3 Alasan Erling Haaland Patut Sabet Ballon d'Or Pertama, Singkirkan Messi
INDOSPORT.COM – Ada tiga alasan Erling Haaland patut sabet gelar Ballon d’Or pertama dan mengalahkan bintang Inter Miami dan Timnas Argentina, Lionel Messi.
Lionel Messi sebelumnya diklaim akan memenangi penghargaan bergengsi individual Ballon d’Or 2023 untuk ke-8 kali dalam kariernya.
Hal itu tak lepas dari kontribusi La Pulga dalam mengantarkan Timnas Argentina menjuarai Piala Dunia 2022 sehingga Messi bisa dibilang layak untuk mendapatkan gelar bergengsi itu setidaknya untuk terakhir kalinya.
Terlepas kabar itu benar atau tidak, setidaknya hanya mesin gol Manchester City, Erling Haaland, yang kiranya mampu menyaingi megabintang berusia 36 tahun itu dalam perebutan Ballon d’Or 2023.
Lantas apa tiga alasan Erling Haaland sudah sepatunya menyabet gelar Ballon d’Or 2023 ini untuk pertama kalinya sekaligus menyingkirkan Lionel Messi?
Jumlah Gol Haaland yang di Luar Nalar
Tak bisa dipungkiri bahwa mantan bomber Borussia Dortmund itu merupakan kepingan yang hilang dari skuad Pep Guardiola.
Walaupun tanpa Erling Haaland, Man City juga tetap berdaya, mereka jauh lebih menyeramkan lagi ketika Erling Haaland bermain pada 2022/2023 lalu.
Bagaimana tidak? Striker berusia 23 tahun itu mencetak 52 gol dalam 53 laga di semua ajang sehingga sang pemain mengoleksi 61 kontribusi gol, termasuk assist, bagi Man City.
Hal ini berbeda dengan Lionel Messi yang membubuhkan 41 kontribusi gol ketika masih membela Paris Saint-Germain (PSG) pada 2022/2023.
Maka dari itu, sudah sepantasnya Erling Haaland meraih Ballon d’Or karena konsistensinya itu dalam mencetak gol selama 53 pertandingan selama semusim ketimbang Lionel Messi.
1. Treble Winner Jadi Alasan
Jika Lionel Messi menjuarai Piala Dunia 2022 bersama Timnas Argentina, Erling Haaland jelas punya prestasi yang terbilang lebih ciamik lagi, yaitu meraih treble winner pada 2022/2023 lalu bersama Manchester City.
Patut diingat hanya segelintir tim saja yang mampu meraih treble winner, yaitu Manchester United (1998/99), Inter Milan (2009/10), Barcelona (2008/09, 2014/15), dan Bayern Munchen (2012/13, 2019/20).
Dengan demikian, Man City yang dibela Haaland ini menjadi tim kedua Liga Inggris yang berhasil meraih treble winner sejak Manchester United asuhan Sir Alex Ferguson pada 1998/1999 lalu.
Salah satu alasan mengapa Manchester City bisa meraih treble winner tentu juga tak lepas dari pengaruh Erling Haaland yang mencetak banyak gol walaupun sang pemain lebih banyak ‘menghilang’ di partai final.
Maka dari itu, sudah seharusnya Haaland layak untuk Ballon d’Or karena berhasil membantu The Citizens meraih treble winner, berbeda dengan Messi yang hanya menjalani delapan laga bersama Argentina di Piala Dunia 2022.
Penghargaan Tak Boleh Bergantung pada Prestasi Internasional
Ballon d’Or sudah seharusnya tidak boleh bergantung pada prestasi internasional saja, apalagi Erling Haaland tampak tidak akan menjuarai ajang bergengsi apa pun bersama Timnas Norwegia.
Timnas Norwegia saja bahkan tidak lolos Piala Dunia 2022 dan gagal di kualifiasi Euro 2024 sehingga Drillos hanya bisa lolos Euro 2024 lewat jalur Nations League.
Norwegia sendiri bahkan baru lolos Piala Dunia sebanyak tiga kali yang mana Drillos belum pernah lolos pada abad ke-21 ini.
Maka dari itu, kelayakan Erling Haaland meraih Ballon d’Or ini juga tak bisa dinilai dari performa tim negaranya mengingat Timnas Norwegia bukanlah tim unggulan.
Walaupun demikian, tetap ada segelintir pemain yang mampu meraih Ballon d’Or walaupun berasa dari negara yang kurang kuat sepak bolanya.
Sebut saja dari Andriy Shevchenko (Ukraina), George Best (Irlandia Utara), George Weah (Liberia) dan Pavel Nedved (Republik Ceko).