Fansnya Ingin Warnai Parc des Princes dengan Bendera Palestina, PSG Panik?
INDOSPORT.COM - Paris Saint-Germain (PSG) menyimpan kecemasan jelang partai Liga Prancis (Ligue 1) mereka kontra Strasbourg pada Sabtu (21/10/23) mendatang.
Pasalnya ada isu jika salah satu kelompok suporter mereka sendiri yang berencana menyuarakan dukungan pada Palestina yang tengah terlibat konflik dengan Israel.
Dilansir dari L'Equipe, kelompok fans PSG yang biasanya memenuhi tribun Virage Auteuil punya misi untuk mengibarkan bendera Palestina di stadion Parc des Princes akhir pekan ini.
Grup tersebut bernama Collectif Ultras Paris atau CUP dengan aliran ultras. Mereka mengusung nilai-nilai konservatif dalam cara mereka mendukung PSG.
Sebenarnya CUP tidak bisa menempati basis mereka di partai melawan Strasbourg akibat sanksi penutupan tribun Virage Auteuil akibat kontroversi hinaan bernada homofobia dalam laga kontra Marseille pada September 2023 lalu namun mereka tidak kehilangan cara untuk tetap menyuarakan opini.
CUP berencana untuk mengisi tribun lainnya yang justru akan semakin membuat kampanye mereka mendukung Palestina untuk memerdekakan diri dari Israel terlihat lebih sporadis.
PSG berhak cemas dengan ancaman aksi ini karena mereka bisa saja terkena hukuman karena gagal membuat suporter mereka memisahkan politik dengan sepakbola.
Pada Oktober 2022 silam mereka pernah didenda oleh UEFA usai terdapat spanduk dan bendera Palestina dalam partai Liga Champions kontra klub Israel, Maccabi Haifa.
Namun sepertinya CUP tidak peduli dengan sanksi untuk PSG. Di partai tandang Liga Prancis melawan Rennes pada 9 Oktober 2023 lalu mereka pun sudah ramai menggalakkan dukungan pada Palestina dan pesan-pesan yang dibuat sempat viral di media sosial.
1. Liga Prancis Tak Ramah untuk Kampanye Palestina?
Konflik antara Palestina dan Israel selalu mengundang opini beragam di dunia sepakbola.
Ada yang pro pada kebebasan Palestina namun tidak sedikit pula yang memilih untuk tidak banyak berkomentar demi menjaga kemurnian olahraganya.
Liga Prancis sendiri berencana menunjukkan simpati mereka secara menyeluruh pada para korban yang jatuh dari bentrokan antara Hamas dan militer Israel.
Pada pertandingan Ligue 1 dan Ligue 2 akhir pekan ini rencananya akan diadakan mengheningkan cipta selama satu menit sebelum tiap pertandingannya.
Akan tetapi untuk para pemainnya menunjukkan keberpihakan pada salah satu pihak, sepertinya masih sulit dilakukan di Liga Prancis.
Salah satu contohnya adalah bagaimana Youcef Atal, pemain OGC Nice, mendapat hukuman pembekuan dari skuad usai mengunggah dukungan pada Palestina di media sosial.
Oleh Nice, Atal yang beragama Islam dan berasal dari Aljazair dipaksa melakukan permintaan maaf dan menghapus postingan tersebut.
Menarik untuk menanti bagaimana Paris Saint-Germain mengatasi suporter mereka sendiri akhir pekan ini.
Hanya saja mereka termasuk bukan klub yang membatasi opini para pemainnya. Setidaknya tidak sekeras perlakuan Nice pada Atal.
Tahun lalu bek kanan PSG, Achraf Hakimi, juga sempat secara terbuka menunjukkan keberpihakan pada Palestina di sengketa dengan Israel dan tidak ada hukuman yang diterima oleh sang pemain.