Sejak Digaji Tinggi Rafael Leao Cuma Menang Gaya di AC Milan
INDOSPORT.COM - Rafae Leao bisa dikatakan hanya memang gaya di klub Liga Italia, AC Milan, sejak menandatangani kontrak baru dengan gaji bernilai fantastis.
Bagaimana tidak, winger asal Portugal itu tercatat belum mencetak satu pun gol dalam sebulan terakhir. Ini membuat bakatnya dipertanyakan.
Sorotan tajam tersebut dilakukan salah satu media di Italia, La Gazzetta dello Sport, yang mengacu para perkatakan Stefano Pioli saat musim panas lalu.
Juru taktik AC Milan itu mengatakan bahwa Leao adalah pemain yang paling sering menghabiskan waktu dengannya di kantor. Berkat sering bertukar ide dan pikiran, Leao dianggap semakin berkembang.
Namun La Gazzetta dello Sport tampaknya ingin mengakhiri anggapan bahwa “Rafael Leao semakin berkembang” mengingat sang pemain sudah bukan lagi dikatakan muda.
Untuk diketahui, AC Milan telah memberikan kontrak baru untuk Rafael Leao pada musim panas lalu dengan durasi jangka panjang atau hingga 2028 mendatang.
Leao juga mendapatkan kenaikan gaji signifikan dalam kontrak barunya. Dari upah minimum senilai 1,4 juta euro per musim, dia kini siap mengantongi gaji pokok 5 juta per musim.
Jumlah tersebut menjadikannya pemain berbayaran tertinggi di AC Milan. Jika ditambah bonus, leao akan mengantongi kurang lebih 7 juta euro per musim.
Namun, Rafael Leao bukannya semakin gacor dalam urusan mencetak gol justru malam melempem. Sejauh musim ini, dia baru mengemas 3 gol dari 12 pertandingan di Liga Italia.
Terakhir kali Rafael Leao mencetak gol untuk Rossoneri yakni saat mengalahkan Verona 1-0 pada pertandingan Liga Italia 23 September kemarin.
1. Rafael Leao Masih Kalah Jauh dari Kylian Mbappe
Sejak saat itu, Rafael Leao belum berhasil mencatatkan namanya di papan skor pertandingan AC Milan. Selain itu, kepemimpinannya juga dipertanyakan.
Pasalnya, pada awal musim lalu, Rafael Leao sempat mengatakan bahwa dirinya siap membawa Milan semakin sukses, tetapi hal itu malah jadi janji manis semata.
La Gazzetta dello Sport juga meyakini bahwa Rafael Leao tak tersentuh oleh kritikan karena dia merupakan pemain kesayangan Stefano Pioli.
“Jika dilihat dari sudut pandang lain, kemajuannya yang lambat karena dia terjebak dalam zona nyaman itu. Seolah-olah setelah kontrak baru, negosiasi yang sangat melelahkan, Rafa terhenti (mencetak gol),” tulis La Gazzetta dello Sport.
Kritikan La Gazzetta dello Sport juga ditunjang dengan gaya sang pemain yang kerap memamerkan barang-barang mahal dan aktif di media sosial.
Rasa sayang Pioli diyakini sudah mulai luntur setelah menyoroti penampilan Leao dalam dua pertandingan Liga Champions terakhir.
Setelah pertandingan melawan Newcastle, Pioli mengklarifikasi bahwa Leao seharusnya mencetak gol, sementara saat melawan Paris Saint-Germain, dia menambahkan ‘jika dia mencetak gol, itu akan lebih baik’.
Setelah pertandingan melawan Newcastle dia mengklarifikasi bahwa Rafa seharusnya membuka skor, sementara di Paris dia menambahkan ‘jika dia mencetak gol, itu akan lebih baik’.
Patrice Evra, legenda Manchester United, menyebut Rafael Leao, pemain klub Liga Italia (Serie A), AC Milan, tidak ada apa-apanya ketimbang Kylian Mbappe.
"Mustahil membandingkan Leao dan Mbappe. Kita sedang bercanda, bukan?" kata Patrice Evra, dikutip dari Football Italia.
"Yang satu adalah seorang "pembunuh", sedangkan yang lainnya cuma orang yang bersenang-senang. Tapi bersenang-senang saja tidak cukup untuk menang."
"Saya minta maaf, karena seharusnya saya tidak mengkritik orang seperti Rafael Leao. Tapi orang-orang kadang memandang sepak bola dengan buruk," kata Evra.