Sosok Jesus Casas, Pelatih Irak Si Jenius Kepercayaan Luis Enrique di Kualifikasi Piala Dunia 2026
INDOSPORT.COM - Timnas Irak yang merupakan salah satu lawan timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, saat ini dilatih oleh juru taktik jenius yang pernah jadi tangan kanan Luis Enrique di sepak bola Eropa.
Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran pertama untuk zona Asia telah rampung digelar. Sejumlah tim yang harus melewati babak ini juga dipastikan, salah satunya adalah timnas Indonesia.
Timnas Indonesia harus berjuang dari putaran pertama lantaran hasil buruk di Kualifikasi Piala Dunia 2022 lalu. Mereka lebih dahulu mengatasi perlawanan Brunei Darussalam.
Dalam pertandingan dua leg, timnas Indonesia menang telak agregat 12-0 (6-0 dan 6-0) atas Brunei Darussalam. Kemenangan itu membuat Skuad Garuda melaju ke putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 fase grup.
Timnas Indonesia tergabung di Grup F bersama sejumlah tim kuat lainnya yaitu Filipina, Vietnam dan Irak. Negara terakhir mungkin jadi yang paling diwaspadai kiprahnya oleh pelatih Shin Tae-yong.
Sebab Indonesia sangat buta dengan kekuatan timnas Irak saat ini lantaran lama tak saling bertemua. Terakhir keduanya bentork pada 2013 lalu di ajang Kualifikasi Piala Asia.
Irak kemungkinan bisa menjadi lawan terberat Timnas Indonesia karena saat ini menjadi penghuni peringkat ke-69 dunia.
Irak juga memiliki mental juara karena pernah mengangkat trofi Piala Asia 2007 silam. Meski para pemain kala itu dengan sekarang sudah berbeda, namun mereka baru saja membuat kejutan.
Mereka sukses menahan tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar, dengan skor 0-0 di laga FIFA Matchday pada Jumat (13/10/23) lalu.
Tak hanya itu, mereka juga dilatih oleh juru taktik ternama yang pernah jadi otak sukses Luis Enrique, yakni Jesus Casas. Seperti apa sosoknya?
1. Profil Jesus Casas
Jesus Casas adalah pelatih sepak bola salah satu yang terkenal di ranah Eropa khususnya Spanyol, karena pernah menjadi orang kepercayaan sekaligus otak pertukaran pikiran dari Luis Enrique.
Seperti diketahui Enrique merupakan salah satu pelatih ternama di Eropa karena pernah menangangi sejumlah tim besar, salah satu kisah suskesnya ia torehkan bersama Barcelona saat membawa tim meraih treble winner beberapa waktu lalu.
Saat itu Casas dipercaya menjadi asisten pelatih dan juga analis pertandingan dari staf kepelatihan Enrique di Barcelona, hingga membawa tim merebut banyak gelar termasuk tiga trofi bergengsi alias treble winner.
Sukes di Barcelona, Casas kemudian berpisah jalan dengan Enrique. Ia direkrut oleh Cadiz CF untuk menjadi Direktur tim akademi pada 2017. Sayang kiprahnya di sana tidak lama, hanya semusim.
Pria kelahiran 23 Oktober 1973 atau 50 tahun lalu itu kemudian bergabung dengan tim asal Inggris, Watford sebagai asisten pelatih selama enam bulan dari Januari hingga Juli 2018.
Keputusan hengkang dari Watford tidak lepas dari tawaran bekerja sama lagi dengan Enrique di timnas Spanyol. Ia dipercaya menjadi asistennya untuk menyiapkan tim berlaga di Piala Dunia 2022.
Setelah banyak membantu Enrique di timnas Spanyol, Casas memilih untuk berpisah pada Februari 2022. Sempat menganggur beberapa bulan, sang juru taktik kemudian menerima pinangan timnas Irak pada November 2022 lalu.
Casas dikontrak oleh Irak hingga Desember 2026 mendatang atau hingga bisa meloloskan tim ke Piala Dunia di Benua Amerika nanti.
Sejauh ini ia telah mendampingi tim dalam 11 pertandingan internasional. Hasilnya cukup mengesankan, karena Irak mampu mendulang 7 kemenangan, 1 kali imbang dan 3 kali menelan kekalahan.
Kemenangan terbaru yang jadi perbincangan adalah ketika mereka menundukan Arab Saudi dengan skor 2-0.
Padahal Arab Saudi sempat tampil mengesankan akhir tahun lalu, salah satunya pernah menundukan timnas Argentina di Piala Dunia 2022.
Kualitas Jesus Casas
Timnas Indonesia khususnya Shin Tae-yong tentu harus belajar mengenai kekuatan Irak di bawah komando Jesus Casas karena cukup mengerikan.
Terlebih lagi Casas memiliki karakter melatih yang mirip dengan Shin Tae-yong, sehingga duel antara Indonesia melawan Irak diprediksi akan tampil sengit.
Dikutip dari Winwin, Jesus Casas memiliki ciri bertahan melawan tim kuat, dan menyerang saat menghadapi tim lemah. Hal itu diungkapkan mantan pemain Irak Ali Abdul-Jabbar.
"Casas adalah pelatih yang cerdas. Dia memilih gaya permainan dengan mempertimbangkan lawannya, sehingga Anda akan melihat dia memilih bertahan melawan tim kuat, dan bermain dengan gaya menyerang dalam pertandingan mudah," ujar Abdul-Jabbar.
Saat melawan Yordania dalam FIFA Matchday Oktober, Casas menggunakan skema 4-2-3-1 sebelum menang lewat adu penalti.
Begitu pun ketika menghadapi India, September, pelatih asal Spanyol ini memainkan pola yang sama. Saat bentrok dengan tim kuat Kolombia, Irak memainkan skema bertahan 5-4-1.
Irak menggunakan formasi 3-4-1-2 ketika uji coba dengan Rusia. Formasi itu bisa berubah jadi lima pemain belakang saat wingback membantu pertahanan.