke-16 klasemen, dengan raihan lima poin atau hanya terpaut dua poin dari posisi ke-18.

Tak ayal laju buruk ini membuat banyak pihak meyakini Jose Mourinho tengah mengalami sindrom musim ketiga bersama AS Roma.

Baca Juga

Tapi apakah benar sindrom itu nyata? Apakah sindrom itu adalah kutukan yang terus menghantui Mourinho saat menjalani musim ketiga bersama tim yang dilatihnya?

Sindrom musim ketiga ini bermula sejak Mourinho menukangi Real Madrid. Sejak saat itu, tim yang selalu diasuhnya, kecuali Tottenham Hotspur, mengalami kemerosotan di musim ketiga.

Karena kemerosotan itu, pelatih berjuluk The Special One itu pun selalu mendapat pemecatan di musim ketiganya bersama klub yang ia tangani.

Tapi apakah sindrom atau kutukan ini nyata adanya? Pasalnya, di musim ketiga saat mendapat pemecatan, Mourinho hanya terlihat jengah bersama klub yang dilatihnya, termasuk AS Roma.

Kejengahan ini hadir karena minimnya sokongan, sehingga timnya gagal tampil maksimal. Tak percaya? INDOSPORT akan buktikan minimnya sokongan yang ia dapat di musim ketiga.

Baca Juga

1. Jengah Berujung Sindrom

Jose Mourinho kala memimpin latihan para pemain AS Roma (17/05/23). (Foto: REUTERS/Ciro De Luca)

1. Mourinho di Real Madrid 2010-2013

Sindrom musim ketiga bermula saat Mourinho tiba di Real Madrid pada 2010, sebelum akhirnya dipecat pada tahun 2013 atau usai musim 2012/13.

Di musim pertama dan keduanya, yakni 2010/11 dan 2011/12, Mourinho mampu membawa Real Madrid dua gelar yakni LaLiga dan Copa del Rey.

Lalu di musim ketiganya, ia mampu membawa Real Madrid juara Piala Super Spanyol. Hanya saja, Los Blancos diasapi Barcelona di LaLiga dan hanya mencapai semifinal Liga Champions.

Usut punya usut, kemerosotan itu hadir karena petinggi Real Madrid tak mendukungnya dalam konflik dengan Iker Casillas. Selain itu, El Real tak memberinya pemain yang ia inginkan, dengan hanya merekrut tiga pemain tambahan saja.

Baca Juga

2. Mourinho di Chelsea 2013-2016

Sindrom musim ketiga berlanjut saat Mourinho pulang ke Chelsea pada tahun 2013, sebelum akhirnya dipecat Roman Abramovich pada 2016.

Usai gagal meraih gelar juara di musim 2013/14, Mourinho mampu membuat Chelsea meraih dua gelar pada musim 2014/15, yakni Liga Inggris dan Piala Liga Inggris.

Tapi pada musim 2015/16, Mourinho harus dipecat di pertengahan musiM karena Chelsea berada di papan bawah sebelum akhirnya finis di peringkat ke-10.

Usut punya usut, kemerosotan itu hadir karena Chelsea tak memboyong pemain yang ia sukai, kecuali Pedro. Di samping itu, Abramovich berpihak ke pemain ketimbang Mourinho saat mendapat hasil buruk.

Baca Juga

3. Mourinho di Manchester United 2016-2018

Pada 2016, Mourinho menerima pinangan Manchester United sebelum akhirnya dipecat pada pertengahan musim 2018/19 dan digantikan Ole Gunnar Solskjaer.

Saat itu, Mourinho bisa membawa Man United meraih gelar Liga Europa, Community Shield, dan Piala Liga Inggris di musim perdananya.

Di musim kedua, Mourinho membawa Man United finis di peringkat kedua yang disebutnya sebagai prestasi terbaiknya selama melatih.

Kejengahan hadir di musim ketiga atau 2018/19, saat Man United hanya memboyong dua pemain baru (Diogo Dalot dan Fred), dan pihak klub tak mendukungnya kala berkonflik dengan Paul Pogba.

Baca Juga
Jose MourinhoAS RomaIn Depth SportsLiga ItaliaIndepth

Berita Terkini