Efek Domino Manchester City Degradasi: Liga Arab Banjir Bintang Top Eropa
INDOSPORT.COM - Melihat beberapa potensi yang mungkin bisa terjadi jika Manchester City benar-benar terdegradasi dari Liga Inggris. Peta persaingan juara bakal berubah.
Dalam beberapa waktu terakhir, isu soal degradasinya Manchester City dari Liga Inggris memang sedang santer terdengar.
Menurut laporan The Times, Manchester City berpotensi mendapat hukuman pengurangan 30 poin hingga turun ke kasta kedua Liga Inggris akibat melanggar peraturan Financial Fair Play (FFP).
Sebelum Manchester City, klub Liga Inggris lain yakni Everton sudah lebih dulu mendapatkan sanksi pengurangan 10 poin akibat pelanggaran FFP.
Sanksi yang dijatuhkan ke Everton adalah untuk satu kali pelanggaran peraturan Liga Inggris, sementara Manchester City telah didakwa dengan 115 dugaan pelanggaran.
Jika Everton saja mendapat sanksi berat berupa pengurangan 10 poin, maka Man City mungkin saja akan kehilangan 30 poin, atau bahkan langsung degradasi ke kasta kedua.
Dalam sejarahnya, Manchester City bukan tak pernah turun ke kasta kedua Liga Inggris. Tercatat, terakhir kali tim yang bermarkas di Etihad Stadium ini degradasi terjadi pada tahun 2000 silam.
Pada momen Manchester City degradasi tersebut, ada beberapa kejadian menarik yang terjadi baik di Liga Inggris maupun di kompetisi Eropa lain.
Dan jika Manchester City benar-benar harus kembali terdepak dari Premier League, maka akan ada efek lanjutan yang mungkin dirasakan tim-tim Liga Inggris hingga ke liga lain.
Lantas apa sajakah efek domino yang bakal terjadi tersebut? Untuk mengetahuinya berikut INDOSPORT mengulas:
1. Persaingan Juara Berubah
Hal pertama yang pasti terjadi setelah Manchester City terdegradasi dari Liga Inggris adalah berubahnya peta persaingan menuju tangga juara.
Seperti diketahui, dalam sedekade terakhir Manchester City dengan kekuatan uang dari Sheikh Mansour berhasil membuat mereka rajai Premier League.
Tercatat sejak pertama kali raih gelar juara musim 2011/12 silam, Manchester City total sudah mengumpulkan 19 gelar di Inggris, belum termasuk Liga Champions dan Piala Super Eropa.
Sedangkan di ajang Premier League, dominasi Manchester City benar-benar terasa dengan mampu meraih hattrick juara pada musim 20/21, 21/22 dan 22/23.
Berkat torehan gelar juara tersebut, Manchester City kini berada di urutan kedua sebagai tim dengan jumlah trofi Premier League terbanyak sepanjang sejarah, mengungguli Arsenal (3) atau Chelsea (5).
Saat ini, hanya Manchester United yang punya gelar juara Premier League lebih banyak dari Manchester City yakni 13.
Dengan dominasi yang sangat luar biasa tersebut, maka jika Manchester City terdegradasi bakal membuat tim-tim di bawah mereka bisa berebut di tangga juara.
Absennya Manchester City di Premier League bisa memperbesar peluang Liverpool, Arsenal bahkan Tottenham untuk raih juara.
Liverpool yang dalam beberapa musim terakhir jadi pesaing berat Manchester City, berpotensi bakal lebih sering memuncaki klasemen hingga kompetisi usai.
Tak cuma merubah peta persaingan di Liga Inggris, degradasinya Manchester City juga akan membuat bursa transfer dunia jadi sibuk.
2. Eksodus Bintang Man City ke Arab
Pasalnya, Manchester City yang tidak lagi mentas di kasta teratas Liga Inggris berpeluang besar ditinggal para bintangnya yang masih haus akan gelar juara.
Nama-nama seperti Kyle Walker, Ruben Dias, Jeremy Doku, Rodri, Kevin De Bruyne, Bernardo Silva, Julian Alvarez hingga Erling Haaland dipastikan tidak akan sepi peminat.
Namun agar bisa mendapatkan mereka, para klub harus menyiapkan dana cukup fantastis. Selain untuk menebus klausul rilis, dana mewah tersebut digunakan buat membayar gaji para pemain di atas.
Jika melihat dari aktivitas transfer beberapa musim terakhir, tim-tim seperti Real Madrid, Liverpool dan Bayern Munchen bakal jadi yang terdepan mendapat mereka.
Akan tetapi dengan ketatnya peraturan FFP, membuat tim-tim top di atas tak akan bisa memboyong lebih dari satu bintang mewah Manchester City tersebut.
Sehingga satu-satunya destinasi yang bisa menampung biaya klausul rilis dan gaji pemain Manchester City tersebut adalah Liga Arab Saudi.
Berbekal suntikan dana tiada henti dari para Sultan, tampaknya Liga Arab Saudi akan jadi panggung baru para pemain-pemain bintang Manchester City saat klub tersebut degradasi.