x

Kilas Balik Arema FC di Putaran Pertama Liga 1, Drama Puasa Kemenangan Terpanjang

Senin, 30 Oktober 2023 11:55 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Herry Ibrahim
Start yang dilalui Arema FC menjadi yang paling buruk diantara 4 tim asal Jawa Timur selama putaran pertama kompetisi di Liga 1 musim 2023/2024.

INDOSPORT.COM - Start yang dilalui Arema FC menjadi yang paling buruk diantara 4 tim asal Jawa Timur selama putaran pertama kompetisi di Liga 1 musim 2023/2024.

Tim berjulukan Singo Edan bahkan tak mampu beranjak dari zona degradasi, menempati urutan 16 klasemen dengan 14 poin dari 17 pertandingan.

Posisi yang tentunya bukan gambaran sebagai tim bertradisi juara seperti Arema FC. Maka dari itu, perombakan total wajib dilakukan selama masa transfer window.

Jika tidak berbenah, bayang-bayang turun kasta sebagaimana pada musim 2003 silam bisa terjadi lagi. Saat itu, Arema Malang terdegradasi dari Divisi Utama ke Divisi Satu.

Lantas, apa saja faktor yang menyebabkan performa Gustavo Almeida dkk terjun bebas selama mengarungi 17 laga putaran pertama Liga 1? Berikut paparan INDOSPORT.

Baca Juga

Tim Musafir

Faktor yang paling berpengaruh terhadap anjloknya performa Arema FC adalah status sebagai tim musafir. Kali ini, Arema mesti mengungsi ke Bali.

Renovasi Stadion Kanjuruhan yang dibongkar total selepas tragedi 1 Oktober 2022 silam, membuat Arema FC tak punya kandang yang representatif di Liga 1.

Klub sempat mengajukan Stadion Gajayana di Kota Malang. Tapi, markas Persema dan NZR Sumbersari FC itu tidak lolos dalam verifikasi dalam sejumlah aspek.

Arema FC lantas boyongan lagi sampai ke Pulau Dewata. Markas Bali United, Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar jadi venue untuk menggelar 9 laga home.

Stadion Gajayana yang hingga kini tak tersentuh renovasi apapun, membuat Tim Singo Edan sudah pasti kembali jadi musafir menatap putaran dua Liga 1.

Baca Juga

Pergantian Pelatih

Performa tak meyakinkan pada awal musim membuat klub dituntut berbenah. Langkah paling nyata adalah dengan mengganti duet pelatih, Joko Susilo dan I Putu Gede.

I Putu Gede mundur lebih dulu saat Arema FC hanya mengemas 1 poin dari 1 kali imbang dan 3 kali kalah. Joko Susilo menyusul out 4 laga berselang.

Saat meraih hasil imbang 2-2 saat melawan Persija Jakarta pada pekan ke-9 (20/8/23), Arema FC dipimpin Kuncoro sebagai pelatih caretaker. 

Fernando Valente lantas diresmikan klub (23/8/23) dan mengantar Arema FC meraih 2 kemenangan beruntun, 1-0 atas Persikabo (28/8/23) dan Bhayangkara FC 2-0 (1/9/23).

Situasi ini lantas membuat pelatih asal Portugal itu mesti mencari bentuk permainan terbaik Arema FC lagi dengan menyesuaikan materi pemain yang ada.

Baca Juga

Puasa Kemenangan Terpanjang

Laju tak mulus Arema FC yang paling kentara adalah ketika drama puasa kemenangan terpanjang dialami dalam sejarah partisipasi di Liga 1.

Klub berlogo kepala singa menjalani periode negatif itu selama 9 pekan beruntun. Hanya mencetak 3 poin dari 3 kali hasil imbang dan 6 kali kekalahan.

Sedangkan kemenangan perdana diraih Arema FC tepat pada pekan ke-10. Yaitu saat mengalahkan Persikabo 1973 di Bali (28/8/23).

Dua kemenangan lain dibukukan saat melumat Bhayangkara FC 2-0 (1/9/23) dan PSS Sleman 2-1 (30/9/23). Lima laga lain berujung 2 imbang dan 3 kali kalah.

Baca Juga
Madura United FCArema FCLiga 1Gustavo Almeida Dos SantosFernando Valente

Berita Terkini