4 Fakta Penting PSIS Semarang Setelah Nyaris Dikalahkan Bhayangkara FC di Liga 1
INDOSPORT.COM - Ada empat fakta penting tentang hasil imbang 1-1 antara PSIS Semarang kontra Bhayangkara FC dalam pertandingan pekan ke-18 Liga 1 2023-2024, Kamis (02/11/23) malam.
Lagi-lagi PSIS harus berterimakasih pada Paulo Gali Freitas. Agresivitasnya hingga akhir laga berbuah gol yang membuat para pemain Bhayangkara FC tertunduk lesu di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi.
Gol telat Gali Freitas menjadi balasan ketika penalti Matias Mier sempat membawa Bhayangkara FC memimpin. Penalti itu diberikan wasit setelah Haykal Alhafiz handball di kotak terlarang.
Hasil imbang ini membuat PSIS untuk sementara naik ke peringkat empat dengan 31 poin. Sementara Bhayangkara FC semakin 'betah' di posisi juru kunci dengan koleksi 8 poin.
INDOSPORT.COMÂ mencatatkan empat fakta penting tentang hasil imbang ini. PSIS Semarang lagi-lagi harus berbenah tentang performanya pada laga tandang.
1. Sinar Gali Freitas
Paulo Gali Freitas semakin bersinar pada musim perdananya di Liga 1 2023-2024. Gol ke gawang Bhayangkara FC menjadi penebus kepercayaan yang diberikan PSIS Semarang.
Hanya dalam 17 penampilan, Gali Freitas sudah mencatatkan 8 gol dan 4 assist. Gali Freitas menjadi pemain Asia Tenggara paling disorot bersama Elias Dolah dari Bali United.
Dalam wawancara usai pertandingan, Gali Freitas merasa bersyukur dengan raihan satu poin di markas Bhayangkara FC. Ia mengakui laga ini cukup sulit bagi timnya.
"Bersyukur, hari ini pertandingan lumayan sulit karena semua agresif. Bersyukur, pada menit terakhir, saya berusaha untuk mencetak satu gol untuk membuat kedudukan menjadi imbang," kata Gali Freitas.
Gali Freitas meyakini PSIS bisa tampil lebih bagus. Saat ini, PSIS masuk zona empat besar dengan koleksi 31 poin dari 18 pertandingan.
"(Penampilan tim) lumayan, tidak 100 persen sih, tapi pertandingan ini saya puas juga," ungkap Gali Freitas.
2. Septian David Dikritik Netizen
PSIS Semarang sebenarnya tak perlu deg-degan sampai menit akhir, andai setiap peluang emas bisa dimaksimalkan. Dalam laga ini, PSIS membuang banyak peluang emas.
Salah satu peluang yang 99 persen bisa jadi gol adalah peluang milik Septian David Maulana. Pemain asli Semarang ini sudah berdiri bebas ketika menyambut bola liar di depan gawang Bhayangkara FC.
Sayangnya, peluang yang didapat pada babak kedua itu terbuang percuma. Tendangan jarak dekat David justru melambung tinggi di atas gawang Bhayangkara FC.
Alhasil, David dikritik netizen yang didominasi suporter PSIS. Kritikan itu menumpuk di postingan instagram PSIS tentang hasil akhir kontrak Bhayangkara FC.
David pun bisa kehilangan posisi inti pada laga melawan Persita Tangerang, Kamis (11/11/23) nanti. Dalam laga melawan Bhayangkara FC ini, David tampil dari menit pertama karena Vitinho absen.
3. Taisei Marukawa Cadangan
Salah satu hal yang juga menarik dalam pertandingan ini adalah status Taisei Marukawa sebagai pemain cadangan. Winger asal Jepang ini duduk di bangku cadangan selama 90 menit.
Status Marukawa sebagai pemain cadangan membuat suporter PSIS bertanya-tanya. Apalagi pada akhir babak kedua, pelatih Gilbert Agius, pilih menurunkan Gio Numberi sebagai gelandang sayap kiri ketimbang memasang Marukawa.
Dalam jumpa pers usai pertandingan, Gilbert Agius bersuara. Ia menyebut kondisi Marukawa tak cukup fit untuk melakoni pertandingan melawan Bhayangkara FC.
"Taisei Marukawa tidak diturunkan karena dia tidak fit," jelas Gilbert Agius.
4. Evaluasi Laga Tandang
Tambahan satu poin membuat PSIS Semarang untuk sementara bisa masuk zona empat besar Liga 1 2023-2024. Namun, posisi ini terancam digeser RANS Nusantara FC dan Bali United yang hanya terpaut satu poin.
Salah satu hal yang perlu dievaluasi PSIS adalah performa saat laga tandang. PSIS hanya mendapatkan 9 poin dari 9 pertandingan. Sementara saat laga kandang, PSIS sukses mengamankan 22 poin dari 9 pertandingan.
Situasi ini sejatinya sudah beberapa kali disinggung pelatih PSIS, Gilbert Agius. Ia menyebut PSIS seperti tim yang berbeda ketika tampil di Stadion Jatidiri Semarang dan di pertandingan tandang.
Namun dalam laga ini Gilbert Agius turut memuji Mario Gomez. Pelatih asal Argentina membuat Bhayangkara FC tampil berbeda dengan strategi agresifnya.
"Saya respect terhadap Mario Gomez karena permainan Bhayangkara FC saat ini lebih terorganisir, agresif dan itu cukup menyulitkan," tutur Gilbert Agius.