Deretan Fakta Mengejutkan Jelang Big Match Liga Italia AC Milan vs Juventus
INDOSPORT.COM - Ada deretan fakta mengejutkan jelang big match Liga Italia (Serie A) 2023-2024 antara AC Milan menjamu Juventus yang bisa kalian simak di artikel ini.
Seperti diketahui, kompetisi Liga Italia 2023-2024 telah memasuki pekan kesembilan. Laga AC Milan vs Juventus menjadi duel yang ditunggu-tunggu para penggemar.
Pertandingan Liga Italia 2023-2024 antara AC Milan vs Juventus akan digelar di Stadion San Siro pada Senin (23/10/23) pukul 01.45 dini hari WIB nanti.
Rossoneri saat ini tengah bercokol di posisi kedua klasemen sementara dengan torehan 21 poin dari 8 laga. Sedangkan Si Nyonya Tua ada di peringkat ke-3 dengan 17 poin dengan jumlah laga yang sama.
Bila menang di kandang, pasukan Stefano Pioli bisa kembali ke posisi puncak Liga Italia. Posisi mereka baru saja digusur oleh Inter Milan yang baru saja menang 3-0 atas Torino.
Kemudian bila Juventus menang di San Siro, mereka masih tertahan di urutan ketiga karena tambahan tiga poin belum mampu untuk menyalip AC Milan.
Juventus memang kesulitan menghadapi tim elite pada musim ini. Mereka baru bisa menang melawan Lazio dan bermain imbang dengan Atalanta.
Namun, torehan tiga kemenangan dalam lima pertandingan terakhir kiranya cukup menjadi bukti, jika skuat besutan Massimiliano Allegri pantang diremehkan.
Jelang big match pekan kesembilan Liga Italia 2023-2024 antara AC Milan vs Juventus juga ada beberapa fakta mengejutkan lainnya, Apa saja itu?
1. AC Milan Krisis Pemain
Melansir dari Transfermakt, diketahui ada enam pemain yang berpotensi besar tak bisa tampil memperkuat AC Milan saat hadapi Juventus.
Mereka adalah Mike Maignan, Marco Sportiello, Theo Hernandez, Mattia Caldara, Ismael Bennacer, Ruben Loftus-Cheek, serta Samuel Chukwueze.
Khusus untuk Mike Maignan dan Theo Hernandez, dua pemain Prancis ini tak bisa bertanding lantaran mendapat hukuman kartu di pekan lalu. Sedangkan pemain lain absen karena cedera.
1. 2. Juventus Pernah Diberondong 8 Gol oleh AC Milan
AC Milan memang pernah mengeruk kemenangan besar atas rival domestik mereka, Juventus, 14 Januari 1912. Saat itu, mereka tengah berlaga dalam kejuaraan yang bernama Prima Categoria (First Category Championship).
Bermain di Campo di Porta Monforte, AC Milan ternyata mampu tampil garang sejak menit pertama. Agresivitas mereka membuat tim tamu, Juventus atau Bianconeri, 'mati kutu' dan tak mampu berbuat banyak.
Hasilnya, Rossoneri berhasil memenangi pertandingan dengan skor luar biasa telak 8-1. Hasil ini mengantar klub yang juga berjuluk Diavolo itu menempati peringkat dua di klasemen akhir di bawah klub yang bernama Pro Vercelli.
Skor 8-1 merupakan kemenangan terbesar AC Milan dalam sejarah 'big match' melawan Juventus. Bahkan, rekor tersebut tetap bertahan selama lebih dari 100 tahun sampai hari ini.
Dalam pertandingan tersebut, Rossoneri juga mendapat salah satu legenda pertama mereka, yaitu Louis Van Hege, seorang striker asal Belgia. Ia mampu mencetak empat gol sekaligus dalam laga itu.
3. Catatan Pertemuan AC Milan vs Juventus
Dalam sejarah kompetisi Liga Italia (Serie A), AC Milan dan Juventus tercatat pernah bertemu sebanyak 176 kali sejak 28 April 1901 silam.
Pertemuan antara Juventus dan Milan sering dianggap mirip dengan Derby d'Italia sebagai cerminan persaingan, baik secara politik maupun ekonomi, yang membelah Kota Milan dan Turin
Dalam rekor pertemuan, AC Milan tercatat menang 53 kali, imbang 56 kali dan kalah dari Juventus sebanyak 67 kali.
Meski Si Nyonya Tua memiliki rekor kemenangan paling besar, namun mereka tetap dihantui oleh statistik lima pertemuan terakhir.
Juventus tercatat tidak pernah menang atas Rossoneri dalam lima pertemuan terakhir. Berikut catatannya:
Head to Head
(29/05/23) Juventus 0-1 AC Milan
(08/10/22) AC Milan 2-0 Juventus
(24/01/22) AC Milan 0-0 Juventus
(20/09/21) Juventus 1-1 AC Milan
(10/05/21) Juventus 0-3 AC Milan.
4. Balas Dendam Juventus
San Siro menjadi saksi pembalasan Juventus setelah kejadian pembantaian pada 14 Januari 1912 silam. Si Nyonya Tua yang kala itu dibesut Marcelo Lippi menghancurkan AC Milan dengan skor 6-1.
Kala itu, Juventus menjadi salah satu klub terkuat di Eropa setelah menaklukkan beberapa kompetisi Internasional.
Alessandro Del Piero dan kawan-kawan menjadi kampiun di Piala Intercontinental, Piala Super Eropa dan scudetto ke-24.
Euforia itu membuat mereka sangat percaya diri dan tidak memberi banyak kesempatan kepada AC Milan yang menjadi paling buruk di era Silvio Berlusconi.
Berturut-turut Vladimir Jugovic dan Christian Vieri menyuplai dua gol untuk Juventus dan Zinedine Zidane serta Nicola Amoruso melengkapi pesta.
Sedangkan Marco Simone memberi gol semata wayang untuk AC Milan. Partai ini meruntuhkan psikologis Rossoneri sehingga bertengger di peringkat ke-11 Liga Italia pada akhir musim.