Florenzi Kambing Hitamkan Reijnders atas Kekalahan AC Milan, Sinyal Perpecahan?
INDOSPORT.COM - Sinyal perpecahan muncul di kubu klub Liga Italia (Serie A), AC Milan, setelah Alessandro Florenzi menuding Tijjani Reijnders sebagai penyebab kekalahan timnya atas Udinese.
Hasil minor diraih AC Milan pada pekan ke-11 Liga Italia 2023/2024. Rossoneri, julukan mereka, menelan kekalahan memalukan 0-1 atas klub papan bawah, Udinese, di kandang mereka sendiri.
Kekalahan ini termasuk mengejutkan, karena Udinese sebelumnya tak pernah memetik kemenangan dalam 10 pertandingan sepanjang musim ini.
Bek AC Milan, Alessandro Florenzi, mengakui bahwa penampilan timnya memang tengah menurun belakangan ini. Ia bahkan menyebut tren negatif ini sudah berlangsung sejak AC Milan kalah oleh Juventus beberapa waktu lalu.
"Saya mulai dari awal. Penampilan melawan Juventus sebenarnya cukup bagus sebelum kami diganjar kartu merah. Sesudah itu, kami jelas melakukan sesuatu yang salah saat melawan PSG," ujar Alessandro Florenzi, dikutip dari Sempre Milan.
"Di Napoli, kami seharusnya layak menang jika melihat apa yang kami tunjukkan," katanya.
Lebih lanjut, Alessandro Florenzi menuding Tijjani Reijnders layak dijadikan kambing hitam terkait kekalahan AC Milan. Ia memiliki alasan tersendiri untuk itu.
"Hari ini, kami kekurangan sesuatu. Jelasnya, kami kehilangan banyak bola. Menurut pendapat saya, kepastian dibutuhkan dalam beberapa momen," ujarnya.
"Saya memberikan satu contoh. Kalau pada awal babak kedua (Tijjani) Reijnders berhasil mencetak gol, itu akan mengubah jalannya permainan."
"Tapi, di pertandingan malam ini, tampaknya kami bahkan tidak akan bisa memasukkan bola sekali pun sudah menembak 25 kali," ujarnya menambahkan.
1. Apresiasi kepada Suporter
Tak lupa, Alessandro Florenzi pun memberikan apresiasi kepada suporter AC Milan yang tak lelah memberikan dukungan selama pertandingan berlangsung.
"Kami semua harus bergerak bersama-sama. Sama seperti para fans yang sejak awal hingga akhir pertandingan bernyanyi untuk kami," ujarnya menambahkan.
Lain Alessandro Florenzi, lain pula sang pelatih, Stefano Pioli. Pelatih berkepala plontos ini pasang badan untuk para pemain Rossoneri dan mengakui jika performa timnya di San Siro jauh dari kata ideal.
"Kami tidak berencana untuk bermain seburuk ini. Semakin kami menyerang, semakin jelek justru kami tampil. Sebelumnya saat kami meraih hasil mengecewakan setidaknya permainan bagus masih bisa ditampilkan," beber Stefano Pioli.
"Sudah sepantasnya kami khawatir. Udinese tidak mebiarkan taktik kami berjalan," tambahnya.
"Harus ada perbaikan. Fans tidak salah karena sudah mengeluarkan rasa kesal mereka terutama pada saya," pungkas allenatore 58 tahun itu kemudian.
Menjamu Udinese, AC Milan tampil beda dengan formasi 4-4-2. Pioli dipaksa meninggalkan pakem 4-3-3 akibat absennya Samuel Chukwueze, Theo Hernandez, dan Christian Pulisic.
Kekalahan AC Milan dipicu oleh keputusan wasit memberikan penalti pada Udinese, yang hanya punya 27,7 persen ball possesion sepanjang laga, pada menit ke-61 pasca Festy Ebosele dijatuhkan di kotak terlarang.
Roberto Pereyra yang jadi algojo melakukan tugasnya dengan baik. AC Milan pun dipaksa menunda buka puasa kemenangan mereka yang kini sudah berlangsung di tiga giornata Liga Italia 2023/2024.
Hasil ini memang membuat AC Milan belum sepenuhnya terlempar dari persaingan merebutkan Scudetto namun jarak dengan Inter Milan dan Juventus sebagai rival utama kini melebar.