Andre Onana, Badut Bawah Mistar Manchester United yang Baru?
INDOSPORT.COM - Kekalahan 2-3 Manchester United di matchday kedua Liga Champions 2023/2024 dari Galatasaray pada Rabu (04/10/23) kembali membuat Andre Onana jadi sorotan.
Performa buruk penjaga gawang asal Kamerun tersebut lagi-lagi membuat publik mempertanyakan keputusan Setan Merah untuk membelinya pada bursa transfer musim panas lalu.
Onana hanya sekali membuat penyelamatan dari empat tembakan tepat sasaran Galatasaray menurut catatan WhoScored.
Distribusi bola yang dianggap sebagai kelebihannya pun terlihat tidak spesial dengan hanya adanya 21 operan akurat dari 37 percobaan.
Ditambah lagi Onana juga turut punya andil dalam terciptanya gol pertama Galatasaray di menit ke-23.
Eks Inter Milan dan Ajax Amsterdam tersebut berdiri dalam posisi canggung saat Wilfried Zaha berduel dengan Diogo Dalot di kotak penalti sehingga mati langkah saat bola melenting usai memantul dari permukaan lapangan dan melewati kepalanya sembari menggapai udara ketika coba melakukan save.
Onana jadi alasan kenapa Casemiro harus menjatuhkan Dries Mertens di kotak terlarang hanya 15 menit sebelum waktu normal usai dan dihukum dengan kartu merah juga penalti akibat umpan sembrononya yang bisa dicuri lawan.
Di gol ketiga tim tamu, Andre Onana juga tidak bisa lepas tangan karena ia juga tidak mampu menutup ruang tembak Mauro Icardi dengan optimal dan Manchester United pun harus rela menelan kekalahan kedua beruntun di fase grup Liga Champions musim ini.
Banyak yang kemudian mencibir performa tersebut karena harusnya sang stopper menjadi upgrade bagi David de Gea yang harus dilepas secara cuma-cuma seiring dengan kedatangannya.
Akan tetapi justru Onana menjadi badut bawah mistar gawang dengan penampilan medioker demi penampilan medioker yang ia tunjukkan sejak tiba di Manchester dari Milan.
Bukan kali ini saja Onana jadi biang kerok kesialan The Red Devils karena di matchday pertama kontra Bayern Munchen pun lawakan tidak lucunya juga sudah membuat fans berang.
Gol pertama Die Roten oleh Leroy Sane juga merupakan buah ulahnya karena tidak mampu menepis dengan baik bola sepakan sang winger sehingga tetap lolos masuk ke dalam gawang.
Setelah pertandingan di Allianz Arena tersebut, Onana sempat melakukan permintaan maaf terbuka pada pendukung Manchester United lewat wawancara dengan media.
Sikap ksatria ini sempat membuatnya mendapat simpati besar dan kembali menerima support agar bisa tampil di level terbaik namun nyatanya sampai sekarang pria 27 tahun itu masih saja rajin jadi pembawa sial.
Statistik buruk Onana terbilang sangat mengkhawatirkan karena ia adalah kiper utama dari Manchester United, salah satu klub terbesar dunia dengan ekspektasi yang lebih besar lagi.
1. Belajar dari De Gea
Opta meng-highlight jika dalam sepuluh pertandingan kompetitif pertama mereka di 2023/2024, Manchester United sudah kemasukan 18 gol.
Ini adalah rekor terburuk mereka sejak 1966/1967 dimana mereka kebobolan 20 yang semakin membuat rapor Manchester Merah kian merah saja di awal musim ini.
Hanya Sheffield United (19) tim dengan rekor kemasukan lebih buruk dari Manchester United saat ini di antara para kontestan Liga Inggris.
Andre Onana jelas ikut bertanggung jawab atas semua ini. Namun apakah sudah saatnya melabeli jebolan akademi Barcelona, La Masia, ini sebagai pembelian gagal?. Nanti dulu.
Tekanan bermain di klub sekelas Manchester United memang bisa membuat siapa saja mengalami penurunan performa. Bisa dihitung jari siapa saja yang terutama dalam satu dekade terakhir yang dapat tancap gas begitu datang ke Old Trafford.
Onana jelas bukan salah satunya namun bukan berarti label flop bisa disematkan. Setidaknya untuk saat ini. Kita bisa belajar dari fenomena David de Gea.
Pendahulu Onana tersebut juga tidak punya start mulus dalam kariernya di Teater Impian pada 2011/2012 dimana ia didapuk sebagai penerus takhta Edwin van der Sar.
Debut kompetitif De Gea adalah partai Community Shield vs Manchester City dimana kiper Spanyol tersebut bertanggung jawab pada dua gol The Citizens namun beruntung timnya masih bisa melakukan comeback dan menang 3-2.
Setelahnya stabilitas tidak langsung dirasakan oleh sosok yang kini masih menjadi free agent tersebut. Butuh proses cukup panjang sebelum akhirnya ia berevolusi menjadi salah satu shot stopper terbaik dunia.
De Gea butuh mempupuk rasa percaya dirinya saja kala itu dan hal yang sama mungkin juga tengah dirasakan oleh Onana.
Tidak ada yang menghalanginya untuk tampil lepas selain apa yang ada di kepalanya. Lagipula Andre Onana adalah kiper top yang meraih banyak trofi bersama Ajax maupun Inter Milan.
Hanya saja adaptasi tersebut memang tidak bisa berjalan terlalu lama. Manchester United tengah menghadapi musim krusial dimana jika mereka tidak mendapatkan hasil bagus di Liga Inggris dan Liga Champions maka pelatih Erik ten Hag bisa saja didepak dalam waktu dekat.