3 Pemain AC Milan yang Performanya Mulai Menurun Belakangan Ini
INDOSPORT.COM - Performa menurun sejumlah pemain andalan klub Liga Italia, AC Milan berdampak serius terhadap hasil tim di lapangan. Siapa saja yang mulai alami penurunan?
AC Milan akan kembali menghadapi tim kuat lagi di lanjutan Liga Italia pekan ke-10 melawan Napoli di Stadion Diego Armando Maradona, pada Senin (30/10/23) dinihari WIB.
AC Milan datang dengan kepercayaan diri yang terganggu, menyusul buruknya performa mereka dalam beberapa laga terakhir khususnya saat melawan tim-tim selevel kekuatannya.
Dua pertandingan terakhir misalnya, Rossoneri tumbang beruntun melawan Juventus dan Paris Saint-Germain. AC Milan kalah 0-1 dari Juventus di Liga Italia, lalu dibantai 3-0 oleh PSG di Liga Champions.
Sebelumnya AC Milan juga tidak bisa menang melawan Inter Milan di Liga Italia (kalah 1-5) dan Borussia Dortmund di Liga Champions (0-0).
Sebaliknya jika menghadapi tim-tim dengan kekuatan yang berada satu level di bawahnya, mereka mampu meraih kemenangan seperti saat menantang Genoa (1-0), Lazio (2-0), hingga Cagliari (3-1).
Alhasil posisi AC Milan di klasemen kompetisi domestik dan juga Eropa juga berpengaruh. Mereka saat ini berada di peringkat ke-3 dengan koleksi 21 poin, dan karam di dasar Grup F Liga Champions dengan 2 poin.
Hasil buruk yang dialami oleh AC Milan itu, tidak lepas dari faktor penurunan peforma sejumlah pemain andalan yang selalu masuk dalam starter, tak bisa memberikan kontribusi besar. Siapa saja mereka?
Theo Hernandez
Musim lalu, Theo Hernandez tampil sangat apik di sisi kiri pertahanan AC Milan. Ia kerap menciptakan peluang saat melakukan overlap membantu serangan tim.
Tak jarang juga Theo Hernandez malah mencetak gol. Ketajamannya itu dibuktikan dengan torehan 4 gol dan 5 assist musim lalu di semua kompetisi.
Tetapi musim ini terutama dalam beberapa laga belakangan, ia mulai mengalami inkonsistensi penampilan. Musim ini, Theo Hernandez baru saja mencatat sepuluh penampilan untuk AC Milan dan hanya berhasil mencetak satu gol.
Yang lebih mencolok, dia tampak kesulitan dalam mengembangkan peran serangannya seperti biasanya.
“Menurut pendapat saya, kami sedang mengembangkan fase serangan yang sedikit berbeda di sisi kiri, sehingga Theo seharusnya tidak terlalu bersemangat bergerak ke sayap,” ungkap Stefano Pioli dilansir dari Milannews.
"Theo adalah salah satu pemain yang bisa membantu kami mencapai level itu,” tambahnya.
1. Olivier Giroud
Rentetan hasil negatif AC Milan itu tidak lepas dari tumpulnya lini depan mereka dalam urusan mencetak gol, sehingga sulit mengangkat mental pemain di lapangan saat sudah tertinggal dari lawan.
Dari empat pertandingan terakhirnya, AC Milan hanya bisa mencetak 1 gol, dan sudah kebobolan 4 gol. Penyebabnya adalah bomber andalan mereka, Olivier Giroud sedang mengalami paceklik gol.
Giroud sekarang telah mengalami paceklik gol selama delapan pertandingan berturut-turut, baik di liga Serie A maupun Liga Champions.
Ini adalah kekeringan gol terpanjang yang dia alami sejak bergabung dengan AC Milan dari Chelsea pada 2021 lalu. Sejauh ini ia baru mencetak 4 gol dan 3 assist dari 11 pertandingan.
Sejatinya AC Milan mempunyai 2 striker lain yaitu Noah Okafor dan Luka Jovic. Tetapi keduanya sedang tidak bisa berkontribusi, karena mengalami cedera.
Rafael Leao
Rafael Leao, pemain muda berbakat AC Milan, telah menjadi pusat perhatian media dalam beberapa pekan terakhir karena kurangnya kontribusinya di depan gawang.
Sudah lebih dari sebulan sejak dia mencetak gol terakhirnya pada 23 September ketika mencetak gol penentu kemenangan melawan Hellas Verona.
Ini adalah periode yang panjang tanpa kontribusi gol dari Leao. Ketika Milan mengalahkan Lazio tujuh hari setelah golnya melawan Hellas Verona, banyak yang melihatnya sebagai penampilan positif terakhirnya.
Ada sesuatu yang berubah dalam permainannya dibandingkan dengan awal musim ini dan musim lalu, dan ini menjadi perhatian Stefano Pioli yang mencari jawaban.
Begitu pula dengan percobaan umpan silang, di mana dia mencoba 6 kali melawan Torino dan hanya sekali melawan PSG.
Hal yang sama terjadi dalam hal tembakan, di mana dia mencoba 2 kali melawan Torino dengan satu tepat sasaran, sedangkan dia mencoba 4 kali dengan satu tepat sasaran dalam pertandingan melawan PSG.