Bangunkan AC Milan dari Tidur Panjang & 3 Alasan Kenapa Paolo Maldini Layak Jadi Direktur Man United
INDOSPORT.COM - Kabar mengejutkan datang dari Paolo Maldini yang diisukan akan bergabung bersama raksasa Liga Inggris (Premier League), Manchester United.
Legenda AC Milan tersebut rumornya bakal menjadi bagian dari director board baru di Old Trafford yang segera memiliki co-owner anyar yakni Sir Jim Ratcliffe.
Media-media besar Inggris mulai dari The Telegraph sampai Sky Sports ramai-ramai mengabarkan jika Maldini memang bakal merapat ke Manchester United.
Saat ini status pria 55 tahun asal Italia tersebut masih menganggur usai didepak dari kepengurusan AC Milan pada medio Juni 2023 silam.
Sempat berhembus klaim yang menghubungkan Maldini dengan Al Ittihad namun sampai saat ini belum juga ada peresmian dirinya berlabuh ke kesebelasan Arab Saudi tersebut.
Belum diketahui secara pasti apa posisi yang akan Paolo Maldini duduki di Manchester United.
Di AC Milan ia sempat menjabat sebagai direktur pengembangan pemain muda (2018-291) namun peran terpentingnya adalah sebagai direktur tekhnik (2019-2023).
Sebagai direktur tekhnik, Maldini mengawasi banyak hal termasuk terlibat dalam negosiasi transfer dan kontrak.
Hanya saja sejak isu ini berhembus pada Jumat (17/11/23) lalu belum ada konfirmasi resmi dari pihak Manchester United maupun Maldini.
The Red Devils mungkin masih menseleksi kandidat-kandidat lain dimana nama-nama seperti Paul Mictchell, Dougie Freedman, bahkan mantan rekan sejawat Maldini di AC Milan yakni Ricky Massara, ikut dipertimbangkan.
Namun Maldini sepertinya masih jadi sosok yang amat layak diberi kursi di direksi Manchester United era baru kepemilikan Ratcliffe.
Kualitasnya sudah tidak perlu diragukan dan berikut adalah alasan kenapa Il Capitano layak menjadi officer baru di Old Trafford.
1. 1. Sosok Disegani
Siapa yang tidak kenal sosok Paulo Maldini?. Pemain yang di masa aktifnya merumput dianggap sebagai bek terbaik dunia berkat fundamental, tekhnik, dan skill kepemimpinan itu hingga kini belum terlupakan oleh publik sepakbola.
Kharismanya tersebut masih bertahan hingga kini meski telah pensiun menendang si kulit bundar sejak 2009 namun itu justru sangat berguna ketika ia beralih menjadi aktor di balik layar.
Di AC Milan, instruksi Maldini sebagai direktur teknik lebih banyak didengar karena status legendanya. Manchester United pun bisa merasakan benefit yang sama.
2. Paham Sepakbola dan Manajemennya
Manchester United di era ownership keluarga Glazer banyak mempekerjakan figur yang dianggap tidak mempahami sepakbola secara keseluruhan. Sebut saja duo eks CEO Richard Arnold dan Ed Woodward.
Namun Maldini berbeda. Ia sudah paham betul bidang ini mengingat keluarganya pun sudag berkecimpung di lapangan hijau maupun manajemen sejak lama terutama di AC Milan dimana klan Maldini setidaknya punya empat atau lima generasi di sana.
Dengan akhirnya bisa ditangani oleh sosok ahli, maka Manchester United mulai boleh berharap pada masa depan yang lebih cerah.
3. Player Profiling Kelas Wahid
Sebelum juara Liga Italia di 2021/2022, AC Milan sempat puasa scudetto lebih dari satu dekade namun penunjukan Paolo Maldini sebagai bagian dari direksi mengubah segalanya.
Il Capitano tahu pemain mana yang cocok untuk Il Diavolo Rosso. Tidak cuma pemain-pemain muda seperti Rafael Leao, Sandro Tonali, Pierre Kalulu, Malick Thiaw, atau Ismael Bennacer saja namun juga mereka yang sudah berumur atau tidak dimainkan di klub lamanya.
Sebut saja Zlatan Ibrahimovic, Olivier Giroud, juga Fikayo Tomori. Semuanmya dikumpulkan di San Siro untuk menjadi tim klop yang menjadi kampiun dua musim lalu.
4. Lebih Baik dari Fletcher
Darren Fletcher yang mengisi posisi direktur tekhnik Manchester United saat ini memang punya status legenda dan cult hero di Setan Merah namun bukan berarti ia cocok menjadi petinggi klub.
Perannya sebelum ini baru sekedar asisten manajer untuk tim akademi dan senior sehingga pengalaman eks gelandang internasional Skotlandia itu terbilang minim.
Itulah kenapa Paolo Maldini dibutuhkan. Ia punya pengalaman lebih lama di dunia manajemen dan waktunya di AC Milan bisa membuka jendela baru di Manchester United dalam banyak aspek.