5 Fakta Mengejutkan Kekalahan Bali United atas Borneo FC: Lilipaly Dilempari Uang Mainan!
INDOSPORT.COM - Ada lima fakta tentang kekalahan Bali United atas Borneo FC 1-2 dalam laga Liga 1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu (12/11/23). Salah satu hal paling mencolok adalah lemparan uang mainan ke arah Stefano Lilipaly.
Bali United harus mengakui kekalahan atas Borneo FC di Gianyar. Dua gol kemenangan Borneo FC dicetak lewat brace Felipe Cadenazzi menit ke-28 dan 89.
Kekalahan ini jelas menghadirkan kekecewaan. Pasalnya, Bali United punya rekor bagus sebelum dipermalukan Bali United untuk kedua kali pada musim ini.
INDOSPORT.COM merangkum lima fakta tentang duel Bali United melawan Borneo FC. Salah satu hal yang masih menjadi pembahasan di media sosial adalah uang mainan yang dilempar ke Lilipaly.
1. Rekor Terhenti
Bali United harus menerima kenyataan rekornya apiknya terhenti di tangan Borneo FC. Sebelum ini, Bali United sukses mencatatkan lima kemenangan beruntun di Liga 1 2023-2024.
Bali United juga harus rela gawangnya jebol dua kali dalam satu pertandingan. Dalam lima pertandingan terakhir, Bali United hanya kebobolan dua gol dan sukses mencetak 11 gol.
Untung saja pada pekan ke-19 ini RANS Nusantara FC dan Madura United juga tak meraih kemenangan. Bali United masih nangkring di urutan empat dengan torehan 33 poin dan surplus delapan gol.
Bali United hanya terpaut satu poin dari PSIS Semarang yang ada di urutan empat, serta dua poin dari Persib Bandung yang ada di urutan kedua. Sementara Borneo FC menjauh dengan 41 poin dan surplus 15 gol.
"Dua tim kerja keras di dalam lapangan dan dua tim ini ada di papan atas. Setelah menang lima kali berturut-turut, kita harus terima kekalahan ini," kata pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco.
2. Kekalahan Ketiga di Gianyar
Stadion Kapten I Wayan Dipta sudah tak begitu angker bagi lawan. Buktinya, dalam sebelas pertandingan kandang musim ini, Bali United sudah merasakan tiga kekalahan di Gianyar.
Sebelum dikalahkan Borneo FC, Bali United juga pernah dikalahkan PSS Sleman 0-1 dan RANS Nusantara FC 1-2. Untung saja tiga kekalahan itu bisa ditebus dengan meraih tiga kemenangan di kandang lawan.
Hal itulah yang membuat Bali United bisa tetap berada di papan atas Liga 1 2023-2024. Bali United meraih 22 poin di kandang dan 11 poin di tandang.
1. 3. Faktor Kartu Merah
Salah satu hal yang membuat rekor apik Bali United terputus, serta kalah lagi di Gianyar adalah kartu merah Jajang Mulyana. Jajang mendapat kartu kuning kedua menit ke-38.
Meski bermain dengan 10 pemain dan tertinggal 0-1, Bali United masih bisa menyamakan kedudukan jadi 1-1 lewat Jefferson Assis. Mereka nyaris berbalik unggul andai Jefferson lebih tenang dalam menyelesaikan peluang.
Teco menyebut satu peluang itu bisa menjadi pembeda. Namun pada akhirnya Borneo FC dengan kualitasnya mampu memanfaatkan satu peluang emas jelang laga berakhir.
"Di babak kedua, meski kita kurang satu pemain, kita bermain lebih bagus. Saat 1-1, kita punya peluang emas buat unggul 2-1, tapi di menit akhir Borneo yang bisa mencetak gol," ungkap Teco.
4. Bantah Terpancing Emosi
Teco membantah bahwa dirinya sempat emosi ketika berteriak-teriak di pinggir lapangan. Menurutnya, hal itu perlu dilakukan karena Bali United hanya bermain dengan 10 poin.
Hasil dari instruksi itu nyaris berbuah manis. Sayangnya Bali United tak bisa menyelesaikan peluang dengan bagus dan Borneo FC punya kualitas untuk memanfaatkan peluang.
"Kita tahu kita butuh tiga poin buat dekat sama Borneo FC. Kita tidak ada emosional, tapi waktu kita punya 10 pemain, saya harus punya tenaga buat teriak dan pemain lebih kerja keras. Kita tahu Borneo punya banyak pemain bagus," ujar Teco.
"Saya pikir pertandingan menarik. Tapi hasil akhirnya jelek sekali buat kita," lanjut pelatih berlisensi CBF Pro ini.
5. Lilipaly Diteror Suporter
Jumlah suporter pertandingan Bali United melawan Borneo FC di Stadion Kapten I Wayan Dipta mengalami kenaikan pesat. Terlihat jumlah penonton di tribun timur dan utara lebih ramai dari biasanya.
Banyaknya suporter yang hadir salah satunya karena keberadaan Stefano Lilipaly di Borneo FC. Ada banyak banner yang menyindir kepindahan ke Borneo FC karena faktor uang.
Ada banner bertuliskan "Stefano Lilymoney". Suporter juga menyebar uang mainan pecahan Rp100 ribu dengan gambar wajah Lilipaly dan tepat di matanya dipasangi logo $ dan tulisan Lilymoney.
Uang itu dilempar ke arah Stefano Lilipaly saat momen dia melakukan sepak pojok di depan tribun timur. Lilipaly tak menghiraukan hal itu dan tetap menjalankan tugasnya dengan profesional di laga Liga 1 Bali United vs Borneo FC.