Pelatih Spanyol U-17 Takjub Dukungan Suporter di Manahan dan Fenomena 'Marc Guiu Mania'
INDOSPORT.COM - Timnas Spanyol U-17 terus merasakan hal positif ketika menjalani Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Manahan Solo. Spanyol merasakan dukungan suporter dan munculnya fenomena 'Marc Guiu Mania'.
Spanyol mengawali pertarungan grup B, Jumat (10/11/23), dengan kemenangan 2-0 atas Kanada. Kemenangan itu diraih dengan cara yang luar biasa.
Spanyol mempertontonkan ciri khas bermain tiki-taka yang membuat Kanada tak bisa berbuat banyak. Spanyol mengakhiri pertandingan dengan penguasaan bola 72 persen.
Permainan cantik yang ditunjukkan Spanyol membuat 6.000-an penonton yang datang lebih condong mendukung Marc Guiu dkk.
Bahkan, tanpa permainan itupun, ada banyak orang Indonesia yang datang menggunakan jersey Spanyol ataupun klub-klub La Liga, seperti Barcelona, Real Madrid hingga Atletico Madrid.
Situasi ini kemungkinan bakal terulang lagi saat Spanyol melawan Mali, Senin (13/11/23). Spanyol juga punya suporter yang datang dari tim Persis Solo, mulai dari pemain hingga staf kepelatihan.
"Semuanya sangat baik. Ini membuat Spanyol seperti berada di rumah sendiri. Atmosfer yang tercipta di stadion juga cukup menguntungkan kami dengan kondisi seperti itu," kata pelatih Spanyol, Jose Maria Lana Fernandez, Minggu (12/11/23).
Selain dukungan secara keseluruhan, bomber Timnas Spanyol, Marc Guiu juga punya fans tersendiri. Tiap kali Guiu memegang bola ataupun mendapat peluang, teriakkan di tribun selalu datang.
Maka, pemain berusia 17 tahun ini sudah punya fans sendiri di Indonesia alias 'Marc Guiu Mania'. Jose Lana awalnya tak menyadari bahwa Guiu akan punya banyak fans.
Namun, jika berbicara secara global, Marc Guiu sangat pantas mendapatkan hal itu. Marc Guiu membela tim senior Barcelona dan sudah mencetak gol perdana di La Liga bulan lalu.
"Kita tidak tahu sebelumnya. Tapi apa yg terjadi pada Guiu normal. Ketika kamu bermain di Barcelona, apalagi kamu cetak gol, semua orang akan mengenalimu," tutur Jose Lana.
Jose Lana memastikan Mali ingin memberikan persembahan terbaik lagi pada pertandingan melawan Mali. Jose Lana tak banyak berpikir tentang Mamadou Doumbia yang mencetak hattrick ke gawang Uzbekistan.
"Kami harus menguasai bola sesering mungkin. Dengan demikian, Mali tidak bisa banyak bermain sesuai keinginan mereka," ungkap Jose Lana.
Jose Lana menyebut timnya bisa bermain dengan skuat yang sama seperti saat melawan Kanada. Namun jika harus ada rotasi, kekuatan Spanyol tak akan banyak berubah.
"Kami mempunyai pemain-pemain berkualitas. Kami bisa mengubah komposisi pemain bergantung kebutuhan dan siapa lawan yang akan kami hadapi," papar Jose Lana.
Ketika starting eleven terjadi perubahan, pola permainan yang dijalankan Spanyol tetap sama. Pau Prim dkk. sudah dipersiapkan untuk menjalankan taktik khas Spanyol.
"Kami tidak akan mengubah ide dan gaya bermain kami. Mali punya pemain-pemain bagus. Mereka juga tim yang sangat baik. Tetapi, nanti kami akan bermain sebagaimana biasanya kami bermain," tegas Jose Lana.
Partai Spanyol melawan Mali akan berlangsung Senin (13/11/23) pukul 16.00 WIB. Setelah itu bakal tersaji duel Kanada melawan Uzbekistan pukul 19.00 WIB.