Beri Kode Ingin Latih Juventus, Bagamaina Formasi Pep Guardiola di Bianconeri?
INDOSPORT.COM - Pep Guardiola rupanya tidak menutup pintu untuk melatih di Liga Italia (Serie A) dengan Juventus menjadi salah satu destinasi yang ia minati.
Manajer Manchester City tersebut memang masih terikat kontrak sampai Juni 2025 namun mengenai masa depan, ia terbuka untuk segala kemungkinan.
Guardiola sendiri tidak asing dengan kompetisi Liga Italia. Meski merupakan ikon Barcelona namun di penghujung kariernya ia sempat bermain juga untuk Brescia dan AS Roma.
Ditambah lagi pria 52 tahun itu juga sudah berkarier sebagai pelatih di tiga negera besar Eropa sejauh ini.
Spanyol, Jerman, dan Inggris sudah ia arungi dan juarai sehingga wajar apabila terus akan ada spekulasi Italia bakal jadi tujuan berikutnya setelah rampung dengan Manchester City.
"(Saya dan Juventus) tidak pernah bernegosias namun makanan di Italia sangat enak. Saya suka Italia. Untuk berlibur saya sering datang ke sana," beber Guardiola dalam sebuah acara yang melibatkan badan amalnya seperti dilansir Calciomercato.
Menarik sebenarnya untuk melihat Juventus dilatih oleh seorang Pep Guardiola yang notabene adalah pelatih terbaik dunia.
Bersama eks bos Barcelona dan Bayern Munchen tersebut, I Bianconeri mungkin akhirnya akan memenangkan lagi Liga Italia dan Liga Champions.
Juventus sudah tiga musim tidak merasakan manisnya gelar Scudetto yang menurut standar mereka sudah terlalu lama. AC Milan, Inter Milan, dan Napoli begilirian melindas mereka.
Sedangkan Liga Champions lebih lama lagi. Kali terakhir klub kebanggan warga kota Turin tersebut menjadi raja Eropa adalah 1996 dan setelahnya malah merasakan lima kekalahan di final.
1. Butuh Perombakan Besar
Maka dari itu penunjukkan Pep Guardiola sebagai manajer entah kapan di masa depan mungkin benar-benar bisa membuat Juventus kembali jadi yang nomor satu di kancah domestik maupun kontinental.
Hanya saja kami merasa jika Si Nyonya Tua butuh perombakan besar-besaran untuk bisa mengakomodasi taktik sang pelatih plontos.
Di tiga klubnya sejauh ini Guardiola selalu dimanjakan dengan pilihan pemain kelas wahid.
Itulah kenapa setiap tim yang ia tangani selalu bisa mendominasi di liga masing-masing terutama di Manchester City dimana kebebasan berbelanja ada di tangannya.
Juventus mungkin dulu bisa menyediakan fasilitas yang serupa namun saat ini kondisi keuangan di Allianz Stadium sedang mepet.
Jika Guardiola datang dalam waktu dekat maka ia akan dipaksa untuk memaksimalkan sumber daya yang sudah ada.
Di tiap lini akan ada kekurangan namun dilihat dari apa yang sudah dicapai oleh Juventus di Liga Italia 2023/2024 setidaknya starting XI yang kompetitif tetap bisa dibentuk.
Dalam beberapa tahun terakhir Guardiola semakin sulit untuk dibaca karena taktiknya sudah sangat berkembang. Variasi 4-1-4-1 atau 4-2-3-1 lebih sering ia gunakan ketimbang 4-3-3 yang jadi pondasi awalnya terdahulu.
Dusan Vlahovic dan Federico Chiesa yang musim ini sudah menyumbang masing-masing empat gol di Liga Italia akan jadi andalan di lini depan mengingat mereka ada kunci kenapa Juventus bisa punya 17 poin dari delapan laga dan duduk di posisi ketiga.
Selebihnya sangat bisa untuk digantikan namun andai bisa dengan cepat menyerap filosofi Pep Guardiola, tim baru ini jelas bisa bersaing di level tinggi.