Profil Roberto De Zerbi, Murid Pep Guardiola Pengganti Ancelotti di Real Madrid
INDOSPORT.COM - Klub raksasa Liga Spanyol (La Liga), Real Madrid dirumorkan membidik Roberto De Zerbi untuk menggantikan Carlo Ancelotti dari kursi pelatih kepala.
Roberto De Zerbi yang kini masih terikat kontrak dengan Brighton menjadi salah satu pilihan Presiden Real Madrid yakni Florentino Perez.
Presiden Real Madrid merasa Roberto De Zerbi menjadi salah satu pelatih terbaik di dunia saat ini berkat kiprahnya sejak menukangi Brighton.
Roberto De Zerbi lahir pada 6 Juni 1979 silam di Brescia, Italia. Sebelum menjadi pelatih, ia merupakan mantan gelandang AC Milan, Napoli, Foggia dan CFR Cluj.
Setelah pensiun pada 2013 silam, ia memutuskan berkarier sebagai pelatih. Pertama kali ia menukangi tim amatir Serie D Darfo Boario pada November 2013.
Kemudian dirinya melatih Palermo, Benevento dan Sassuolo di Liga Italia (Serie A). Ia mengembangkan sepak bola menyerang yang berbasis penguasaan bola.
Roberto De Zerbi kemudian bergabung dengan klub Ukraina Shakhtar Donetsk pada Mei 2021 lalu. Dalam satu musim di klub tersebut, dirinya sukses menjadi manajer Italia pertama yang mengangkat Piala Super Ukraina.
Setahun kemudian, De Zerbi memutuskan hengkang ke Brighton pada September 2022. Brighton finis di peringkat keenam pada musim 2022-2023 dan satu tempat di Liga Eropa UEFA.
Meski De Zerbi tidak memiliki catatan mengesankan seperti Ancelotti, transformasinya di Brighton telah memikat para petinggi Real Madrid.
Roberto De Zerbi juga dijuluki sebagai murid Pep Guardiola meski tidak langsung. Pasalnya, beberapa kali mengatakana caranya melatih terinspirasi oleh juru taktik Manchester City.
Maka dari itu, tak mengherankan jika pelatih asal Italia sering memakai taktiki 4-3-3 atau 4-2-3-1 di Brighton. Formasi tersebut efektif digunakan untuk tampil dominan dan menekan lawan dengan intensitas tinggi.
Sang presiden kharismatik ingin merekrut sosok yang tahu bagaimana caranya memaksimalkan skuad penuh dengan pemain muda.
Real Madrid saat ini memang masih jadi klub dengan rataan usia tertua di Liga Spanyol 2023-2024 dengan 27,4.
Namun itu hanya karena mereka masih mempekerjakan sejumlah pemain senior sebagai mentor seperti Luka Modric (38), Toni Kroos (33), juga Nacho Fernandez (33).
Tapi para pemain langganan starting XI Los Blancos kebanyakan masih di bawah 25 tahun. Sebuh saja Jude Bellingham, Vinicius Junior, Federico Valverde, Aurelien Tchouameni, Eduardo Camavinga, dan masih banyak lagi.
De Zerbi di Brighton cukup punya pengalaman mematangkan para pemain U-25. Musim ini ia punya Julio Enciso, Simon Adingra, Ansu Fati, hingga Evan Ferguson dan semuanya tampil oke.
Di awal musim bahkan The Seaguls sempat menjadi favorit untuk menjadi kuda hitam penggangu hegemoni tim-tim besar meski pada akhirnya mengendur seiring berjalannya waktu.
Namun De Zerbi tetap dianggap layak untuk mendapatkan pekerjaan bersama tim yang lebih besar dengan filosofinya yang menyerang.
Saat ini saja Brighton masih jadi salah satu kesebelasan paling produktif di Liga Inggris dengan 25 gol dari 12 pekan dari 22,08 xG (angka harapan gol).
1. Jadi Incaran AC Milan
Dalam mendapatkan jasa Roberto De Zerbi, Real Madrid memiliki saingan kuat yakni raksasa Liga Italia (Serie A), AC Milan.
Meski tanda-tanda pemecatan Stefano Pioli belum tampak, namun spekulasi soal siapa pengganti yang layak sudah mulai beredar di berbagai media.
Apalagi, AC Milan bukanlah klub yang asing bagi Roberto de Zerbi. Pelatih yang masih berusia 44 tahun tersebut pernah menjadi bagian akademi Rossoneri.
Terkait hal ini, jurnalis Negeri Pizza, Luca Serafini, diwawancara oleh Carlo Pellegatti. Jurnalis senior tersebut pun sepakat bahwa Antonio Conte dan Roberto de Zerbi adalah dua sosok yang paling diinginkan para penggemar untuk menukangi Rossoneri.
Hanya saja, Luca Serafini tampak tak yakin dengan Roberto de Zerbi. Ia menilai sang pelatih bukanlah sosok yang ideal untuk melatih klub sebesar AC Milan.
Dilansir dari Sempre Milan, Luca Serafini menyebut setidaknya ada dua alasan mengapa Roberto de Zerbi belum waktunya menggantikan Stefano Pioli sebagai pelatih Rossoneri.
"Kita perlu realistis. Banyak orang akan menyukai orang seperti De Zerbi. Tapi, dia bukan orang yang tepat karena dua alasan," ujar Luca Serafini.
"Pertama, saya tidak yakin dia akan mau meninggalkan Brighton, sedangkan yang kedua, dia tidak pernah menukangi tim besar," tuturnya menambahkan.