Sepak Terjang Jean Claude Blanc, Eks Juventus dan PSG yang Siap Bawa Man United Berjaya Lagi
INDOSPORT.COM – Mengulik sepak terjang Jean Claude Blanc, calon CEO baru klub Liga Inggris (Premier League), Manchester United, yang punya pengalaman di Juventus dan PSG.
Nama Jean Claude Blanc tengah menjadi perbincangan usai CEO Manchester United yakni Richard Arnold memutuskan mundur dari jabatannya.
Mundurnya Richard Arnold sendiri terjadi sebelum proses akuisisi 25 persen saham klub berjuluk Setan Merah itu oleh Sir Jim Ratcliffe tuntas.
Karena mundurnya sosok sentral itu, kabarnya Sir Jim Ratcliffe akan menunjuk sosok Jean Claude Blanc untuk mengisi pos tersebut.
Menurut kabar yang beredar di Inggris, sosok pria asal Prancis itu akan menjadi CEO baru Man United sesaat setelah proses akusisi usai.
Seperti kehendak Sir Jim Ratcliffe, nantinya Jean Claude Blanc akan mengurus sisi olahraga Man United dalam jabatannya sebagai CEO.
Profil Jean Claude Blanc
Jean Claude Blanc merupakan sosok pebisnis yang sukses di bidang olahraga. Ia lahir di Chambery, Prancis, pada 9 April 1963 silam.
Sebagai pebisnis, ia pun mengurusi bisnis di sisi olahraga. Saat itu, ia terjun di olahraga pertama kalinya pada tahun 1987 hingga 2002.
Kala itu, Blanc ditunjuk oleh Olimpiade Musim Dingin untuk menangani sisi bisnis di olahraga dengan menjadi Sales serta Direktur Marketing dan juga kepala untuk pembukaan dan penutupan ajang itu.
Di samping itu, pada periode 1994-2000 Blanc menjadi CEO ASO, sebuah perusahaan media penyiaran di bidang olahraga seperti Tour de France dan Paris Dakar.
Ia pun juga sempat menjadi CEO Asosiasi Tenis Prancis (FTA) guna menggelar Roland Garros dan Piala Davis dalam masa jabatannya itu.
Dari sanalah Blanc kemudian menyasar ke sepak bola. Lalu, bagaimana kiprahnya di sepak bola? Apa alasan Sir Jim Ratcliffe mempercayainya?
1. Kiprah di Sepak Bola
Kiprah Jean Claude Blanc di sepak bola bermula pada tahun 2000 an, tepatnya pada 2009. Saat itu Juventus menunjuknya sebagai Chairman pasca tersandung kasus Calciopoli.
Dalam jangka waktu setahun saja, Blanc kemudian beralih posisi menjadi General Manager dan kemudian menjadi CEO pada 2010.
Dalam tugasnya sebagai CEO, Blanc memiliki tiga tugas seperti membangun tim, meningkatkan keuangan klub, dan terlibat dalam proyek stadion.
Dalam tugasnya itu, ia berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik seperti merekrut bintang dan memperbaiki buku keuangan Juventus yang menurutnya kala itu terlalu boros.
Dari sana, Blanc berhasil membuat Juventus menjadi tim dengan penghasilan terbesar di Liga Italia. Salah satu kuncinya adalah berkat stadion baru.
Di Italia, setiap klub sulit membangun stadion sendiri. Tapi Blanc merasa stadion yang bisa dikelola sendiri merupakan sumber pendapatan terbesar bagi klub.
Pada 2011, Blanc pun hengkang dari Juventus dan meninggalkan warisan besar yang membuat Juventus bisa meraih Scudetto secara beruntun.
Usai pergi dari Juventus, Blanc kembali ke Prancis di mana ia menjabat sebagai General Manager dan Marketing Executive di PSG.
Sama seperti saat di Juventus, di PSG ia berhasil membawa klub itu menjadi juara di dalam dan luar lapangan, terutama soal citra Les Parisiens.
Ia berhasil membuat citra PSG mendunia dan berkolaborasi dengan merk-merk besar seperti Air Jordan, Bape, Hublot, dan Dior.
Barulah pada 2022, Blanc angkat kaki dari PSG dan bergabung INEOS Sport sebagai CEO. Kiprahnya itu yang membuat Sir Jim Ratcliffe percaya akan sosoknya menjabat CEO Man United.