Jadon Sancho dan Juventus yang Selalu Tahu Cara Memanfaatkan 'Sampah' Manchester United
INDOSPORT.COM - Jelang bursa transfer musim dingin, Jadon Sancho isunya siap jajal Liga Italia (Serie A) menyusul isu pendekatan Juventus untuknya pada Manchester United.
Dilaporkan I Bianconeri bersedia memberikan pelabuhan baru bagi sang winger 23 tahun yang sepertinya memang sudah tidak punya masa depan bersama The Red Devils.
Jurnalis kenamaan Italia, Fabrizio Romano, menyatakan pada Selasa (14/11/23) bahwa ketertarikan Juventus pada Sancho memang benar adanya.
Dalam beberapa hari terakhir kontak dengan Manchester United sudah terjalin soal potensi kepindahan di bursa transfer musim dingin 2024.
Hanya saja Juventus tidak akan memboyong permanen Sancho, melainkan dengan kontrak pinjaman saja. Pada pihak Manchester United, proposal untuk membagi gaji sang pemain juga diajukan namun tetap melibatkan loan fee sebagai pemulus.
Menurut Romano, sejauh ini Manchester United belum tertarik menerima tawaran Juventus mengingat mereka ingin deal yang bersifat permanen.
Jadon Sancho yang telah dibekukan dari skuad sejak 3 September 2023 lalu sudah mustahil untuk kembali ke dalam skema Erik ten Hag usai menolak meminta maaf karena telah mempertanyakan keputusan sang pelatih untuk tidak memainkannya secara publik.
Maka dati itu Manchester United merasa tidak perlu meladeni proposal loan karena nantinya harus bernegosiasi ulang untuk melepas yang bersangkutan setelah pulang dari masa peminjaman.
Namun apabila bisa memilih, Sancho tampaknya harus mempertimbangkan ajakan Juventus bergabung untuk meninggalkan Liga Inggris menuju Liga Italia.
Ada isu yang menyebut jika jebolan akademi Manchester City itu lebih senang jika pulang ke pelukan Borussia Dortmund jika harus pindah namun Nyonya Tua punya kemampuan 'spesial' yang tidak boleh ia lewatkan.
1. Belajar dari Pogba dan Evra
Jadon Sancho harus menengok ke belakang untuk belajar dari Paul Pogba dan Patrice Evra yang justru bisa mendunia atau punya puncak karier kedua usai meninggalkan Manchester United untuk Juventus.
Kedua pemain dianggap bukan siapa-siapa dan sudah habis sehingga kepergian mereka ke Allianz Stadium dari Old Trafford tidak terlalu dianggap signifikan namun kemudian opini tersebut berbalik 180 derajat.
Pogba bergabung dengan Juventus pada 2012/2013 usai habis kontrak di Manchester United sebagai pemain yang baru lulus dari akademi Setan Merah.
Di Liga Inggris, La Pioche sulit sekali untuk mendapatkan jatah bermain namun pada kenyataanya La Vecchia Signora menilainya lebih dari sekedar siap untuk menjadi tandem Andrea Pirlo dan Claudio Marchisio di lini tengah.
Pogba kemudian menghabiskan empat musim di Juventus sebagai starter dan memenangkan empat Liga Italia, plus masing-masing dia Coppa Italia juga Piala Super Italia. Namanya juga masuk langganan nominasi Ballon d'Or selain memenangkan pula trofi Golden Boy 2013.
Sementara Evra ke Juventus di 2014/2015 usai posisinya sebagai bek kiri utama Manchester United digusur Luke Shaw. Saat itu usianya sudah masuk ke tengah kepala tiga sehingga publik menilai pelepasannya bukan sebuah kesalahan.
Namun di klub barunya Evra justru bisa pamer kebugaran dengan 69 game dan tiga gol dilakoni dalam dua musim pertama. Dua musim tersebut juga disihai dua Scudetto serta penampilan di final Liga Champions.
Berkat Pogba dan Evra yang kebetulan sama-sama berpaspor Prancis, Juventus pun punya reputasi sebagai wadah yang tepat bagi para outcast dari Manchester United.
Jadon Sancho bisa mengikuti jejak keduanya. Satu-satunya cara untuk membuktikan jika Erik ten Hag sudah salah membuangnya dari Manchester United adalah dengan tampil sebaik mungkin di tempat lain.
Memperkuat tim sebesar Juventus di Liga Italia yang asing memang terdengar sulit namun Sancho bukan kali pertama ini merantau jauh dari negara asalnya.