Profil Morten Frendrup, Penyudah Karier Anfield Wataru Endo yang Liverpool Siap Kejar ke Ujung Dunia
INDOSPORT.COM - Liverpool dikabarkan mengincar talenta Genoa, Morten Frendrup, untuk dibawa ke Liga Inggris (Premier League) di bursa transfer yang akan datang.
Get Italian Football News melaporkan jika tim pemandu bakat dari The Reds sudah diperintahkan untuk mengamati progres gelandang bertahan Denmark berusia 22 tahun tersebut.
Penampilannya di Liga Italia musim ini memang sangat cemerlang dengan 12 start berbuah tiga assist untuk Genoa sehingga kepercayaan pelatih Alberto Gilardino tidak sia-sia.
Frendrup jadi salah satu alasan kenapa Genoa yang berstatus promosi bisa stabil di peringkat 13 klasemen sementara sebelum jeda internasional November 2023 datang.
Statistik FBref membuktikan jika ia adalah yang terbaik dalam hal jumlah tekel (49), tekel sukses (26), dan duel sukses (87) di Liga Italia 2023/2024.
Tidak heran jika kemudian Liverpool mengincarnya menysul penampilan Wataru Endo yang belum juga menunjukkan jika ia pantas menjadi 'nomor 6' reguler di Anfield.
Kedatangan Frendrup bisa saja jadi penyudah karier Endo bersama Si Merah yang baru dimulai pada musim panas tahun ini dan berikut INDOSPORT sajikan profilnya.
Morten Wetche Frendrup lahir di Tuse, sebuah desa kecil di Denmark yang luasnya hanya 700 meter persegi dan dihuni tidak lebih dari 1400 jiwa menurut survei terbaru, pada 7 April 2001 silam.
Ia adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Ayah Frendrup, Jan Frendrup, merupakan agen real estate yang punya pekerjaan sambilan sebagai pengurus klub sepakbola lokal Tuse IF.
Di klub tersebut Frendrup memulai meniti mimpi menjadi pemain profesional. Siapa yang menyangka jika pada 2013 bakatnya bisa terendus oleh Brondby IF, salah satu klub terbesar di Denmark.
Pada awalnya ia harus pergi dan pulang sejauh 60 kilometer dari Tuse ke Brondby selama beberapa kali dalam sepekan namun ketika lulus dari bangku SMP, menekuni sepakbola lebih jauh jadi fokusnya.
Dimulai dari pindah ke asrama pelajar di Brondby yang mana meringankan Frendrup karena hanya berjarak lima menit saja dari pusat pelatihan klubnya dengan berjalan kaki.
1. Juara di Brondby dan Tarik Minat Genoa
Tentunya berat harus berpisah dengan keluarga di usia begitu muda namun pengorbanan itu membuat Morten Frendrup menarik banyak perhatian klub liga top Eropa termasuk Liverpool.
Dedikasi yang lebih dicurahkan untuk si kulit bundar berbuah manis ketika ia membawa Brondby juara Piala Denmark U-15 2016. Disusul dengan menjadi runner-up kompetisi liga 2017 sebagai kapten tim U-17 kesebelasan junior yang sama.
Berkat capaian itu Frendrup pun dipanggil untuk mengikuti pramusim bersama tim senior Brondby pada musim panas 2017. Padahal saat itu usianya baru 16 tahun dan bahkan belum menandantangani kontrak pro.
Di 11 Februari 2018 debut senior kemudian diberikan pada Frendrup sebagai pemain pengganti dalam kemenangan 3-1 Brondby atas Lyngly BK dalam ajang liga.
Praktis ia pun menjadi pemain ketiga termuda sepanjang sejarah Brondby yang turun dalam partai kompetitif di usia 16 tahun, 10 bulan, dan empat hari.
Semenjak itu namanya selalu digadang-gadang bakal jadi bintang besar namun penampilan reguler baru didapatkan pada 2019/2020. Setelahnya Frendrup tidak pernah tergusur lagi dari tim senior dan mengumpulkan 93 caps plus tiga gol.
Pada musim penuh terakhirnya di Brondby, 2020/2021, ia tampil 33 kali dan mengantarkan klubnya menjadi juara Liga Denmark. Dari sana mulai ada desas-desus untuk pindah ke klub yang lebih besar mulai mengitari Frendrup.
Genoa pun jadi klub yang beruntung mendapatkan jasa midfielder bertinggi 178 cm itu. Pada bursa transfer musim dingin 2022, kepindahan dituntaskan dengan biaya 3,5 juta Euro saja.
Saat itu I Rossoblu sedang berjuang menghindari relegasi Liga Italia 2021/2022 meski akhirnya harus turun kasta juga. Namun dengan adanya Frendrup, promosi langsung dari divisi kedua bisa didapat dalam tempo satu musim saja.
Total 37 laga ia mainkan di Serie B dengan sumbangan dua gol. Cukup untuk memastikan Genoa finis sebagai runner-up di bawah Frosinone dan mengantongi tiket promosi otomatis ke Serie A.
Dengan pengalaman yang lebih banyak di sepakbola Italia dan usianya yang juga kian matang, Morten Frendrup kini semakin menunjukkan bahwa ia sudah menjadi pesepakbola yang lebih baik.
Sayang, panggilan ke timnas Denmark senior belum juga ia dapatkan hingga kini meski sudah membela The Dynamites untuk kelompok usia U-16 sampai U-21. Mungkin perhatian dari federasi akan lebih mudah tertuju padanya bila ia bermain di Liga Inggris untuk klub besar macam Liverpool.