Insiden Kebakaran Lapangan Nodai Setahun Tragedi Kanjuruhan, Sengaja atau Tidak?
INDOSPORT.COM - Momen peringatan setahun Tragedi Kanjuruhan membuat publik sepak bola di Malang Raya larut dalam duka cita. Mereka pun merefleksikannya dengan berbagai cara.
Sebagaimana diprediksi, tak sedikit masyarakat di Malang yang kembali mengunjungi Stadion Kanjuruhan untuk mengenang tragedi dan melakukan doa bersama.
Sayang, momen itu mesti dinodai dengan insiden kebakaran yang terjadi pada rumput lapangan stadion pada Minggu (1/10/23) malam.
Sebenarnya, keberadaan masyarakat sampai ke dalam stadion awalnya berlangsung tertib, setelah mendapatkan akses di salah satu gerbang sisi selatan stadion.
Banyak dari mereka mengenang bagaimana tragedi berlangsung pasca Derby Jawa Timur antara Arema FC vs Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022.
Mereka mengambil foto dan video perihal kondisi lapangan serta tribun stadion yang sudah tertutup untuk umum selama setahun sejak tragedi.
Keberadaan masyarakat di sekitar Stadion Kanjuruhan semakin ramai pada malam harinya mengingat ada kegiatan doa bersama yang digelar di pintu 13.
Namun entah apa penyebabnya, kemudian terjadi kebakaran pada rumput yang tumbuh liar meninggi dan sudah mengering di semua sudut lapangan.
Insiden ini kemudian menggulirkan isu tak sedap perihal kesengajaan membakar rumput lapangan lantaran peristiwa itu terjadi pada malam hari, bukan saat hari kerja.
INDOSPORT lantas mencoba kroscek informasi tersebut pada Minggu pukul 23.00 WIB. Namun, semua akses masuk sudah ditutup rapat dan tak tampak kepulan asap.
Keterangan Resmi
Hembusan isu negatif perihal unsur kesengajaan untuk membakar rumput lapangan Stadion Kanjuruhan itu kemudian diluruskan pihak berwenang.
Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, bahkan sampai mengunggah video klarifikasi soal insiden kebakaran lapangan Stadion Kanjuruhan, Senin (2/10/23).
"Soal isu yang berkembang bahwa (lapangan) Stadion Kanjuruhan, saya sampaikan itu tidak benar," kata AKBP Putu Kholis Aryana.
Pihaknya memang tak memungkiri bahwa rumput lapangan yang mengering sudah ludes terbakar. Namun, dia menegaskan semua itu adalah bagian dari proses renovasi.
"Yang terjadi adalah pembersihan potongan rumput dan ilalang dengan cara dibakar. Ini merupakan bagian dari proses pembersihan," beber Putu.
"Karena dalam proses pembangunan Stadion Kanjuruhan yang kini sedang berlangsung, rumput dan ilalang sudah sangat tinggi," imbuhnya.
Pengganti AKBP Ferly Hidayat pasca Tragedi Kanjuruhan itu pun juga meluruskan isu perihal keberadaan masyarakat sampai ke dalam stadion sudah dapat izin resmi.
"Atas seizin pihak Waskita dan Brantas (Abipraya, selaku perusahaan renovasi stadion), diberikan akses masuk untuk melihat kondisi dalam stadion," tandasnya.