Mengulas Kesalahan Fatal Erik ten Hag yang Bikin Man United Dibantai Man City di Liga Inggris
INDOSPORT.COM - Kekalahan Manchester United dari Manchester City di Liga Inggris juga disebabkan karena sejumlah kesalahan fatal pelatih Erik ten Hag.
Duel seru tersaji di pertandingan lanjutan Liga Inggris pekan ke-10 antara Manchester United vs Manchester City di Stadion Old Trafford pada Minggu (29/10/23) malam WIB. Tuan rumah kalah dengan skor telak 0-3.
Tanda-tanda kekalahan Manchester United sejatinya sudah terlihat sejak menit awal, karena mereka selalu tertekan oleh para pemain Manchester City.
Buktinya Manchester United hanya mampu melesakkan 7 tembakan ke arah gawang, 3 di antaranya tepat sasaran. Berbanding terbalik dengan lawannya, yang bisa melepaskan 21 tembakan ke arah gawang, 10 di antaranya mengancam gawang.
Manchester City akhirnya unggul lebih dahulu melalui gol Erling Haaland di menit ke-26 dari titik putih. Skor 0-1 bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, Manchester City sukses menggandakan skor jadi 0-2 lewat aksi Haaland lagi di menit ke-49. Phil Foden kemudian memperbesar keunggulan jadi 0-3 di menit ke-80, skor itu bertahan hingga laga bubaran.
Dengan hasil ini, Manchester United tertahan di peringkat ke-8 dengan 15 poin sementara Mancheste City terus menekan duo London, Arsenal (2) dan Tottenham Hotspur (1) dengan 24 poin.
Usai pertandingan, banyak pihak luar yang melontarkan kritikan terhadap sejumlah keputusan kontroversial dari pelatih Erik ten Hag yang menyebabkan Manchester United dibantai. Apa saja kesalahan-kesalahannya?
Memainkan Jonny Evans
Erik ten Hag membuat perjudian saat memilih Jonny Evans sebagai starter di bek tengah bareng Harry Maguire. Secara kebutuhan taktik memang ia diperlukan, untuk membantu buil-up karena kekuatan umpan jauh dari kaki kirinya sangat bagus.
Hanya saja, lawan kali ini hadapai adalah Manchester City yang memiliki kualitas pemain di atas para pemain Manchester United. Mereka punya kekuatan dan determinasi tinggi.
Evan tidak cukup kuat mengimbangi serangan cepat dari lini depan Manchester City. Buktinya ia beberapa kali harus menjatuhkan lawan di area dekat-dekat kotak penalti.
Masih ada Raphael Varane di bangku cadangan. Varane tidak sedang cedera. Tengah pekan lalu, Varane dimainkan ketika United menang 1-0 atas FC Copenhagen. Sementara itu tidak ada masalah dengan Harry Maguire.
1. Menarik Rasmus Hojlund
Saat tim sedang tertinggal dan kerap mendapat tekanan, Erik ten Hag lagi-lagi malah menarik penyerang Rasmus Hojlund. Padahal sang pemain tampil baik dengan menunjukan energi dan gairah yang besar di lini depan Manchester United.
Ia diganti dengan Alejandro Garnacho di menit ke-73. Secara statistik, penampilannya sangat mengancam gawang Manchester City.
Total bomber asal Denmark ini membuat dua umpan kunci dan dua upaya dribel sukses, serta banyak membuka ruang untuk rekan setimnya.
Dibanding Rashford, Hojlund sangat merepotkan saat berduel lawan Ruben Dias, John Stones dan Josko Gvardiol. Meski akhirnya Rashford juga diganti oleh Anthony Martial menit ke-86.
Mengubah Tugas McTominay
Scott McTominay kembali mendapat kepercayaan Erik ten Hag untuk jadi starter melawan Manchester City, karena sang pemain tampil impresi di beberapa pertandingan terakhir.
Ia memulai laga dengan peran 'nomor 10'. Ini adalah peran yang tidak biasa bagi McTominay, menggantikan Bruno Fernandes yang digeser ke kanan.
Meski begitu, peran ini sukses dijalankan dengan baik oleh McTominay. Salah satu ancaman yang diberikan adalah saat bola sepakannya mengarah ke gawang dimentahkan kiper Ederson Moraes.
Pemain asal Skotlandia itu juga bisa membuat Rodri tak nyaman ketika menguasai bola. Nah, pada awal babak kedua, peran McTominay diubah.
Masuknya Mason Mount membuat McTominay mundur dan mendapat peran 'nomor 6'. Celakanya, pergantian ini tidak cukup efektif.
Bermain lebih dalam membuat McTominay tak banyak membantu dalam pressing. United pun kehilangan energi dan kekuatan fisik saat menekan di garis pertahanan City.
Sektor Kanan Bermasalah
Statistik WhoScored menunjukkan bahwa United melakukan 26 tekel sepanjang laga. Namun, yang sukses hanya 14. Bruno Fernandes jadi pemain yang paling banyak melepas tekel (7).
Nah, yang menarik, mayoritas tekel United terjadi di sisi kanan. Di area kerja Dalot, Bruno Fernandes. Sementara, di lini tengah, sangat jarang para pemain United membuat tekel. Apalagi di sisi kiri.
Artinya pola serangan Manchester City kerap dibangun dari sisi kiri yang ditempati oleh Jack Grealish dan Bernardo Silva.