Apa Saja Penyebab Turunnya Performa AC Milan Belakangan Ini?
INDOSPORT.COM - Banyak faktor yang membuat klub Liga Italia (Serie A), AC Milan mulai kehilangan performa terbaiknya belakangan ini. Apa saja itu?
AC Milan secara mengejutkan perlahan mulai mengalami penurunan performa belakangan ini, karena mereka kesulitan meraih kemenangan setiap kali berjumpa tim dengan kekuatan yang levelnya setara.
Jika mereka terus berada di dasar klasemen grup F, maka otomatis tak bisa lolos ke fase gugur Liga Champions.
Lebih mirisnya lagi, AC Milan juga tak bisa diselamatkan oleh Liga Europa, karena mereka tersingkir akibat tenggelam di peringkat ke-4 hingga kini.
Sekarang AC Milan kembali dihadapkan dengan lawan sulit yaitu Napoli, peraih scudetto musim lalu. Keduanya akan bertanding pada Senin (30/10/23) dinihari WIB nanti.
Lantas apa saja penyebab yang membuat AC Milan kehilangan tajimnya musim ini karena serentetan hasil buruk yang dialami:
Lini Belakang Rapuh
Dibanding musim lalu, lini belakang AC Milan musim ini bisa dibilang cukup rapuh. Hal itu dibuktikan dengan jumlah gol kebobolan di Serie A hingga 9 gol.
Sementara di pentas Eropa, mereka kebobolan sebanyak tiga gol. Total gawang Rossoneri sudah kebobolan 12 gol, cukup banyak dibandingkan dengan dua tim di Liga Italia lain yang menghuni papan atas, Inter Milan (7 gol) dan Juventus (6 gol).
Sejumlah pemain belakang yang tampil dengan performa menurun berakibat rapuhnya lini belakang salah satunya adalah Theo Hernandez.
Musim lalu, Theo Hernandez tampil sangat apik di sisi kiri pertahanan AC Milan. Ia kerap menciptakan peluang saat melakukan overlap membantu serangan tim.
Tak jarang juga Theo Hernandez malah mencetak gol. Ketajamannya itu dibuktikan dengan torehan 4 gol dan 5 assist musim lalu di semua kompetisi.
Tetapi musim ini terutama dalam beberapa laga belakangan, ia mulai mengalami inkonsistensi penampilan. Musim ini, Theo Hernandez baru saja mencatat sepuluh penampilan untuk AC Milan dan hanya berhasil mencetak satu gol.
Yang lebih mencolok, dia tampak kesulitan dalam mengembangkan peran serangannya seperti biasanya.
“Menurut pendapat saya, kami sedang mengembangkan fase serangan yang sedikit berbeda di sisi kiri, sehingga Theo seharusnya tidak terlalu bersemangat bergerak ke sayap,” ungkap pelatih Stefano Pioli dilansir dari Milannews.
"Theo adalah salah satu pemain yang bisa membantu kami mencapai level itu,” tambahnya.
Manajemen AC Milan pun langsung merespons penampilan menurun Theo Hernandez dengan cara mengincar bek kiri baru, untuk menjaga kedalaman skuad yaitu pemain Real Betis, Juan Miranda.
Menurut laporan dari Daniele Longo, Giorgio Furlani dan Geoffrey Moncada, petinggi Milan, berniat untuk mengajukan tawaran sebesar 3 juta euro ditambah bonus pada bulan Januari kepada Real Betis.
I Rossoneri berharap tawaran ini akan diterima, mengingat bahwa Miranda telah menyetujui untuk bergabung dengan AC Milan pada musim panas kemarin.
1. Tumpulnya Lini Depan
Rentetan hasil negatif AC Milan itu juga dipengaruhi oleh tumpulnya lini depan mereka dalam urusan mencetak gol, sehingga sulit mengangkat mental pemain di lapangan saat sudah tertinggal dari lawan.
Dua nama yang selalu jadi andalan dalam urusan gol adalah Olivier Giroud dan Rafael Leao sedang mengalami paceklik gol dan juga assist.
Dari empat pertandingan terakhirnya, AC Milan hanya bisa mencetak 1 gol, dan sudah kebobolan 4 gol.
Giroud sekarang telah mengalami paceklik gol selama delapan pertandingan berturut-turut, baik di liga Serie A maupun Liga Champions.
Ini adalah kekeringan gol terpanjang yang dia alami sejak bergabung dengan AC Milan dari Chelsea pada 2021 lalu. Sejauh ini ia baru mencetak 4 gol dan 3 assist dari 11 pertandingan.
Sejatinya AC Milan mempunyai 2 striker lain yaitu Noah Okafor dan Luka Jovic. Tetapi keduanya sedang tidak bisa berkontribusi, karena mengalami cedera.
Begitu juga dengan performa Rafael Leao, pemain muda berbakat AC Milan, telah menjadi pusat perhatian media dalam beberapa pekan terakhir karena kurangnya kontribusinya di depan gawang.
Sudah lebih dari sebulan sejak dia mencetak gol terakhirnya pada 23 September ketika mencetak gol penentu kemenangan melawan Hellas Verona.
Ini adalah periode yang panjang tanpa kontribusi gol dari Leao. Ketika Milan mengalahkan Lazio tujuh hari setelah golnya melawan Hellas Verona, banyak yang melihatnya sebagai penampilan positif terakhirnya.
Ada sesuatu yang berubah dalam permainannya dibandingkan dengan awal musim ini dan musim lalu, dan ini menjadi perhatian Stefano Pioli yang mencari jawaban.
Begitu pula dengan percobaan umpan silang, di mana dia mencoba 6 kali melawan Torino dan hanya sekali melawan PSG.
Hal yang sama terjadi dalam hal tembakan, di mana dia mencoba 2 kali melawan Torino dengan satu tepat sasaran, sedangkan dia mencoba 4 kali dengan satu tepat sasaran dalam pertandingan melawan PSG.
Oleh sebab itu manajemen langsung bergerak untuk mencari penyerang tambahan baru pada bursa transfer musim dingin nanti. Salah satu nama yang kembali jadi prioritas adalah Mehdi Taremi dari FC Porto.
Kontrak Taremi dengan Porto akan berakhir pada bulan Juni, dan pada bulan Januari, dia akan bebas memilih klub tujuannya untuk musim depan.
Meskipun AC Milan gagal merekrut Taremi pada musim panas karena komisi agen perantara dianggap terlalu tinggi, minat mereka pada pemain ini tetap ada.