Bek Persebaya Kandaimu Jadi Korban Rasisme, Berharap Sepak Bola Indonesia Lebih Baik
INDOSPORT.COM - Insiden rasisme dialami bek Persebaya Surabaya, Yohanes Kandaimu, yang bermain sebagai starter di pertandingan Liga 1 pekan ke-16.
Rasisme ini dilontarkan saat mantan pemain Persita Tangerang tersebut masuk lapangan. Ucapan itu pun jelas membuatnya kecewa.
“Saya tahu pertandingan tidak gampang, kita bermain di dalam lapangan dan di luar lapangan. Suasana sangat tegang,” katanya usai pertandingan.
“Saya sangat kecewa ya, masih ada hal yang masih terjadi lagi di Indonesia. Ini sepak bola, bukan bawa segala hal tentang kulit dan lain sebagainya,” lanjutnya.
Hal semacam ini menurutnya sudah tidak baik dilakukan untuk dibeda-bedakan dalam bentuk apa pun.
“Kami bersaudara, kami cinta Indonesia. Indonesia itu dari Sabang sampai Merauke. Saya enggak tahu, saya fokus bermain di dalam,” jelasnya.
Yohanes Kandaimu pun menjelaskan, jika oknum suporter tersebut sebetulnya sudah ditangkap oleh kepolisian.
“Tetapi dilepaskan lagi. Saya mau polisi bisa tangani itu. Saya mau kita berjalan dengan baik ya. Kita bersaudara, Indonesia ini besar, bukan hanya di Jawa saja,” bebernya.
Intinya jangan sampai terjadi rasis lagi, say no to rasis, agar sepak bola Indonesia lebih baik lagi,” sambungnya.
Terima Kekalahan
Alih-alih melontarkan kata atau kalimat bernada rasis, Yohanes Kandaimu mengungkapkan jika ada banyak cara untuk meluapkan kekecewaan karena hasil kekalahan Persebaya.
“Ya kami kalah. Kami terima itu, kami apresiasi tim lawan kami,” ujarnya.
Menurutnya, selama 90 menit pertandingan berjalan ketat. Kedua tim sama-sama menginginkan kemenangan.
“Kedua tim sangat kuat. Kami sudah bermain dengan suasana yang kurang bagus,” singkat pemain asal Papua ini.
Pernah Mengalami Insiden Serupa
Insiden rasisme terhadap Yohanes Kandaimu di Persebaya tidak hanya terjadi kali ini saja, melainkan sudah pernah sebelumnya.
Kejadian tersebut dialami Kandaimu setelah pertandingan Persebaya Surabaya vs Borneo FC yang berakhir dengan skor 2-1.
Komentar bernada rasis itu dilontarkan setelah Kandaimu tampil tidak sesuai harapan suporter. Dia mencetak gol bunuh diri.
Tak berselang lama, oknum tersebut langsung bertemu pemain Persebaya termasuk Kandaimu di mess.