x

Inter Milan Diramal Habis Bensin Buntut di Ambang Kebangkrutan, AC Milan Full Senyum

Jumat, 24 November 2023 10:05 WIB
Penulis: Martini | Editor: Prio Hari Kristanto
Selebrasi Henrikh Mkhitaryan saat mencetak gol di laga Liga Italia (Serie A) antara Inter Milan vs AC Milan.

INDOSPORT.COM - Inter Milan diramal akan "habis bensin" di Liga Italia (Serie A) musim ini karena berada di ambang kebangkrutan, hal ini membuat sang rival, AC Milan, full senyum.

Situasi keuangan Inter Milan terungkap lewat sebuah artikel yang ditulis James Horncastle untuk The Athletic, yang kemudian dilansir oleh SempreMilan pada Kamis (23/11/23).

Baca Juga

Meski Inter Milan saat ini berada di jalur yang tepat untuk meraih gelar juara ke-20, dengan status sebagai puncak klasemen sementara, tetapi tampaknya sulit untuk pertahankan gelar.

Alasan yang paling masuk akal adalah situasi ekonomi mereka sedang bergulir menjadi bom waktu, sehingga bisa saja meledak sewaktu-waktu.

Bahkan, musim lalu ketika mereka mencapai final Liga Champions untuk pertama kalinya dalam 13 tahun, Inter Milan masih mencatat kerugian sebesar 85 juta Euro.

Angka tersebut memang turun dari kerugian 140 juta Euro pada tahun 2022, dan 245,6 juta Euro pada tahun 2021, sebuah rekor kerugian terbesar di Liga Italia (Serie A).

Baca Juga

"Jika itu adalah jumlah uang yang hilang dari Inter pada musim yang luar biasa, bagaimana dengan yang biasa?" kritik pedas James Horncastle via The Athletic.

Sang jurnalis menyoroti bagaimana AC Milan membukukan keuntungan 6,1 juta Euro untuk musim 2022/2023, belum termasuk keuntungan dari penjualan Sandro Tonali ke Newcastle di angka 70 juta Euro.

Satu lagi hal yang membuat Inter Milan bisa kehabisan bensin di waktu-waktu krusial ini, yakni kewajiban Suning untuk membayar utangnya ke Oaktree Capital.

Suning harus meminjam uang ketika pandemi Covid-19 melanda. Langkah ini harus diambil meski dikenai tingkat bunga 12 persen, yang berarti jumlah utang kini mencapai 329 juta Euro.

Baca Juga

1. Peran Zhang di Inter Milan

Steven Zhang (kiri) dan ayahnya, pemilik Sunning Group, yang menjabat sebagai presiden Inter Milan.

Jurnalis James Horncastle menegaskan kembali jika Inter Milan tidak membayar utangnya, maka Suning harus menjual klub atau menyerahkan saham kepemilikan pada Oaktree Capital.

"Waktu pasokan oksigen Inter hampir habis, pinjaman tersebut harus dilunasi atau dibiayai kembali, atau klub dijual. Jika tidak, Oaktree dapat mengubah utang menjadi ekuitas," tulisnya.

Baca Juga

Tak lama setelah presiden klub Steven Zhang lakukan pinjaman kepada Oaktree Capital, ayah Zhang mundur sebagai ketua Suning dan kehilangan mandat atas perusahaan tersebut.

Kekayaan bersih Zhang turun dari 8,4 miliar Dollar pada tahun 2020 menjadi 345 juta Dollar saja, menurut laporan Bloomberg Billionaires Index.

Kunjungan terakhir Zhang Jindong ke Milan adalah empat tahun lalu sebelum lockdown, berbanding terbalik dengan pemilik AC Milan, Gerry Cardinale yang selalu hadir di Italia.

Nihilnya kehadiran Zhang di Italia, dan ketidakpastian soal keuangan Inter Milan telah membuat gagasan pembangunan stadion menjadi sia-sia.

Baca Juga

Membangun stadion baru tentu perlu biaya yang lebih mahal dalam iklim ekonomi saat ini, dan masih ada keraguan mengenai di mana Inter akan membangunnya, setelah ada rumor pindah ke Rozzano.

Jika Zhang akhirnya gagal menjual klub atau membiayai kelanjutan tim, atau gagal membayar utang, maka Oaktree kemungkinan besar akan mengambil alih I Nerazzurri.

Hal ini tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan Elliott Management dengan AC Milan pada tahun 2018. Mereka menunjukkan bahwa dana ekuitas swasta benar-benar dapat mengubah keadaan klub sepak bola.

"Untuk saat ini, Inter masih berada di tangan Suning. Pertanyaannya: Berapa lama lagi? Tanggal 20 Mei 2024 adalah saat jatuh tempo pinjaman Oaktree. Jam terus berdetak," ujar James Horncastle.

Baca Juga
AC MilanInter MilanLiga ItaliaSteven Zhang

Berita Terkini