Kualitas Guido Rodriguez, El Tractor Argentina Pengganti Amrabat di Man United
INDOSPORT.COM – Membedah kualitas Guido Rodriguez, calon pengganti Sofyan Amrabat yang dibidik oleh klub Liga Inggris (Premier League), Manchester United.
Belakangan Manchester United mencoba memperkuat lini tengahnya, terutama di pos gelandang bertahan seiring melempemnya performa Sofyan Amrabat.
Karenanya nama Guido Rodriguez dianggap sebagai pengganti sepadan bagi Amrabat yang hanya berstatus pemain pinjaman.
Man United merasa pemain yang akrab disapa Guido itu akan menjadi pilihan tepat bagi Amrabat yang akan dipulangkan ke Fiorentina.
Apalagi, pemain milik Real Betis itu akan berstatus bebas transfer di musim panas 2024. Dengan kata lain, klub berjuluk Setan Merah itu tak perlu menggelontorkan dana sepeserpun.
Di samping itu, jika Man United membutuhkannya dalam waktu cepat yakni pada Januari 2024, harga Guido pun tak akan terlampau mahal.
Pasalnya, kontraknya hanya tersisa satu bulan saja. Sehingga Man United bisa mendapatkannya dengan harga miring dari Real Betis.
Keinginan memboyong Guido sendiri sejatinya menimbulkan pertanyaan besar. Apalagi masih adanya sosok Kobbie Mainoo di akademi.
Apalagi usia Guido tak lagi muda. Ia akan menginjak usia 30 tahun pada bulan April 2024 mendatang, yang membuat pembeliannya hanya jadi opsi jangka pendek saja.
Meski demikian, ada alasan mengapa Man United merasa Guido merupakan pilihan tepat untuk mengisi pos gelandang bertahannya, kendati menjadi opsi jangka pendek.
Seperti apa kualitas Guido Rodriguez hingga Man United merasa dirinya bisa menjadi andalan di pos gelandang bertahannya musim ini atau musim depan? Berikut ulasan INDOSPORT.
1. Tangguh dalam Bertahan
Sebagai gelandang, Guido Rodriguez banyak menjalani kariernya dengan berperan sebagai gelandang bertahan hingga saat ini.
Bahkan dalam 357 penampilannya di segala ajang, pemain berpaspor Argentina ini menghabiskan 301 pertandingan pada posisi gelandang bertahan.
Tak ayal, penampilannya dan catatannya sebagai gelandang bertahan terbilang mumpuni, setidaknya dalam 365 hari terakhir.
Dilansir dari FBRef, Guido punya angka-angka menarik dalam bertahan dengan rataan 3,12 tekel per 90 menit yang menunjukkan dirinya adalah gelandang petarung yang agresif.
Tak hanya mengandalkan tekel, Guido juga andal dalam membaca permainan dan menahan serangan lawan, dengan rataan 1,37 intersep per 90 menit.
Agresifitasnya dalam bertahan juga terlihat dengan rataan 1,6 blok per 90 menit dan rata-rata membuat 2,3 sapuan per 90 menit.
Posturnya yang setinggi 185 cm pun membuat dirinya juga andal dalam duel udara, dengan rataan 1,25 kali memenani duel udara per 90 menit.
Soal bertahan, Guido memang tak perlu diragukan lagi. Tapi bagaimana dengan tugas sebagai pengatur irama permainan?
Guido punya akurasi mumpuni dalam mengoper bola dengan akurasi 86,1 persen dari 51,44 percobaan operan per 90 menit dan mampu melepaskan 3,61 operan progresif per 90 menit.
Catatannya memang tak apik, tapi keunggulannya dalam bertahan akan cocok dengan skema Man United yang menggunakan Double Pivot dalam formasi 4-2-3-1.
Jika Guido diboyong, maka dirinya akan diplot sebagai pemain nomor 6 dan ditemani seorang pemain nomor 8 atau Box to Box pada diri Mason Mount, Scott McTominay, dan Christian Eriksen.