Bedah Rotasi Bek Timnas Indonesia usai 3 Pemain Naturalisasi Baru Datang
INDOSPORT.COM – Timnas Indonesia bakal punya banyak opsi di lini pertahanan setelah ketambahan tiga pemain naturalisasi baru termasuk Justin Hubner.
Jelang tampil di babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 serta Piala Asia tahun depan, Timnas Indonesia dikabarkan bakal dapat tambahan tenaga baru di lini belakang.
Dua nama yang sebelumnya jadi sorotan adalah Jay Idzes dan Nathan Tjoe-A-On. Keduanya telah mengunjungi Indonesia, bahkan Nathan sempat menyaksikan langsung laga skuat Garuda
Kemudian teranyar ada Justin Hubner, di mana bek 20 tahun tersebut telah memasuki tahap akhir untuk merampungkan proses naturalisasinya.
Kabar mengenai kelanjutan naturalisasi Justin Hubner diutarakan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir melalui akun Instagram pribadinya.
Erick mengabarkan bahwa proses naturalisasi Justin Hubner sudah memasuki tahap akhir dan kini meninggal menunggu keputusan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
“Setelah pembicaraan lebih lanjut, proses naturalisasi salah satu pemain kelahiran Belanda yang memiliki darah keturunan Indonesia, Justin Quincy Hubner, sudah masuk tahap akhir,” buka Erick Thohir.
“Selanjutnya tinggal menunggu keputusan presiden dan pengambilan sumpah kewarganegaraan Republik Indonesia,” tambah Erick Thohir.
Dengan ketambahan Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On dan Justin Hubner, maka Timnas Indonesia bakal punya banyak opsi buat lini pertahanan.
Lantas bakal seperti apa rotasi lini belakang skuat Garuda jika Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On dan Justin Hubner resmi bergabung? Untuk mengetahuinya, berikut INDOSPORT mengulas:
1. Bek Timnas Indonesia Kualitas Eropa
Jika melihat dari kondisi skuat saat ini plus kehadiran tiga calon naturalisasi baru nanti, maka Timnas Indonesia bakal punya barisan pertahanan dengan kualitas Eropa.
Sebelum kedatangan Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On dan Justin Hubner, skuat Garuda sudah punya Jordi Amat, Elkan Baggott, Sandy Walsh dan Shayne Pattynama yang berdarah Eropa.
Bahkan tiga nama terakhir saat ini masih aktif berkompetisi di liga benua biru, serta jadi tumpuan klub untuk merengkuh gelar juara seperti yang dirasakan Shayne Pattynama.
Dengan ketambahan tiga pemain naturalisasi baru, praktis Timnas Indonesia akan punya banyak opsi untuk membentuk tembok kokoh di lini belakang.
Jika Shin Tae-yong ingin menggunakan formasi empat bek dengan rasa full Eropa, maka opsi memainkan Sandy Walsh, Elkan Baggot, Jordi Amat dan Shayne Pattynama.
Elkan Baggot dan Jordi Amat akan bertugas sebagai central defender, sedangkan Sandy Walsh serta Shayne Pattynama berperan di posisi bek sayap.
Kuartet empat bek tersebut cocok digunakan Timnas Indonesia ketika menghadapi FIFA Matchday kontra tim-tim yang levelnya berada di atas.
Namun jika hadapi tim di kawasan ASEAN dan tak memungkinkan untuk memanggil para pemain-pemain Eropa, maka opsi memainkan Asnawi Mangkualam, Rizky Ridho, Jordi Amat dan Pratama Arhan bisa jadi pilihan.
Sedangkan jika STY memainkan skema tiga bek, trio yang paling cocok di posisi central defender adalah Elkan Baggott, Jordi Amat dan Jay Idzes.
Untuk merotasi, ada Justin Hubner dan Rizky Ridho yang bisa digunakan jika salah satu dari tiga bek utama di atas alami cedera.
2. Full Eropa Timnas Indonesia di Lini Belakang dan Tengah
Dengan ketambahan tiga pemain naturalisasi baru, Shin Tae-yong juga bisa membuat Timnas Indonesia dipenuhi bintang keturunan di lini belakang hingga tengah.
Mulai dari barisan bek, ada trio Elkan Baggott, Jordi Amat dan Justin Hubner yang bakal jadi tembok kokoh untuk menghadang serangan lawan.
Kemudian lima gelandang yang berisi Nathan Tjoe-A-On, Sandy Walsh, Jay Idzes, Marc Klok serta Shayne Pattynama.
Untuk tugasnya, Nathan Tjoe-A-On dan Shayne Pattynama bakal jadi bek sayap yang turut membantu serangan melalui overlap.
Sedangkan Sandy Walsh, Jay Idzes dan Marc Klok jadi dynamo permainan serta pengalir bola ke lini depan.
Khusus buat Sandy Walsh dan Jay Idzes, meski posisi idealnya adalah pemain bertahan, namun kedua bintang kelahiran Eropa tersebut bisa dipasangkan sebagai midfielder.
Sandy Walsh bahkan pernah berduet dengan Marc Klok sebagai gelandang jangkar saat Timnas Indonesia hadapi Brunei Darussalam di GBK beberapa waktu lalu.
Smentara Jay Idzes pernah 54 kali bermain sebagai defensive midfield serta 14 kali di posisi central midfield saat berkostum Go Ahead Eagles dan FC Eindhoven.