Apa Kabar Taufiq? Gelandang Gaek Persik Kediri yang Kini Tampil di EPA U-20
INDOSPORT.COM - Kesuksesan Persik Kediri menjaga konsistensi finis di peringkat ke-11 klasemen akhir Liga 1 Indonesia selama dua musim tidak bisa lepas dari peran Taufiq.
Ya, gelandang senior berusia 36 tahun ini menjadi bagian penting di lini tengah tim berjulukan Macan Putih. Taufiq bergabung saat paruh kedua Liga 1 2021/22.
Dia lantas menjadi andalan Javier Roca, pelatih tim saat itu di saat kompetisi di tengah pandemi. Taufiq punya kontribusi penting dengan tampil 15 laga waktu itu.
Seiring waktu, perannya di tim semakin merosot. Eks gelandang Persebaya Surabaya dan Bali United hanya tampil dalam 12 laga spanjang 2022/23.
Sementara pada musim ini, keberadaannya justru menghilang dari line-up Persik Kediri. Kendati dalam sesi launching tim, nama Taufiq termasuk di dalam skuat.
Lantas, bagaimana kabar eks pilar timnas Indonesia di Piala AFF 2012 itu? Taufiq ternyata masih merumput di lapangan hijau, meski timnya kini berbeda.
Taufiq menjadi pemain paling senior saat Persik Kediri U-20 tampil di kompetisi Liga 1 Elite Pro Academy (EPA) melawan Persebaya Surabaya U-20 di Ngronggo Sports Center Kediri.
"Bersyukur, saya masih bisa berkontribusi untuk klub. Meski Anda tahu, saya jarang bermain di tim utama," ucap Taufiq kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Sabtu (7/10/23).
Taufiq sendiri tampil selama 68 menit di lapangan dan tampil taktis bersama para juniornya di tim U-20. Sayang, Persik kebobolan pada 10 menit akhir dan kalah 0-1.
"Saya selalu siap diperbantukan untuk Persik Kediri. Bermain di EPA tak masalah, toh bisa berbagi ilmu dan pengalaman untuk adik-adik junior," tandasnya.
3 Peran Berbeda
Tampilnya Taufiq di kompetisi EPA U-20 memang tak lepas dari regulasi khusus yang diterapkan. Musim ini, pemain di tim utama bisa bertanding di level EPA.
Aturan ini dimaksudkan untuk membantu para pemain tersebut agar tetap mendapat menit bermain jika kesulitan tampil di tim utama yang berlaga di Liga 1.
Taufiq pun merasa terbantu dengan regulasi ini. Terlebih, perannya di tim utama juga semakin redup seiring keberadaan gelandang muda lokal maupun asing.
"Regulasi yang sangat membantu saya, apalagi untuk menambah menit bermain setelah operasi cedera selama tujuh bulan," kata pemain yang sempat membela Persib Bandung itu.
"Ke depan, saya berharap kompetisi EPA semakin baik. Apalagi banyak pemain-pemain muda dengan spirit tinggi yang punya potensi bagus," sambung dia.
Uniknya, peran sebagai gelandang di tim EPA U-20 juga beririsan dengan tugasnya. Selain masih berada di skuat besutan Marceo Rospide, Taufiq juga menjadi pelatih di akademi klub.
"Iya, mulai aktif melatih di akademi EDF Persik di Kediri. Akademi untuk para pemain usia 8-16 tahun. Usia grass root," ungkapnya.
Komitmennya membagi ilmu di akademi klub juga seiring dengan rencana untu masa depan. Beberapa tahun lagi, Taufiq berhasrat jadi pelatih sesuai karir pemainnya rampung.
"Rencana saya memang begitu. Ke depan saya ingin melanjutkan kursus kepelatihan lisensi AFC B dan seterusnya," pungkas Taufiq, yang kini berlisensi AFC C.