5 Pembelian Gagal Inter Milan yang Bersinar usai Tinggalkan Giuseppe Meazza
INDOSPORT.COM - Sempat jadi pembelian gagal di Inter Milan, sejumlah bintang berikut malah kian bersinar setelah tinggalkan Giuseppe Meazza. Siapa saja mereka?
Berstatus sebagai salah satu tim besar di Liga Italia dan Eropa, tak jarang Inter Milan berani mengeluarkan dana besar untuk mendapatkan bintang idaman mereka.
Meski beberapa tahun terakhir Inter Milan berhemat dan hanya datangkan pemain gratisan di bursa transfer, namun sejarah mencatat Nerazzurri sempat jor-joran untuk beli bintang anyar.
Seperti yang dilakukan pada tahun 2019 lalu, di mana Inter Milan tak ragu membayar 67 juta euro kepada Manchester United untuk membeli Romelu Lukaku.
Untungnya pembelian mahal tersebut berbuah manis, di mana Lukaku sukses membantu Inter Milan akhiri puasa gelar Liga Italia pada musim 20/21.
Selain Lukaku, masih ada beberapa transfer mewah lain yang dilakukan Inter Milan namun sayangnya beberapa diantara mereka malah gagal tunjukkan kualitas.
Akan tetapi, setelah pindah dari Inter Milan para rekrutan gagal tersebut malah berhasil menemukan performa terbaik hingga membawa klubnya juara.
Lantas siapa sajakah mereka? Berikut INDOSPORT merangkum lima pembelian gagal Inter Milan yang bersinar usai tinggalkan Giuseppe Meazza:
Robbie Keane
Nama pertama adalah Robbie Keane. Pemain asal Republik Irlandia ini didatangkan Inter Milan dengan mahar 13 juta pada tahun 2000 lalu.
Berbekal 12 gol dari total 34 pertandingan di Premier League pada usia 19 tahun, membuat Keane digadang-gadang bakal jadi senjata mematikan Inter Milan di Liga Italia.
Akan tetapi, karier Keana malah meredup di Italia dengan hanya torehkan tiga gol dari 14 pertandingan di semua ajang. Keane pun akhirnya dilepas Inter Milan pada musim 01/02.
Setelah tinggalkan Inter, performa Keane langsung meningkat drastis dan puncaknya adalah jadi mesin gol Tottenham dengan torehan 107 gol selama enam musim di White Hart Lane.
1. Gabriel Barbosa
Dianggap sebagai penerus Ronaldo dan Adriano, membuat Inter Milan tak keberatan mengeluarkan 29 juta euro buat memboyong Gabriel Barbosa.
Namun selama musim debutnya di Italia, pemain yang masih berusia 20 tahun tersebut hanya mampu mencetak satu gol dari 10 laga.
Gabriel Barbosa pun dipinjamkan ke berbagai klub dan puncaknya dijual permanen ke Flamengo tahun 2020 lalu.
Di klub Brazil tersebut, Barbosa mampu buktikan kualitasnya sebagai predator kotak penalti dan mencetak 139 gol dari total 246 pertandingan.
Ricardo Quaresma
Didatangkan setelah tampil gemilang bersama FC Porto, namun performa Ricardo Quaresma selama di Inter Milan malah alami kemunduran.
Meski telah dilatih Jose Mourinho, namun Ricardo Quaresma cuma bisa cetak satu gol dari total 32 pertandingan selama di Inter Milan.
Setelah dilepas Inter Milan, perlahan Quaresma temukan sentuhan terbaiknya. Mulai dari membawa Besikta juara Liga Turki hingga jadi pilar Portugal saat juara Piala Eropa tahun 2016.
Matteo Politano
Saat masih dilatih Luciano Spalletti, sejatinya nama Matteo Politano sempat jadi pilihan utama walau ia hanya bisa cetak 6 gol dalam semusim.
Namun ketika Antonio Conte datang, Politano yang merupakan seorang winger langsung tersingkir dari skuat Inter Milan lantaran tak cocok dengan skema sang pelatih.
Setelah pindah ke Napoli, pemain 30 tahun tersebut menjelma sebagai salah satu sayap agresif Serie A dan turut membantu Partenopei raih scudetto musim 22/23 kemarin.
2. Xherdan Shaqiri
Terakhir adalah Xherdan Shaqiri. Dibeli dari Bayern Munchen dengan harga 15 juta euro tahun 2015 lalu, namun sayang penampilannya di Inter Milan tak sesuai ekspektasi.
Total dari 20 pertandingan, bintang asal Swiss ini hanya bisa cetak tiga gol, hingga akhirnya Inter melepas Shaqiri ke klub Inggris, Stoke City di musim berikutnya.
Setelah meninggalkan Inter Milan, perlahan Shaqiri menemukan performa terbaiknya di Inggris. Puncaknya pada tahun 2018 lalu, ia turut membantu Liverpool menjuarai Liga Champions.