Bikin UEFA Pusing, Kisah di Balik Dukungan Setia Fans Celtic untuk Kemerdekaan Palestina
INDOSPORT.COM - Suporter klub Liga Skotlandia, Celtic, menuai apresiasi atas keberanian mereka mengekspresikan dukungan pada Palestina.
Pemandangan menarik terjadi di Liga Premier Skotlandia. Jelang laga kontra Kilmarnock, fans garis keras Celtic membentangkan spanduk dukungan pada Palestina.
Dilansir dari Daily Mail, spanduk bertuliskan "Free Palestine" dan "Victory to the Resistance" tersebut dibentangkan oleh Green Brigade Ultras di Celtic Park.
Adapun tulisan tersebut dibentangkan untuk memberi dukungan pada rakyat Palestina, yang belakangan hubungannya dengan Israel tengah memanas.
Menanggapi peristiwa tersebut, pihak Celtic menegaskan jika spanduk tersebut tidak mewakili pendapat klub. Mereka juga mengecam aksi para suporter yang membentangkan tulisan tersebut.
Momen ini tentunya tak luput dari perhatian UEFA. Induk federasi sepak bola Benua Eropa ini memang diketahui cukup tegas untuk melarang segala bentuk ekspresi politik di lapangan hijau, walau pada penerapannya standar ganda.
Usut punya usut, suporter Celtic rupanya sudah beberapa kali mengungkapkan dukungan kepada Palestina. Salah satu yang paling diingat tentunya adalah saat klub raksasa Skotlandia tersebut menghadapi klub Israel, Hapoel Beer-Sheva, di Kualifikasi Liga Champions 2016/2017 silam.
Dalam laga yang digelar di Cetic Park, Kamis (18/08/16) silam tersebut, suporter Celtic secara serempak membentangkan bendera Palestina di tribun penonton.
Aksi ini bahkan sudah dikoordinasi sebelumnya oleh kelompok yang menamakan diri mereka dengan Celtic Fans for Palestine. Kelompok ini memang dikenal giat dalam menggalang dukungan untuk Palestina melalui laman Facebook.
Tak hanya itu, Kelompok ini juga menilai jika semua klub asal Israel tidak berhak untuk tampil di seluruh ajang kompetisi sepak bola.
1. Jadi Perhatian Dunia
Menurut Celtic Fans for Palestine, klub-klub asal Israel telah melanggar aturan UEFA lantaran negara asal mereka telah menerapkan sistem apartheid dan berlaku diskriminatif terhadap warga Palestina.
"Klub-klub Israel yang berada di bawah aturan UEFA seharusnya tidak boleh berpartisipasi dalam segala bentuk kompetisi karena sistem hukum apartheid yang mereka terapkan," demikian bunyi penggalan pernyataan yang mereka tuliskan melalui laman Facebook.
Dalam lanjutan pernyataannya, kelompok ini kemudian mengabarkan sekaligus menyerukan untuk menyambut kedatangan skuad Hapoel Beer-Sheva dengan bentangan bendera Palestina.
Seruan ini lantas ditanggapi oleh para pendukung garis keras Celtic pada laga melawan Hapoel Beer-Sheva. Mereka bersama-sama mengibarkan bendera Palestina, yang sontak menjadi sorotan dunia.
Sayangnya, aksi solidaritas yang dilakukan fans Celtic menimbulkan kerugian. UEFA pun memberikan sanksi kepada klub Celtic atas aksi yang dilakukan para pendukung setianya kala itu.
UEFA menilai bahwa kasus pengibaran bendera Palestina telah melanggar aturan olahraga Eropa, pasal 16 ayat 2 yang mengatur soal larangan menampilkan ekspresi politik, ideologi, dan agama yang bersifat menyinggung dan provokatif dalam sepak bola.
Meski begitu, hal tersebut tidak menyurutkan niat para fans Celtic untuk memberikan solidaritasnya kepada Palestina. Mereka justru semakin gencar melakukan aksi kemanusiaan kepada Palestina.
Fans Celtic tengah mengumpulkan dana kemanusiaan untuk warga Palestina. Dana yang sudah terkumpul sebesar 85 ribu poundsterling atau setara Rp1,5 miliar.
Aksi bentangan bendera Palestina oleh Celtic Fans for Palestine sendiri bukanlah yang pertama kali mereka lakukan. Sebelumnya Celtic juga pernah mendapat hukuman denda dari UEFA lantaran suporter mereka melakukan aksi serupa saat menghadapi tim Islandia, KR Reykjavik.
Belum dapat dipastikan, apakah aksi fans Celtic membentangkan spanduk dukungan kepada Palestina baru-baru ini akan kembali mendatangkan sanksi dari UEFA atau tidak.