Manchester United Terancam Rekor Memalukan Lain andai Tumbang di Tangan Brentford
INDOSPORT.COM - Manchester United tidak berada dalam kondisi mental yang bagus jelang laga pekan ke-8 Liga Inggris (Premier League) 2023/2024 kontra Brentford.
Dari sepuluh partai komoetitif di semua ajang, Manchester United sudah menderita enam kekalahan dan kemasukan 18 gol.
Mereka menjadi tim dengan pertahanan yang menyedihkan dengan hanya Sheffield United (19) yang kebobolan lebih banyak dalam periode yang sama di antara tim-tim Liga Inggris.
Melawan Brentford di Old Trafford pada Minggu (08/10/23) menjadi partai wajib menang bagi Setan Merah.
Jika tidak, mereka akan mencetak rekor buruk baru yakni untuk kali pertama menelan tujuh kekalahan di 11 laga resmi pertama sebuah musim sejak 1962/1963 ketik masih ditangani Sir Matt Busby.
Padahal dengan bursa transfer yang cukup positif di musim panas 2023 lalu, Manchester United harusnya kini bicara soal peluang juara.
Komputer super dari Opta sebelum musim bergulir memprediksi jika Manchester United punya 63,2% kesempatan untuk finis enam besar namun statistik kini tidak lagi berpihak pada mereka.
Kini Setan hanya punya 4,0% saja kans untuk bisa menyelesaikan kompetisi di zona Liga Champions dan diprediksi hanya mampu berdiri di posisi sembilan klasemen akhir, satu tingkat lebih baik dari tempat mereka saat ini.
Brentford sendiri punya potensi besar untuk menjegal karena The Bees punya pengalaman mengalahkan Manchester United.
Musim lalu di Liga Inggris mereka membantai The Red Devils 4-0 dan jadi penyebab kenapa start Erik ten Hag sebagai manajer sang raksasa terasa sulit pada 2022/2023.
Di reverse fixture-nya saja cuma ada kemenangan tipis 1-0 yang kurang meyakinkan bisa diraih Manchester United.
Perubahan besar memang harus segera dicanangkan jika tidak mau musim ini ada pemecatan manajer lagi di Old Trafford.
1. Maksimalkan Hojlund dan Rashford, Ringankan Beban Onana
Salah satu alasan kenapa Manchester United kesulitan saat ini adalah belum lancar mengalirnya keran gol dari Marcus Rashford yang di musim 2022/2023 lalu punya 30 gol plus 11 assist.
Opta mencatat musim lalu sang winger Inggris tampil begitu efektif dengan 24,3 xG sedangkan saat ini baru ada satu gol yang ia sarangkan dari 2,7 XG. Ada penuruan dari 18% ke 3,6% conversion rate yang mengkhawatirkan.
Rashford terlihat sangat ingin membuktikan jika ia bukan hanya dinaungi hoki saja musim lalu dengan kini sudah melepaskan 28 tembakan di Liga Inggris. Hanya kalah dari Erling Haaland (32).
Pengambilan keputusannya perlu diperbaiki karena 17 dari shots tadi berhasil diblok lawan dan ini adalah catatan terburuk di Liga Inggris 2023/2024. Sepertinya Rashford harus mengurangi keegoisan dan lebih banyak memberi umpan pada Rasmus Hojlund misalnya.
Satu-satunya sisi positif di tengah badai aura negatif di Manchester United adalah bagaimana Rasmus Hojlund sudah mengemas tiga gol sejak didatangkan pada bursa transfer musim panas lalu meski belum ada yang terlahir di Liga Inggris.
Hojlund sejauh ini memiliki rataan 0,6 gol per 90 menit dan menjadi ancaman berbahaya dari Setan Merah.
Erik ten Hag sebaiknya menginstruksikan agar anak-anak asuhnya untuk semakin memperbanyak servis pada bomber 20 tahun asal Denmark tersebut.
Bagaimanapun juga Rasmus Hojlund sudah menunjukkan banyak potensi untuk menjadi pemain besar bagi Manchester United dan Liga Inggris. Terutama dengan lini belakang yang masih jauh dari kata sempurna
Kekuatan pertahanan Manchester United sejauh ini sama sekali tidak menggambarkan sebuah klub besar. Dari tujuh pekan Liga Inggris mereka sudah kemasukan 11 gol yang mana jadi rekor kedua terburuk di antara tim yang berada di sepuluh besar.
Akhirnya kiper baru, Andre Onana, menjadi kambing hitam karenanya meski tidak sepenuhnya layak diperlakukan demikian terlepas dari performa bintang Kamerun itu yang belum juga meyakinkan.
Onana telah menghadai 50 tembakan tepat sasaran dari total 10 penampilan lintas ajangnya musim ini dan kemasukan 17 gol dari 15,8 xGA.
Dilihat dari angka ini, harusnya yang dipertanyakan adalah bagaimana staf kepelatihan Manchester United bisa menyusun taktik yang membiarkan lini bertahan mereka begitu rentan ditembus bahkan oleh tim kecil Liga Inggris sekalipun.