Profil Jeka Saragih, Petarung Pertama Indonesia yang Bakal Segera Debut di UFC
INDOSPORT.COM -Â Jeka Saragih akan mencatatkan sejarah sekaligus memharumkan nama Indonesia di kancah olahraga internasional karena akan debut di kompetisi olahraga bela diri campuran ternama, Ultimate Fighting Championship (UFC).
Melansir dari Fightindo_Â di Instagram, Jeka Saragih (13-3-0) akhirnya akan menjalani debutnya sebagai petarung UFC.
Jeka Saragih bakal tampil untuk pertama kalinya di organisasi MMA terbesar di dunia tersebut di ajag UFC Fight Night 232 pada 19 November 2023 mendatang.
Namun lawan yang dihadapi oleh Jeka Saragih tidak akan mudah, ia akan berhadapan dengan Jesse Butler (12-5-0) di kelas bulu (featherweight).
Jesse Butler bukanlah lawan sembarangan, lantaran petarung asal Amerika Serikat itu merupakan seorang grapler. Grappling merupakan gaya bertarung yang banyak digunakan para petarung UFC.
Dalam teknik ini, petarung harus memiliki kekuatan yang besar agar mampu membuat lawan jatuh hingga berakhir dengan kuncian.
Tercatat Jesse Butler sukses meraih delapan kemenangan lewat kuncian atau submission sepanjang karier profesionalnya.
Mendapatkan lawan Jesse Butler yang merupakan ground fighter atau petarung yang mahir dalam pertarungan bawah tentu menjadi ujian besar bagi Jeka Saragih.
Meski demikian, Jeka Saragih juga pernah memenangkan pertarungan bawah alias sebanyak empat kali menang lewat submission.
1. Profil Jeka Saragih
Jeka Saragih adalah atlet MMA asal Indonesia yang lahir pada 03 Juli 1995 lalu atau tepatnya berusia 27 tahun saat ini, dengan tinggi badan 181 cm.
Bagi Jeka Saragih, dunia bela diri bukanlah yang asing baginya karena ia pernah melakukannya sejak masih remaja lewat berlatih wushu.
Di tahun 2013, Jeka Saragih sudah tampil dalam tiga pertandingan di Filipina, meski belum berhasil menjadi juara.
Impian Jeka menjadi atlet beladiri berprestasi terbukti saat dirinya berhasil menyabet kemenangan dalam kejuaraan nasional wushu yang digelar di Yogyakarta.
Setelah kemenangannya tersebut, Jeka mendapat panggilan untuk mengikuti ajang Pekan Olahraga Nasional di Sumatera Utara.
Namun keinginan Jeka berkarir dalam dunia beladiri mendapat penolakan dari orang tuanya. Jeka pun memutuskan pindah ke Batam untuk menjadi buruh.
Usai tinggal di Batam, Jeka Saragih tetap menggeluti keinginannya berlatih bela diri untuk ditekuni.
Ia pun memilih bergabung dengan klub bela diri di Batam, di antaranya Batam Fighter Club (BFC).
Jeka Saragih kemudian mendapat tawaran dari Yakop Sutjipto pemilik BFC untuk ikut serta dalam ajang kejuaraan One Pride tvOne.
Jeka lolos seleksi dan masuk dalam petarung Grade A 70 Kg dan menjadi awal karirnya semakin moncer.
Pada April 2017, Jeka Saragih sukses meraih posisi jawara MMA One Pride kelas 70 kg. Ia berhasil mengalahkan petahana asalh Semarang Ngapdi Mulidy dengan TKO di ronde pertama.
Sejak itu namanya semakin dikenal oleh publik sebagai atlet MMA. Pada Juli 2018, Jeka Saragih diminta untuk membawa api obor Asian Games keliling Sumatera Utara.
Jeka Saragih adalah salah satu atlet MMA Indonesia yang paling populer. Ia telah menginspirasi generasi atlet MMA baru di Indonesia.
Prestasi Jeka Saragih
Tahun 2013, Juara 1 Kejurnas Wushu Yogyakarta
Tahun 2017, Juara 1 MMA One Pride TVone Kelas 70 Kg
Tahun 2022, Juara Interim One Pride MMA Kelas Ringan 2022