Dibawa ke Jalur Hukum oleh Cristiano Ronaldo soal Penundaan Gaji, Juventus di Ambang Krisis
INDOSPORT.COM – Klub Liga Italia (Serie A), Juventus, berada di ambang krisis usai Cristiano Ronaldo membawa masalah penundaan gajinya ke jalur hukum.
Dilaporkan oleh Gazzetta dello Sport, persidangan mengenai kasus penundaan gaji yang dilakukan Juventus akan dilaksanakan pada Rabu (04/10/23) waktu setempat.
Disebutkan bahwa pengacara Cristiano Ronaldo sendiri telah meminta dokumen-dokumen terkait ke Kejaksaan terkait penyelidikan terhadap kasus tersebut.
Jika persidangan memutuskan bahwa klub berjuluk Bianconeri itu bersalah, maka pemain berusia 38 tahun itu akan menerima bayaran yang fantastis.
Dituliskan jika pengadilan menyatakan bersalah, Juventus harus membayar Ronaldo sebesar 19,9 juta euro atau setara Rp326 miliar.
Jumlah tersebut merupakan total gaji yang belum dibayarkan Juventus pada masa pandemi Covid-19 yang membuat keuangan klub asal Turin itu goyah.
Semula, Juventus dan Ronaldo mengadakan negosiasi mengenai soal gaji di masa pandemi, di mana pihak klub meminta penundaan soal pembayaran gaji yang kemudian disepakati kedua pihak.
Tapi hingga Ronaldo memutuskan angkat kaki pada musim panas 2022, pembayaran gaji yang tertunda itu belum dipenuhi oleh Juventus.
Tak pelak langkah hukum diambil oleh pihak Ronaldo demi menuntut haknya yang belum dipenuhi Juventus selama periode tertentu.
Dengan hukuman berupa pembayaran senile 19,9 juta euro itu, Juventus pun akan makin berada di ambang krisis keuangan yang melandanya sejak beberapa tahun terakhir.
1. Juventus Alami Krisis Keuangan
Juventus sudah mengalami krisis keuangan terhitung sejak tahun 2021 lalu, kala dilaporkan mengalami kerugian sebesar 213 juta dolar AS.
Kerugian itu imbas dari pandemi Covid-19 yang membuat pertandingan digelar tertutup dan membuat tak adanya pemasukan dari tiket.
Karena kerugian tersebut, Juventus sempat mendapat suntikan pinjaman sebesar 400 juta euro. Tapi suntikan dana itu tak cukup membantu keuangan Si Nyonya Tua.
Alhasil, pemotongan gaji dilakukan. Sayangnya, pemotongan gaji ini berimbas pada kepergian beberapa bintang andalannya.
Setelah ditimpa krisis keuangan pasca pandemi Covid-19, Juventus juga ketiban masalah selepas terkuaknya skandal Plusvalenza.
Adanya skandal Plusvalenza ini membuat Juventus mendapat pengurangan poin, sehingga harus gagal menembus Liga Champions 2023/2024.
Kegagalan menembus Liga Champions ini membuat finansial Juventus dihantam, mengingat dari kompetisi ini, Bianconeri bisa mengantongi 80 juta euro setiap berpartisipasi.
Karena kondisi keuangan yang acakadut ini, Juventus pun memutuskan mundur dari UEFA Conference League, kendati lolos via jalur klasemen di Liga Italia.
Selain itu, Juventus sempat diisukan melego beberapa pemainnya pada musim panas 2023 lalu dan hanya memboyong pemain-pemain gratisan karena kondisi keuangannya.
Jika Ronaldo memenangkan kasus gaji ini, bisa saja Juventus makin mengalami krisis finansial yang parah dan bisa membuat pemain-pemain bintangnya dilego atau menerima pemotongan gaji lagi.