Efek Domino Roberto De Zerbi Latih Manchester City: Guardiola ke Liga Italia?
INDOSPORT.COM – Rentetan hal yang mungkin bisa terjadi pada bursa transfer mendatang andai Roberto De Zerbi resmi melatih Manchester City menggantikan Pep Guardiola.
Dalam sepekan terakhir, isu Roberto De Zerbi yang bakal jadi penerus Pep Guardiola sebagai pelatih Manchester City memang ramai diperbincangkan.
Pep Guardiola kabarnya telah menunjuk Roberto De Zerbi sebagai suksesornya di Manchester City setelah kontraknya berakhir tahun 2025 mendatang.
Pernyataan ini muncul setelah Manchester City ditahan imbang Brighotn arahan De Zerbi di Amex Stadium pada (25/05/23) lalu.
Melansir dari The Telegraph, Pep Guardiola pernah memuji Roberto De Zerbi dan menganggapnya sebagai juru taktik paling berpengaruh dalam 20 tahun terakhir.
Di tangan De Zerbi, Brighton menjadi salah satu kuda hitam terkuat Liga Inggris saat banyak yang mengira The Seagulls sudah mencapai puncak potensinya dalam asuhan Graham Potter.
De Zerbi bahkan mampu membawa Brighton & Hove Albion ke kompetisi Eropa untuk pertama kalinya setelah finis di peringkat keenam Liga Inggris 2022/2023.
Meski belum ada tawaran resmi dari pihak Manchester City, namun dengan kualitas serta sokongan dana melimpah dari pemilik klub, tampaknya bukan masalah sulit buat De Zerbi melanjutkan tinta emas Guardiola di Etihad Stadium.
Jika benar Roberto De Zerbi melatih Manchester City, akan ada sejumlah skenario yang bisa terjadi terutama tentang teka-teki karier Pep Guardiola selanjutnya.
Berikut INDOSPORT mengulas, efek domino yang mungkin terjadi andai Roberto De Zerbi resmi melatih Manchester City:
1. Potter Balik ke Brighton â Guardiola Latih Barca Lagi
Jika Roberto De Zerbi resmi ke Manchester City, efek domino pertama yang mungkin terjadi adalah kembalinya Graham Potter sebagai pelatih Brighton.
Seperti diketahui, Graham Potter masih belum memiliki klub baru sampai saat ini setelah kariernya di Chelsea tak berjalan mulus.
Meski kehadiran Roberto De Zerbi ke Manchester City masih sangat lama, namun peluang Graham Potter balikan dengan Brighton terbilang cukup besar.
Pasalnya, Graham Potter merupakan pelatih pertama sebelum Roberto De Zerbi yang punya statistik apik kala menukangi Brighton.
Di era Graham Potter, Brighton berhasil mencapai finis di urutan 9 yang menjadi posisi tertinggi mereka di divisi teratas Liga Inggris.
Namun rekor tersebut sukses dipatahkan De Zerbi dengan membawa Brighton finish di urutan keenam musim lalu dan tampil di kompetisi Eropa untuk kali pertama dalam sejarah.
Berbekal catatan yang sama-sama membawa Brighton pecahkan rekor, tak heran jika Graham Potter bakal jadi nama teratas untuk menggantikan posisi De Zerbi.
Efek domino berikutnya yang bisa terjadi pasca De Zerbi pindah ke Manchester City adalah, hengkangnya Pep Guardiola ke Barcelona.
Seperti diketahui, Pep Guardiola punya rekam jejak manis bersama Barcelona dan sempat membawa Blaugrana memenangkan hampir semua kompetisi yang mereka ikuti.
Jika kembali ke Barcelona, maka Pep Guardiola akan menggeser posisi Xavi Hernandez yang sekarang jadi pelatih kepala.
Namun dengan kedekatan keduanya sebagai mantan pemain dan pelatih, kemungkinan besar Xavi akan turun jabatan sebagai asisten sedangkan Pep Guardiola jadi pelatih kepala.
2. Guardiola ke Liga Italia
Selain kembali bersama Barcelona, ada satu kemungkinan lain yang bakal terjadi setelah Pep Guardiola tak lagi menjabat sebagai pelatih Manchester City.
Yakni menjajaki kompetisi Liga Italia, di mana beberapa waktu lalu sang asisten pernah menyebut jika Guardiola sangat mengagumi Serie A.
“Kami terus mengawasi sepak bola Italia. Pep mengagumi Italia dan budaya Italia, kami sering membicarakannya,” kata asisten manajer Manchester City Manuel Estiarte kepada Radio Bruno, dikutip dari Football Italia, Sabtu, (4/3/2023).
Tak hanya mengagumi, namun Guardiola juga disebut bermimpi bisa berkarier di Liga Italia seperti saat ia masih aktif bermain dulu.
Sebagai informasi, Pep Guardiola pernah tiga musim bermain di Serie A dengan memperkuat AS Roma dan Brescia sebelum memutuskan pensiun.
“Impiannya untuk bekerja di Italia, tetapi seperti yang terjadi hari ini, ada masalah. Budayanya sangat berbeda di Inggris, mereka memungkinkan Anda untuk fokus pada pekerjaan selama seminggu," lanjutnya.
Meski belum ada klub mana yang akan jadi pelabuhan Guardiola, namun tim-tim dengan kekuatan dana seperti Juventus sepertinya bakal jadi pilihan.